Pesan Maradona untuk Messi: Tak Usah Perkuat Timnas Argentina Lagi

Langkah gontai Lionel Messi. (Foto: Dylan Martinez/Reuters)

Kegagalan Tim Nasional Argentina adalah kesalahan Lionel Messi. Itulah perumpamaan yang menyakitkan bagi La Pulga seusai mentas di turnamen internasional bersama La Albiceleste.

Messi adalah kapten sekaligus pusat permainan Argentina. Bukan tanpa dasar anggapan tersebut. Pria kelahiran Rosario itu menyandang predikat sebagai pencetak gol terbanyak Argentina sepanjang sejarah dengan total 128 gol.

Namun, kuantitas gol yang tergolong banyak itu tak lantas mengantarkan Argentina menjadi kampiun di pentas internasional. Paling bagus, Messi cuma menjejak final Piala Dunia 2016 dan dua edisi Copa America (2015 dan 2016).

Berangkat dari fakta tersebut, Messi dan kritik menjadi teman karib. Sosok berusia 31 tahun itu juga dianggap sebagai biang keladi kegagalan Argentina di Piala Dunia 2018 karena cuma menapak babak 16 besar. Sejak itu, Messi lenyap dari skuat Argentina asuhan Lionel Scaloni.

Masa depan Messi bersama Argentina semakin buram manakala ia tak masuk skuat untuk agenda uji tanding pada Oktober 2018. Padahal, uji tanding yang akan dimainkan Argentina cukup bergengsi: Lawan Irak pada 12 Oktober dan Brasil lima hari seusainya atau 17 Oktober.

Tak adanya nama Messi dalam skuat dikonfirmasi langsung oleh Scaloni. Menurutnya, ia dan Messi sudah memasuki fase yang berbeda.

Legenda hidup Argentina, Diego Maradona, merespons situasi tersebut dengan amarah. Eks pemain Napoli itu memberikan saran kepada Messi untuk tak kembali mengenakan seragam Argentina bila ada panggilan.

Maradona saat melatih Argentina. (Foto: AFP/Alejandro Pagni)

"Ya, karena jika Tim Nasional Argentina U-15 kalah, itu merupakan kesalahan Messi. Ia selalu bersalah. Saya akan mengatakan kepadanya 'Jangan kembali (bergabung ke Timnas Argentina) lagi," ucap Maradona kepada Clair sebagaimana mengutip ESPNFC.

"Aku ingin dia mengirim semua orang ke neraka. Karena kegagalan Argentina bukan salah dia. Hari ini Argentina pun tak menempuh langkah konkret untuk menjadi juara dunia. Bahkan, untuk orang-orang, kami kehilangan passion (hasrat). Kami membuang semua prestasi prestisius yang kami dapatkan di toilet," lanjutnya.

Messi sendiri sempat memutuskan mundur dari timnas lantaran gagal menjuarai Copa America 2016. Akan tetapi, ia menganulir keputusan sendiri kemudian.