Pledoi Bagi Tingkah Mourinho Saat Jumpa Pers

30 Agustus 2018 6:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mourinho mendampingi United saat dikalahkan Sevilla. (Foto: AFP/Oli Scarff)
zoom-in-whitePerbesar
Mourinho mendampingi United saat dikalahkan Sevilla. (Foto: AFP/Oli Scarff)
ADVERTISEMENT
Kekalahan 0-3 dari Tottenham Hotspur di Old Trafford dalam pekan ketiga Premier League 2018/19 membikin Jose Mourinho berang. Dalam beberapa kesempatan, eks pelatih Chelsea itu menunjukkan kegetirannya. Seperti yang terjadi dalam jumpa pers seusai laga.
ADVERTISEMENT
Ketika itu, Mourinho menyemprot seorang reporter yang bertanya mengenai kekalahan dari Spurs. Pertanyaan belum mencapai titik akhir, Mourinho langsung memotongnya. Sosok berusia 55 tahun itu mengatakan dengan nada yang tinggi sambil mengacungkan tiga jari kanan, menandakan bahwa dirinya sudah memenangi tiga trofi Premier League.
Mourinho langsung berdiri dan mengatakan "respek, respek, dan respek" sembari keluar dari ruang konferensi pers. Banyak pihak yang menanyakan apa hubungan kekalahan 0-3 dari Spurs dan tiga trofi Premier League yang telah dikoleksinya bersama Chelsea.
Satu hal yang mesti disepakati banyak pihak, kekalahan itu terasa berat bagi Mourinho. Sebab, ada rapor buruk United yang kembali mengemuka pasca hasil minor tersebut. Rapor-rapor yang membuat wajah semringah pendukung mereka perlahan menjadi wajah kecut. Optimisme pun lambat laun berubah menjadi pesimisme.
ADVERTISEMENT
Namun, mantan pemain United musim 1999/00, Mark Bosnich, punya penilaian yang berbeda. Sosok yang juga merupakan pelatih kiper Timnas Australia ini memaklumi tingkah Mourinho saat jumpa pers.
Bosnich melanjutkan bahwa pria kelahiran Setubal itu tak semestinya untuk diragukan dan selayaknya mendapatkan dukungan demi mengembalikan United ke jalur kemenangan. Dan tentu saja, Mourinho pun mesti berupaya lebih keras untuk merealisasikan hal tersebut.
"Setiap manajer akan memiliki rasa frustasi, tetapi selalu ada dua sisi untuk setiap cerita. Terlepas dari mana Anda berada. Begitu banyak orang-orang yang cuma bisa mengatakan ya atau tidak. Hal seperti itu akan terjadi pada setiap manajer," ucap Bosnich seperti dilansir Goal.
"Mourinho memenangi dua trofi di musim pertamanya dan finis di klasemen kedua pada musim selanjutnya. Itu tidaklah buruk, tak peduli dengan apa yang terjadi saat ini dan orang-orang harus mengingat capaian tersebut."
ADVERTISEMENT
"Ada Manchester City, tim dengan manajer luar biasa yang dapat mempunyai apa saja yang diinginkannya. Dan pada saat ini, United, seperti tim yang lain, masuk ke dalam bayang-bayang kesuksesan mereka. Tapi, mari kita berbicara tentang salah satu tim terbaik dalam sejarah Premier League."
Ekspresi kecewa para penggawa Manchester United. (Foto: REUTERS/David Klein)
zoom-in-whitePerbesar
Ekspresi kecewa para penggawa Manchester United. (Foto: REUTERS/David Klein)
"Dalam pandangan saya, Mourinho cuma perlu berjuang. Jika dia ingin berada dalam kondisi tersebut, saya yakin dia bisa melakukannya. Ini masih awal musim. Ini memang tak menggembirakan sama sekali, saya tahu itu, tetapi masih ada jalan untuk memperbaiki diri. Dan dia sudah mempunyai senjata untuk itu," tutup pemain yang pernah mempersembahkan trofi Premier League bagi United pada edisi 1999/00.
Laga melawan Burnley di Turf Moor Stadium dalam pekan keempat bisa menjadi misi jangka pendek Mourinho untuk mengembalikan United ke jalur kemenangan. Terlebih, di atas kertas, United lebih diunggulkan. Di tengah ekpektasi United yang melambung, tetap saja pemenang dan pecundang bakal ditentukan di atas lapangan 'kan? Jadi, mari kita nantikan saja.
ADVERTISEMENT