Piala Afrika 2017: David dan Goliath Kompetisi Benua Hitam

24 Januari 2017 4:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Pendukung Kamerun di Piala Afrika 2017. (Foto: Reuters)
Bagi sebagian klub kompetisi sepak bola Eropa, Piala Afrika 2017 dianggap sebagai kompetisi yang sama sekali tidak menguntungkan. Keberadaannya di tengah-tengah berjalannya kompetisi Eropa, selain merusak tatanan pasar liga, juga menimbulkan kerugian bagi pemain-pemain yang ikut serta.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 2017, Piala Afrika kembali digulirkan. Dalam edisi ke-31, Gabon menjadi tuan rumah menggantikan Libya yang mengundurkan diri pada 2014 lalu akibat perang yang melanda negara tersebut.
Tak banyak yang membicarakan turnamen ini ketika dibuka 14 Januari 2017 lalu. Namun, dua pekan lebih digulirkan, pendapat orang banyak akan kompetisi ini mulai berubah. Pembicaraan semakin ramai seiring mulai berkurangnya jumlah kontestan.
Berbicara soal kontestan, Piala Afrika 2017 memang menyajikan partai-partai kejutan. Gabon, yang notabene bertindak sebagai tuan rumah, gagal lolos karena hanya mampu bermain imbang dengan Guinea-Bissau. Juara Piala Afrika tujuh kali, Mesir, dalam posisi yang tidak tentu karena ditahan 0-0 oleh Mali, yang tak punya pemain terkenal.
Kemunculan kejutan dan wajarnya kemenangan negara-negara besar jadi dua sisi kompetisi ini. Di sini, kumparan memberikan daftar beberapa tim yang disinyalir bakal memiliki peluang besar untuk memanaskan persaingan kompetisi ini, baik sebagai calon juara maupun penjegal harapan negara besar.
ADVERTISEMENT
Senegal
Hingga tulisan ini dibuat, Senegal — bersama Ghana — masih menjadi negara dengan catatan paling mengesankan. Dua kemenangan dan satu hasil imbang dari tiga pertandingan meloloskan mereka ke perempat final dengan status juara Grup B.
Keberhasilan Senegal memuncaki Grup B memang cukup beralasan. Dari nama-nama yang mengisi skuat, Senegal jelas menang dibandingkan peserta yang lain. Beberapa nama pemain klub besar Eropa, seperti Kalidou Koulibaly, Cheikhou Kouyate, Sadio Mane, dan Balde Keita, mengisi susunan 11 pemain tim ini.
Pekerjaan berat bagi Senegal baru akan dimulai ketika mereka bertanding pada babak perempat final nanti. Kegagalan Kamerun memuncaki klasemen akhir Grup A, membuat Senegal dipastikan bakal berhadapan dengan musuh besarnya tersebut. Jika menang, bolehlah mereka difavoritkan sebagai tim dengan peluang juara terbesar.
ADVERTISEMENT
Ghana
Sama seperti Senegal, Ghana tampil cemerlang dalam dua pertandingan sebelumnya. Meski tidak bagus-bagus amat, apa yang dipertontonkan oleh Ghana membuat mereka layak masuk menjadi favorit juara kompetisi dua tahunan ini.
Kondisi skuat Ghana yang diisi oleh nama-nama teratas dalam sepak bola Afrika menjadi salah satu alasan utama mereka difavoritkan. Selain pemain-pemain tenar, kuatnya Ghana disokong oleh keberadaan Avram Grant di kursi pelatih kepala.
Melihat kombinasi tersebut, tidak salah kami memfavoritkan Ghana untuk terus melaju ke babak final. Sebab, jika melihat tabel turnamen sejauh ini, tidak ada lawan berarti yang bakal dapat membendung Ghana hingga pertandingan final.
Republik Demokratik Kongo
Kami menjagokan Republik Demokratik Kongo sebagai salah satu negara yang bakal tampil bak kuda hitam di kompetisi ini. Belum pernah kalah dan menampilkan penampilan menyerang hingga pertandingan kedua menjadi faktor yang membuat kami memilih mereka.
ADVERTISEMENT
Keberhasilan RD Kongo menaklukkan Maroko pada pertandingan perdana menjadi bukti bahwa mereka pantas dijagokan. Tidak bertumpunya permainan mereka pada satu orang pemain dan kualitas individu yang merata membuat RD Kongo susah dicari kelemahannya.
Namun demikian, meski saat ini tengah memuncaki Grup C, masih mungkin bagi RD Kongo untuk tidak lolos ke babak perempat final. Selain dituntut untuk menang, RD Kongo juga bakal disulitkan Togo yang tentu tidak ingin pulang tanpa memetik kemenangan.
Kamerun
Pesona Kamerun sebagai simbol sepak bola Afrika mulai meredup dalam beberapa tahun terakhir. Setelah sempat tidak lolos ke edisi 2012 dan 2013, serta hanya mampu sampai fase grup pada edisi 2015, Kamerun perlahan mulai mencoba mengembalikan nama besarnya.
ADVERTISEMENT
Satu kemenangan dan dua hasil imbang menjadi catatan Kamerun pada Piala Afrika 2017. Tidak bagus memang, tetapi melihat daftar nama pemain yang tidak sebagus Senegal dan Ghana, hasil tersebut tentu lumayan menyenangkan.
Berhadapan dengan Senegal pada partai perempat final bakal menjadi pembuktian Kamerun. Apakah sepak bola mereka mulai kembali menggeliat atau justru bakal masuk ke fase kelam yang tidak mereka harapkan?