Plan Persija soal Kasus Simic: Berdamai dengan Korban

16 Februari 2019 7:08 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Striker Persija, Marko Simic Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Striker Persija, Marko Simic Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Tak ada sosok Marko Simic di sesi latihan Persija Jakarta selepas menjalani Kualifikasi Liga Champions Asia (LCA). Sosok asal Kroasia tertahan di Australia karena harus menjalani sidang menyoal dugaan pelecehan terhadap seorang wanita.
ADVERTISEMENT
Persija sudah mengerahkan segala cara guna bisa memboyong Simic pulang ke Jakarta. Salah duanya adalah Persija meminta federasi sepak bola Indonesia alias PSSI berkomunikasi dengan sepak bola Australia dan menunjuk Gusti Randa sebagai pengacara.
Chief Excecutive Officer Persija, Ferry Paulus, menuturkan langkah awal Persija nyatanya juga didukung oleh pengacara asal Kroasia untuk membantu Simic. Bahkan, kata Ferry, pengacara bernama Robert Haralovic tersebut sudah berkomunikasi dengan Gusti.
''Komunikasi sesama pengacara lokal (Gusti) sama yang asing itu lumayan kondusif dan sudah ketemu clue-nya. Memang ada upaya yang harus juga dikomunikasikan ke korban. Itu upaya yang paling bagus untuk dapatkan solusi terbaik bagi Persija,'' kata Ferry ketika ditemui di Lapangan TNI AU, Halim, Jakarta Selatan, Jumat (15/2/2019).
ADVERTISEMENT
Ferry melanjutkan petunjuk yang dimaksudkan adalah korban diketahui adalah Warga Negara Indonesia. Terkait identitasnya, diakui Ferry, memang belum diketahui tetapi wanita tersebut bekerja untuk salah satu perusahaan sebagai public relation.
Gusti Randa. Foto: Munady Widjaja
Merujuk rencana, Gusti juga bakal bertolak ke Autralia pada Selasa (18/2). Kehadiran Gusti diharapkan bisa menjembatani kasus yang menimpa Simic.
''Kebetulan Pak Gusti pernah tinggal di sana, cukup lama juga sepengetahuan saya. Jadi rasanya enggak terlalu sulit untuk beradaptasi dan mencari tahu korban yang menetap di sana. Inti permasalahannya 'kan, kalau bisa diselesaikan kekeluargaan kenapa harus pakai jalur hukum?'' kata Ferry.
Terkait kasus yang tengah menimpa Simic, Ferry mengaku belum mengetahui detailnya. Akan tetapi, merujuk pernyataan Simic, mantan penyerang Malaka United merasa bahwa ia tak melakukan kesalahan.
ADVERTISEMENT
''Yang bisa ngasih bukti 'kan pengadilan di sana. Tetapi kami ingin enggak usah sampai ke pengadilan. Kami cari jalan tengah agar masalah ini segera selesai,'' lanjut Ferry.
Ketiadaan Simic juga jelas berdampak bagi Persija. Pasalnya, jika Simic harus menanti putusan pengadialan Australia, maka dia akan melewatkan beberapa laga di Piala Indonesia dan dan Piala Presiden 2019.
Meski begitu, manajemen Persija, kata Ferry, tak mau gegabah dalam mengambil keputusan. Termasuk pilihan apakah menyoret Simic dari skuat 'Macan Kemayoran' atau tidak.
''Kami juga enggak bisa berandai-andai karena enggak bisa tatap muka langsung. Pak Gusti juga belum di sana dan kalau dia di sana pasti ada beberapa opsi ya. Opsi A, misalnya, melalui musyawarah. Lalu opsi B, barang kali kalau hukum di luar itu 'kan biasa ada jaminan. Atau mungkin ada upaya lain yang saya enggak tahu opsi apa yang bisa didapat dari kehadiran Pak Gusti di sana sebagai pengacara pendamping,'' kata Ferry.
ADVERTISEMENT
Berburu Pengganti
Kendati demikian, Ferry juga tak menampik bahwa Persija sudah mengambil ancang-ancang pengganti. Wajar kiranya lantaran Persija hanya menyisakan satu nama di lini depan yakni Bambang Pamungkas.
Beto saat menggiring Bola ke gawang Filipina di pertandingan Indonesia vs Filipina. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
Sementara itu, Alberto Beto Goncalves sudah habis masa peminjaman dari Madura United. Setali tiga uang juga dengan Rishadi Fauzi, eks pilar Persebaya Surabaya ini juga tak bisa dimainkan lantaran dalam kontrak peminjaman, Rishadi akan memperkuat Persija khusus di kompetisi LCA saja.
Tambahan amunisi juga mesti segera didapatkan Persija. Sebab, selain menjalani Piala Indonesia dan Piala Presiden, Persija juga akan mentas di AFC Cup pada 26 Februari mendatang.
''Kami pasti harus punya pemain. Karena pemain yang sudah didaftarkan enggak bisa berubah dan itu 'kan jadi persoalan. Jadi, per hari ini, kami udah komunikasi dengan Sekjen PSSI untuk bisa diberikan keleluasaan yang kaitannya dengan pendaftaran pemain untuk Piala AFC," tutur Ferry.
ADVERTISEMENT
"Pendaftaran terakhir ini sangat penting bagi kami karena berkaitan dengan status Marko Simic. Dan kalau Simic benar-benar enggak bisa, artinya sudah lewati batas pendaftaran, maka mau enggak mau harus cari alternatif lain.
"Dalam dua hari kami akan cari alternatifnya. Kandidatnya ada pemain lokal dan asing. Nah, untuk asing ini kami juga punya plan: apakah dikontrak sampai dimulai kompetisi Liga 1 yakni awal Mei apakah pemain itu akan menjadi permanen dan akan menggeser posisi yang sudah ada,'' kata Ferry menutup.