news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Perubahan Formasi ala Conte Bukan Solusi bagi Sarri

21 Januari 2019 15:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ekspresi kekecewaan Sarri saat Chelsea keok dari Wolverhampton Wanderers. (Foto:  Reuters/Andrew Boyers)
zoom-in-whitePerbesar
Ekspresi kekecewaan Sarri saat Chelsea keok dari Wolverhampton Wanderers. (Foto: Reuters/Andrew Boyers)
ADVERTISEMENT
Pada musim pertamanya menukangi Chelsea, Maurizio Sarri dan Antonio Conte sama-sama mendapatkan rapor merah ketika melawat ke kandang Arsenal, Stadion Emirates.
ADVERTISEMENT
Di bawah asuhan Conte, The Blues menderita hasil tersebut saat Premier League 2016/17 baru memasuki pekan keenam. Kekalahan 0-3 dari rival sekota direspons Conte dengan perubahan taktik dari 4-1-4-1 atau 4-2-3-1 menjadi 3-4-2-1.
Keputusan Conte jitu. Mengusung pola tiga bek, Chelsea meraup 13 kemenangan beruntun di Premier League. Rangkaian hasil positif itulah yang membawa John Terry dan kolega menutup musim kompetisi dengan gelar juara Premier League.
Sarri menghadapi masalah serupa kini. Minggu (20/1/2019) dini hari WIB, Chelsea menelan kekalahan 0-2 dari Arsenal. Ini menjadi kekalahan kedua yang dialami Chelsea dalam empat laga terakhir di lintas ajang. Sebelumnya, mereka juga tumbang 0-1 dari Tottenham Hotspur pada panggung Piala Liga Inggris.
Para pemain Arsenal dan Chelsea berduel. (Foto: Reuters/John Sibley)
zoom-in-whitePerbesar
Para pemain Arsenal dan Chelsea berduel. (Foto: Reuters/John Sibley)
ADVERTISEMENT
Merespons rangkaian hasil buruk, Sarri tak lantas tergoda menanggalkan sistem empat bek atau mengambil inspirasi Conte. Sebab, dia merasa tak fasih dengan formasi tiga pemain belakang.
"Saya ingat betul apa yang terjadi. Conte mengubah pola empat menjadi tiga bek dan sudah terbiasa melakukannya. Namun, itu bukanlah permainan saya," tutur Sarri sebagaimana dilansir oleh ESPN.
"Dalam permainan yang sudah diterapkan Chelsea, saya bisa menjadi guru yang baik. Jadi, saya tidak berpikir untuk mengajarkan permainan dengan gaya berbeda kepada para pemain. Mungkin bakal ada beberapa perubahan, tetapi tidak secara masif," katanya.
Ya, sepanjang karier kepelatihannya, sosok 60 tahun ini selalu identik dengan pola empat bek. Kalau tidak 4-3-3, Sarri biasanya memilih 4-3-1-2 atau 4-4-2 sebagai alternatif. Apa pun formasinya, full-back di kedua sisi selalu aktif melakukan overlap dan seorang gelandang tengah mengambil lakon deep-lying playmaker seperti Jorginho.
ADVERTISEMENT
Hazard seusai laga melawan Spurs. (Foto:  Reuters/Andrew Couldridge)
zoom-in-whitePerbesar
Hazard seusai laga melawan Spurs. (Foto: Reuters/Andrew Couldridge)
Menurut Sarri, gaya tersebut tidak perlu diubah karena telanjur melekat dalam dirinya. Yang lebih krusial di mata Sarri yakni menemukan solusi akan seretnya catatan gol The Blues. Hanya 13 gol dibukukan mereka dalam 12 partai terakhir di Premier League.
Tampak pula problem lini depan dalam kekalahan teraktual dari Arsenal. Karena Eden Hazard gagal tampil memikat sebagai false nine, Chelsea kesulitan menebar ancaman. Tembakan tepat sasaran mereka baru tercipta pada menit ke-82.
"Terlihat masalah yang harus diperbaiki, yakni menciptakan peluang dan mencetak gol lebih banyak. Saya bukan membahas soal striker, melainkan seluruh tim. Karena serangan sudah dimulai sejak bola berada di kaki Kepa Arrizabalaga, kemudian para pemain belakang," ujar Sarri.
ADVERTISEMENT