Pochettino Nyatakan Spurs Sulit Juara setelah Kalah dari Burnley

24 Februari 2019 5:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mauricio Pochettino protes terhadap Mike Dean Foto: Reuters/Carl Recine
zoom-in-whitePerbesar
Mauricio Pochettino protes terhadap Mike Dean Foto: Reuters/Carl Recine
ADVERTISEMENT
Pelatih Tottenham Hotspur, Mauricio Pochettino, menyatakan bahwa peluang tim asuhannya untuk menjuarai Premier League semakin tertutup. Kekalahan dari Burnley dengan skor 1-2 di pertandingan pekan ke-27 Premier League hari Sabtu (23/2/2019) jadi alasannya.
ADVERTISEMENT
Pertandingan melawan Burnley memang berlangsung mengecewakan bagi Spurs. Kendati kembali diperkuat oleh Harry Kane yang baru saja pulih dari cedera pergelangan kaki, The Lilywhites tak berhasil untuk meraih poin penuh. Pascalaga, Pochettino beranggapan bahwa hasil laga ini membuat Spurs gagal untuk menekan Liverpool dan Manchester City.
“Bagi saya, pertandingan melawan Burnley adalah kunci bagi kami untuk memberikan tekanan bagi kandidat juara lain. Apabila kami gagal menang, kami tak mampu untuk menekan mereka dan kami tak dapat berpikir bahwa kami adalah kandidat juara. Kekalahan ini membuat kami kehilangan kesempatan emas,” ucap Pochettino dilansir Reuters.
Kekalahan ini memang berdampak begitu besar pada ambisi Spurs untuk menjuarai Premier League. Spurs saat ini mengoleksi 60 poin, terpaut lima poin dengan pemuncak klasemen sementara, Manchester City. Liverpool, yang juga mencatatkan 65 poin sejauh ini, bahkan bisa memperlebar jarak apabila mampu meraih poin di laga melawan Manchester United, Minggu (24/2/2019).
ADVERTISEMENT
Pertandingan antara Tottenham Hotspur melawan Burnley Foto: REUTERS/Andrew Yates
Pochettino menyebutkan bahwa ada dua hal yang jadi penyebab kekalahan Spurs dari Burnley. Yang pertama adalah buruknya pertahanan Spurs, dan yang kedua adalah minimnya peluang yang dikreasikan oleh anak asuhnya.
“Kami harus bertahan lebih baik. Kami juga semestinya bermain lebih baik ketika menguasai bola. Kami menciptakan peluang, tapi tidak cukup. Ketika bermain di level seperti ini, ketika Anda ingin menjadi penantang, Anda mesti menunjukkan kredibilitas anda. Hal seperti itu tidak kami tunjukkan," jelasnya.
Keadaan semakin buruk bagi Spurs setelah Pochettino terancam mendapatkan hukuman dari Asosiasi Sepak Bola (FA) Inggris. Konfrontasi dan protes berlebihan Pochettino terhadap wasit Mike Dean yang memimpin laga jadi alasannya. Dean memang membuat satu keputusan meragukan yang berujung pada gol pertama Burnley. Namun, aksi Pochettino dan dua asistennya terhadap Dean dan tim wasit usai laga dinilai berlebihan.
ADVERTISEMENT
Pochettino pada akhirnya mengakui bahwa tindakannya melewati batas. Mantan pelatih Southampton ini juga mengaku bahwa ia siap menerima hukuman apabila FA memutuskan untuk menghukumnya.
“Kami membuat kesalahan di lapangan dan saya membuat kesalahan ketika pertandingan selesai. Saya bahkan harus pergi ke ruang ganti dan minum segelas air untuk menenangkan diri. Namun, apa yang terjadi telah terjadi. Kami seharusnya melihat ke diri sendiri terlebih dahulu," kata pria Argentina itu. “Saya akan menerima semua keputusan yang akan diambil FA tentang apa yang telah terjadi. Tentu saja saya berharap ini tidak berlanjut.”
Penyerang Tottenham Hotspur, Harry Kane. Foto: REUTERS/Andrew Yates
Satu hal yang barangkali membuat kubu Spurs cukup senang adalah keberhasilan Kane mencetak gol di comeback-nya setelah absen selama hampir tujuh pekan. Pochettino pun mengaku senang atas kembalinya Kane. Namun, ia juga menegaskan bahwa Kane seorang tak cukup untuk meraih kemenangan.
ADVERTISEMENT
“Harry mencetak gol, jadi saya senang ia kembali membantu kami. Namun, tak ada yang lebih besar dari tim. Ini menunjukkan bahwa yang terpenting untuk menang adalah kolektivitas tim,” tambah Pochettino.