Piala Dunia Antarklub: Real Madrid Berpeluang Hadapi Juara Asia

5 September 2018 6:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Madrid juara Piala Dunia Antarklub 2016. (Foto: Behrouz MEHRI / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Madrid juara Piala Dunia Antarklub 2016. (Foto: Behrouz MEHRI / AFP)
ADVERTISEMENT
Piala Dunia Antarklub tengah diterpa gonjang-ganjing. Penyebabnya, tak lain, adalah keinginan Presiden FIFA, Gianni Infantino, untuk melakukan perubahan pada format penyelenggaraan. Dalam benak Infantino, turnamen ini seharusnya diikuti lebih banyak klub dan digelar tidak setahun sekali, melainkan empat tahun sekali seperti Piala Dunia.
ADVERTISEMENT
Infantino ingin agar Piala Dunia Antarklub diikuti oleh 24 klub yang menjadi wakil enam konfederasi anggota FIFA. Jika rencana perubahan ini disetujui oleh Dewan FIFA, Piala Dunia Antarklub versi baru akan mulai digelar pada 2021 mendatang.
Meski demikian, untuk edisi 2018 ini, format lawas masih digunakan. Tujuh klub, yang merupakan wakil dari enam konfederasi plus satu wakil tuan rumah, akan bertarung dalam sistem gugur untuk memperebutkan lambang supremasi kejuaraan antarklub sedunia.
Tahun ini, Piala Dunia Antarklub digelar di Uni Emirat Arab pada Desember mendatang. Sejauh ini, dari total tujuh slot yang tersedia, baru empat yang sudah diketahui nama pengisinya. Mereka adalah Real Madrid (juara Eropa), Chivas Guadalajara (juara Amerika Utara), Team Wellington (juara Oseania), dan Al-Ain (wakil tuan rumah). Sementara, tiga tempat lain masih diperebutkan.
ADVERTISEMENT
Real Madrid sendiri, bersama juara Amerika Selatan kelak, akan mendapat bye langsung ke empat besar. Nantinya, Real Madrid akan berhadapan dengan pemenang antara Chivas dan juara Asia. Sementara, sang juara Amerika Selatan bakal bertanding melawan pemenang antara juara Afrika dan pemenang babak kualifikasi. Babak kualifikasi yang dimaksud adalah pertandingan antara Al-Ain dan Team Wellington.
Sejak digelar dengan format ini pada 2005, tim-tim Eropa masih begitu dominan. Dari 12 gelaran, sembilan di antaranya dimenangi oleh tim-tim Eropa, termasuk Real Madrid yang jadi pemenang dalam dua edisi terakhir. Sementara, terakhir kali ada tim Amerika Selatan yang berjaya adalah pada 2012 ketika Corinthians mengalahkan Chelsea dengan skor 1-0.
Dominasi Eropa ini seringkali memunculkan anggapan bahwa turnamen ini memang terlalu mudah bagi mereka. Sehingga, bagi klub-klub Eropa, Piala Dunia Antarklub justru seperti jadi ajang untuk liburan. Ini pula yang kemudian memicu rencana perubahan dari Infantino tadi. Suksesor Sepp Blatter ini ingin agar Piala Dunia Antarklub jadi lebih kompetitif dan bergengsi.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, Direktur Real Madrid, Emilio Butragueno menampik anggapan tersebut. Bagi pria berjuluk 'Si Burung Nasar' itu, tidak ada turnamen yang mudah dijuarai.
"Tentu saja, para pemain kami punya kepercayaan diri lebih, tetapi tahun lalu laga finalnya berjalan begitu berimbang dan di semifinal kami juga kesulitan," kata Butragueno, merujuk pada kemenangan 2-1 atas Al-Jazira di semifinal dan kemenangan 1-0 atas Gremio di partai puncak.
Dominasi tim-tim Eropa itu pula yang membuat motivasi tim-tim benua lain, khususnya yang berasal dari Amerika Selatan, menjadi berlipat ganda. Apalagi, dengan digesernya laga final Copa Libertadores dari Juni menjadi November, kans tim-tim CONMEBOL bisa lebih besar untuk jadi juara Piala Dunia Antarklub. Setidaknya, itulah yang diutarakan Esteban Cambiasso.
ADVERTISEMENT
"Ini artinya, tim yang ikut kejuaraan ini adalah tim yang sama dengan tim yang memenangi Copa Libertadores. Di masa lalu, dengan jeda yang lebih panjang dan dengan keberadaan bursa transfer, pemain datang dan pergi. Sekarang, semua sudah berubah dan bagi tim-tim Amerika Selatan, ini adalah hal bagus," ucap mantan pemain Real Madrid tersebut.