Piala Asia Futsal U-20: Langkah Indonesia Terhenti di Semifinal

20 Juni 2019 20:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Selebasi pemain timnas futsal u-20 Indonesia usai mencetak gol pada gelaran AFC U-20 Futsal Championship di Iran. Foto: Instagram @theafchub
zoom-in-whitePerbesar
Selebasi pemain timnas futsal u-20 Indonesia usai mencetak gol pada gelaran AFC U-20 Futsal Championship di Iran. Foto: Instagram @theafchub
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Petualangan Timnas Futsal Indonesia di ajang Piala Futsal Asia U-20 2019 akhirnya usai. Menghadapi Afghanistan pada babak semifinal, skuat 'Garuda Muda' takluk dengan skor 3-4. Gol-gol Indonesia dicetak oleh Rizky Xavier (22'), Agung Pandega (32'), dan Muhammad Sanjaya (49').
ADVERTISEMENT
Pada laga ini, pelatih Kensuke Takahashi menurunkan starting five yang sama dengan ketika melawan Vietnam. Pilar andalan macam Syaifullah, Afif Rizky, Ramadhan Zidani, Rizky Xavier, dan Ahmad Habibi, tampil sejak menit pertama.
Lewat para pemain tersebut, Timnas Futsal Indonesia bermain sabar dan mendominasi awal pertandingan. Mereka banyak menguasai bola di area lapangan sendiri melalui operan-operan pendek.
Namun, pressing ketat yang diperagakan Afghanistan membuat Indonesia kesulitan. Sang lawan bahkan justru mendapat kesempatan menembak ke arah gawang lebih dulu pada sekitar menit ke-3 dan ke-5. Beruntung, Habibi mampu menghalau semuanya.
Setelah dua momen itu, Indonesia lebih sering mengandallkan serangan balik dan dengan ini berbagai peluang justru banyak didapat. Afghanistan, di sisi lain, beralih menjadi tim yang menguasai pertandingan. Mereka banyak menekan dan bahkan terlihat begitu dominan. Alhasil, gol mampu dicetak melalui kaki Sadiq Zaheri.
ADVERTISEMENT
Tersengat gol tersebut, Syaifullah dan kolega berusaha bermain lebih agresif. Sejumlah peluang berhasil didapat. Namun, tak satu pun gol yang tercipta. Babak pertama pun berakhir dengan skor 1-0 untuk keunggulan Afghanistan.
Pada paruh kedua, Takahashi tampaknya melakukan beberapa perubahan. Itu terlihat dari pergerakan para pemain yang tampak lebih tenang. Selain itu, pressing Indonesia juga terlihat jauh lebih ketat.
Nah, pola menekan itulah yang akhirnya berperan besar terhadap gol sang kapten, Rizky Xavier, pada menit ke-22. Gol ini pun lantas membuat para pemain Indonesia tampak makin agresif, baik saat menyerang mau pun ketika bertahan.
Sayangnya, 'Garuda Muda' kecolongan. Justru Afghanistan yang tiba-tiba mencetak gol dan kembali unggul melalui sepakan keras Ali Arab Zada.
ADVERTISEMENT
Untungnya, keunggulan Afghanistan tersebut tak bertahan lama. Sekitar dua menit berselang, tepatnya pada menit ke-32, Agung Pandega berhasil menyamakan kedudukan. Lagi-lagi, prosesnya bermula dari pressing.
Gol itu adalah gol terakhir yang tercipta pada waktu normal. Alhasil, laga mesti dilanjutkan ke babak tambahan waktu. Dua kali lima menit.
Pada 5 menit masa tambahan pertama, Indonesia memeragakan power play. Namun, pergerakan para pemain di lapangan justru terlihat seakan bermain aman sehingga tak banyak peluang tercipta. Fokus dan stamina yang menurun sepertinya memengaruhi hal ini.
Adapun Afghanistan, mereka tampak lebih agresif. Pressing ketat yang pada awal babak pertama menjadi andalan kembali terlihat. Akhirnya, mereka berhasil mencetak dua gol secara berturut-turut.
Tertinggal dua gol, Indonesia meningkatkan tekanan pada babak tambahan kedua. Hal ini membuahkan hasil lewat gol yang diciptakan Muhammad Sanjaya.
ADVERTISEMENT
Gol tersebut adalah gol terakhir yang tercipta di pertandingan ini. Skor 4-3 pun tak berubah. Indonesia tersingkir. Afghanistan melaju ke babak final.