Piala Presiden: Persebaya Bungkam Madura United di Semifinal Leg I

3 April 2019 17:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Selebrasi gol Persebaya Surabaya. Foto: ANTARA/M. Risyal Hidayat
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi gol Persebaya Surabaya. Foto: ANTARA/M. Risyal Hidayat
ADVERTISEMENT
Laga putaran pertama semifinal Piala Presiden 2019 berakhir manis untuk Persebaya Surabaya. Berkat gol tunggal Manuchehr Dzhalilov, Persebaya menang 1-0 atas Madura United di Gelora Bung Tomo, Rabu (3/4/2019) sore WIB.
ADVERTISEMENT
Dengan hasil ini, rekor tak terkalahkan milik Madura United selama di Piala Presiden terhenti. Sementara, Persebaya masih tak terkalahkan di turnamen tersebut. Lebih dari itu semua, kemenangan ini memberikan harapan bagi Persebaya untuk menuju final Piala Presiden.
***
Memang tidak ada aturan yang melarang Andik Vermansah tampil untuk Madura United saat berhadapan dengan Persebaya –yang merupakan klub kesayangan Andik. Akan tetapi, pelatih Dejan Antonic telah mengambil keputusan lain. Alhasil, eks pemain Selangor FA tak tampil sebagai starter di laga ini.
Absennya Andik bukan satu-satunya kejutan dari Madura United. Di posisi penjaga gawang, Muhammad Ridwan menggantikan Muhammad Ridho yang terserang demam. Sementara, untuk posisi lainnya, tidak ada kejutan berarti dari Madura United dalam formasi 4-3-3.
ADVERTISEMENT
Jaimerson Xavier masih menjadi komando dari kuartet lini belakang tim berjuluk ‘Laskar Sape Kerrab’ itu. Jika Zulfiandi dipercaya menghuni posisi gelandang bertahan, maka Asep Berlian dan Zah Rahan Krangar mengemban peran lebih ofensif.
Untuk menciptakan serangan dari sisi sayap kanan dan kiri, Madura United bergantung dengan David Laly dan Alberto Goncalves. Sempat dilarikan ke rumah sakit akibat mengalami benturan saat tampil melawan Persela Lamongan, Aleksandar Rakic kembali tampil di laga ini sebagai striker.
Sebagai tuan rumah, Persebaya tak mau kalah. Pasukan Djajang Nurjaman itu menurunkan skuat terbaiknya dalam formasi 4-3-3 sejak awal. Ball-playing goalkeeper berusia 22 tahun bernama Miswar Saputra masih dipercaya menjaga gawang Persebaya.
Kemudian Hansamu Yama Pranata dan Otavio Dutra berduet di bek tengah. Misbakus Solikin di posisi gelandang bertahan, kemudian Alwi Slamet dan Damian Lizio menjadi gelandang yang di depannya. Untuk urusan mencetak gol, ada trio Irfan Jaya-Amido Bale-Manuchehr Dzalilov.
ADVERTISEMENT
Jalannya babak pertama begitu didominasi dengan serangan Persebaya. Walau begitu, tim berjuluk ‘Bajul Ijo’ itu gagal membukukan gol selama kurun waktu tersebut. Nestapa Persebaya ini tak bisa dilepaskan dari kelihaian Madura United ketika diserang.
Selama 25 menit awal, Persebaya terus memberikan suplai bola kepada Irfan Jaya. Akan tetapi, upaya-upaya itu berujung kegagalan karena penyerang berusia 22 tahun itu dijaga ketat Jaimerson. Sesekali Jaime – panggilan Jaimerson – lepas kawalan, tetapi Ridwan sanggup menebus kesalahannya.
Seperti yang terjadi ketika laga berjalan 23 menit. Ketika itu, Persebaya melakukan serangan balik cepat yang berakhir dengan dribel cepat Irfan. Jaime memang berhasil dilewati, tetapi Ridwan berhasil menepis tembakan Irfan dalam skenario satu lawan satu di kotak penalti.
ADVERTISEMENT
Tak lama setelah kejadian itu, terjadi kemelut di kotak penalti. Situasi pelik itu berakhir dengan Jaime melancarkan tembakan keras yang membuat bola keluar dari area pertandingan.
Sadar serangannya terbaca, Balde dan Dzalilov tampil lebih agresif setelah laga berjalan 25 menit. Tak jarang keduanya saling mengumpan, atau bergerak secara brilian demi menimbulkan celah. Akan tetapi, Jaime dan Ridwan masih sulit ditaklukkan Persebaya.
Pertahanan tangguh Madura United ini bukan tanpa efek samping. Karena bertahan terlalu dalam, Madura United butuh energi ekstra untuk melancarkan serangan balik cepat. Menjadi tak mengherankan jika mereka sangat kesulitan menggulirkan bola dari tengah ke depan.
Setelah imbang 0-0 pada babak pertama, kedua tim melakukan perubahan. Dari kubu Persebaya, Alwi digantikan Muhammad Hidayat pada menit ke-46. Dari kubu Madura United, Andik masuk menggantikan Laly sepuluh menit kemudian.
ADVERTISEMENT
Kehadiran Andik mendapatkan sambutan ‘istimewa’ dari fans Persebaya. Setiap kali Andik menyentuh bola, suara “boo” menggema seantero stadion. Hadirnya Andik tentu saja merupakan cara Dejan supaya serangan timnya lebih menggigit.
Alih-alih harapan Dejan terwujud, malah Persebaya yang berhasil mencetak gol terlebih dahulu. Bermula dari serangan balik cepat dari tepi kiri, Balde mendribel bola ke kotak penalti. Setelahnya, Balde melancarkan umpan lambung kepada Dzalilov.
Sadar bahwa kiper Ridwan lengah, Cak Jalil – panggilan Dzalilov – menciptakan gol dengan kepalanya. Gol tersebut merupakan yang kelima untuk Cak Jalil di Piala Presiden 2019, membuatnya kini menjadi pemain dengan jumlah gol terbanyak di turnamen itu bersama Bruno Matos (Persija Jakarta).
Setelahnya, kedua tim saling berbalas serangan. Madura United memiliki kans untuk menyamakan kedudukan pada menit ke-69, dan, menariknya, ini melibatkan Andik. Sadar posisi Miswar terlalu maju, Andik melancarkan tembakan melengkung dari tengah lapangan. Namun, upaya tersebut berakhir dengan bola mengarah ke luar tiang gawang.
ADVERTISEMENT
Di menit 80, Dejan mendapatkan kartu merah akibat protes dan menuju terowongan stadion sambil marah-marah. Protes itu muncul karena Dejan merasa Hansamu telah melakukan handball di kotak penalti, tetapi wasit tidak merasa demikian.
Derita Madura United kemudian bertambah karena Asep mendapatkan kartu merah tak lama setelah Dejan diusir. Semua gara-gara wasit melihat eks gelandang Persik Kediri itu mendorong Oktafianus Fernando – yang menggantikan Cak Jalil pada menit 80. Dengan kondisi 10 pemain, Madura United keok 0-1 dari Persebaya.