Piala AFF 2018: Stadion Mana yang Bakal Jadi Kandang Indonesia?

Timnas Indonesia vs Bahrain. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)

Hajatan Piala AFF 2018 memang masih tujuh bulan lagi. Namun, setelah drawing ajang sepak bola se-Asia Tenggara ini dilakukan, PSSI mulai bersiap.

Di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu (2/5/2018), perwakilan Indonesia menyaksikan sendiri bagaimana bola-bola undian mengharuskan ‘Skuat Garuda’ bergabung dengan Thailand, Singapura, Filipina, dan salah satu antara Brunei Darussalam/Timor Leste di Grup B.

Berbeda dengan edisi-edisi sebelumnya, tidak ada tuan rumah untuk fase grup Piala AFF tahun ini. Format sudah berubah.

Kini, kontestan Piala AFF akan bertanding kandang-tandang dalam format round-robin. Setiap tim mendapatkan jatah dua laga kandang dan dua laga tandang. Indonesia sendiri mendapatkan jatah menjadi tuan rumah pada 13 dan 25 November 2018.

Untuk laga kandang pertama, Indonesia masih menanti pemenang laga Brunei Darussalam vs Timor Leste. Kedua tim tersebut masih harus menjalani laga play-off pada September mendatang. Sementara untuk laga kandang kedua, Indonesia akan menghadapi Filipina.

Pertanyaan kemudian muncul: Stadion mana yang akan dijadikan kandang Indonesia? Menurut Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria, ada dua stadion yang dibidik: Stadion Pakansari atau Stadion Patriot. Lalu, mengapa bukan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK)?

“Karena dari informasi yang saya dapat, rumput SUGBK itu akan diangkat setelah closing ceremony (Asian Para Games 2018, red),” kata Tisha.

Jadwal lengkap Piala AFF 2018. (Foto: Sabryna Putri Muviola/kumparan)

Asian Para Games 2018 akan digelar pada 6-13 Oktober 2018. Ada jeda satu bulan dari berakhirnya Asian Para Games dengan laga kandang pertama Indonesia di Piala AFF. Namun, Tisha mengkhawatirkan rumput stadion.

"Itu masih rencananya di Bogor dan di Bekasi. Tetapi, alhamdulillah-nya sekarang di Jabodetabek ‘kan kita sudah banyak punya stadion. Kita akan lihat nantilah seperti apa karena, ya, tadi SUGBK kan terkendala masalah rumput."

"Nah, kalau misalnya di luar Jakarta, katakanlah, PSSI memang tak memiliki ide demikian. Karena dalam persetujuannya adalah jangan sampai tim tamu menjalani dua kali penerbangan," kata Tisha.