Platini Dibebaskan Usai Jalani Interogasi Menyusul Dugaan Korupsi

21 Juni 2019 23:26 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Platini setelah dibebaskan dari penahanan. Foto: Zakaria ABDELKAFI / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Platini setelah dibebaskan dari penahanan. Foto: Zakaria ABDELKAFI / AFP
ADVERTISEMENT
Penahanan Michel Platini menyusul dugaan korupsi Piala Dunia 2022 berakhir sudah. Platini akhirnya dibebaskan setelah menjalani interogasi.
ADVERTISEMENT
Platini ditangkap di Nanterre, Paris, Selasa (18/6/2019) waktu setempat oleh kepolisian Prancis. Mantan Presiden UEFA itu diduga melakukan korupsi demi memuluskan langkah Qatar menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022.
Meskipun begitu, Platini dibebaskan satu hari sesudah ia ditangkap. Setelah menghirup udara segar, pria yang membawa Tim Nasional (Timnas) Prancis juara Piala Eropa 1984 itu menceritakan apa yang ia lakukan ketika berada di masa penahanan tersebut.
Interogasinya sangat lama karena banyaknya pertanyaan yang mereka tanyakan. Mereka bertanya tentang Piala Eropa 2016. Piala Dunia di Rusia, Piala Dunia di Qatar, Paris Saint-Germain, dan FIFA. Saya berhasil menjawab dengan tenang, walaupun saya sama sekali tidak tahu kenapa saya ditangkap,” kata Platini dikutip dari Reuters.
ADVERTISEMENT
Platini memang diduga memiliki andil atas ‘keberhasilan’ Qatar menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022. Per laporan The Telegraph, pria berusia 64 tahun itu melakukan pertemuan tersembunyi dengan mantan Presiden AFC yang buruk reputasinya, Mohamed bin Hammam dan mantan Perdana Menteri Qatar, Hamad Al-Thani, di tahun 2010 silam.
Setelah itu, Platini—saat masih menjadi Presiden UEFA—memilih Qatar di masa pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2022.
Meskipun begitu, pengacara Platini, William Bourdain, menyatakan bahwa kliennya bersih dari dugaan tersebut. Selain itu, sebelum Platini dibebaskan, Bourdain juga menjamin bahwa kliennya tak ditahan di balik jeruji besi, melainkan hanya menjalani interogasi.
Platini mungkin tidak terlibat untuk urusan ini. Namun, jangan kira rekam jejak eks penggawa Juventus itu bersih selama menjadi pejabat di ranah sepak bola.
ADVERTISEMENT
Michel Platini mantan Presiden UEFA. Foto: REUTERS/Ruben Sprich
Di tahun 2015, Platini dijatuhi hukuman larangan beraktivitas di dunia sepak bola selama enam tahun oleh Komite Etik FIFA. Penyebabnya, Platini ketahuan menerima suap dari mantan Presiden FIFA, Sepp Blatter, di tahun 2011 silam.
Setelah mendapatkan vonis tersebut, Platini mengajukan banding kepada Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS). Bandingnya tak sepenuhnya berhasil, tetapi tak 100% gagal juga. Hukumannya tidak dicabut, melainkan hanya didiskon menjadi hanya empat tahun.
Platini pribadi tampaknya masih ingin berkiprah di sepak bola. Kebetulan, hukuman Platini berakhir di Oktober 2019. Namun, reputasinya yang sudah remuk ini tampaknya menyulitkannya untuk kembali ke dunia yang telah membesarkan namanya.