Piala Dunia Wanita: Belanda Susul Amerika Serikat ke Final

4 Juli 2019 7:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Timnas perempuan Belanda merayakan gol. Foto: REUTERS/Benoit Tessier
zoom-in-whitePerbesar
Timnas perempuan Belanda merayakan gol. Foto: REUTERS/Benoit Tessier
ADVERTISEMENT
Atmosfer berbeda tersaji dalam laga semifinal kedua Piala Dunia Wanita 2019. Duel ini mempertemukan antara Timnas Belanda lawan Timnas Swedia.
ADVERTISEMENT
Laga semifinal pertama Piala Dunia Wanita 2019 yang mempertemukan Inggris dan Amerika Serikat berlangsung panas. Kemenangan pada akhirnya diraih Amerika dengan skor akhir 2-1. Namun, beberapa kontroversi menghiasi laga itu.
Salah satu kontroversi yang terjadi adalah perayaan gol Alex Morgan. Usai mencetak gol kedua bagi Amerika, Morgan merayakannya dengan gestur seperti sedang menyesap teh. Di media sosial, suporter Inggris merespons perayaan gol Morgan ini dengan berang.
Gerakan itu membangkitkan memori Pesta Teh Boston pada Desember 1773 silam. Itu adalah momen ketika Amerika memberikan perlawanan terhadap Inggris demi merebut kemenangan. Piers Morgan, pembawa acara terkenal di Inggris, bahkan sampai menyebut perayaan gol ini sebagai sebuah deklarasi perang.
Namun, situasi berbeda justru terjadi di babak semifinal kedua yang mempertemukan Belanda dan Swedia. Menilik skor akhir, Belanda jadi tim yang berhasil lolos ke final usai menundukkan Swedia dengan skor 1-0, via gol tunggal Jackie Groenen pada masa perpanjangan waktu.
ADVERTISEMENT
Pemain Belanda dan Swedia berduel. Foto: REUTERS/Benoit Tessier
Ya, duel kedua tim tidak rampung hingga waktu 2x45 menit usai. Angka 0-0 masih tertera di papan skor Stade de Lyon. Kenapa ini bisa terjadi? Kedua tim memeragakan permainan yang sama-sama apik.
Dari sisi Belanda, mereka tetap memeragakan permainan yang cair, dengan serangan-serangan yang tidak tertumpu pada satu sisi saja. Swedia sendiri memeragakan permainan yang rapat, dibarengi dengan organisasi permainan yang baik.
Bertemunya dua permainan itu jadi sebuah keseruan tersendiri. Statistik laga menunjukkan jumlah persentase penguasaan bola kedua tim tidak berbeda jauh, yakni 56% berbanding 44%. Total tembakan yang dilepas kedua tim juga hanya berbeda empat saja, yakni 15 berbanding 11.
Kompaknya permainan Swedia memang sempat memberikan waktu yang sulit bagi Belanda. Tapi, di sisi lain, Swedia juga tidak mampu menggoyahkan Belanda lewat serangan yang mereka lepaskan. Alhasil, pertandingan harus berlanjut ke perpanjangan waktu.
ADVERTISEMENT
Di babak inilah, Belanda mampu mencuri keunggulan. Ketika suporter mengira laga akan berlanjut ke babak adu penalti, Groenen muncul sebagai pembeda. Sebuah tendangan yang ia lepas gagal diadang oleh kiper Swedia, Hedvig Lindahl, dan mengubah skor menjadi 1-0. Belanda menang, dan sukses melangkah ke final.
Prestasi ini pun jadi sebuah torehan luar biasa bagi Belanda, usai pada ajang Piala Eropa Wanita 2017 silam, mereka berhasil keluar sebagai juara. Sedangkan bagi Swedia, kekalahan ini membuat mereka gagal menghapus trauma usai pada ajang perempat final Piala Eropa Wanita 2017, Belanda juga berhasil mengalahkan mereka.
Pada laga final nanti, Belanda akan berhadapan dengan Amerika Serikat. Sedangkan Swedia, mereka akan berhadapan dengan Inggris di perebutan tempat ketiga.
ADVERTISEMENT
Khusus bagi Belanda, prediksi-prediksi miring bermunculan. Mereka dianggap tidak akan mampu menggoyahkan Amerika yang memang sudah dikenal sebagai ratu di sepak bola wanita sejak lama.
"Tim Amerika lebih baik daripada tim lain di Piala Dunia Wanita ini. Situasi ini tidak bagus untuk Belanda. Di final nanti, mereka harus mengerahkan segala kemampuan yang mereka miliki," ujar Hope Solo, eks penjaga gawang Timnas Amerika Serikat, dilansir BBC.
Ya, Belanda memang baru naik dalam beberapa tahun ke belakang. Tapi, melihat kualitas skuat mereka, siapa tahu mereka bisa menggoyang Amerika Serikat?