Pogba: Islam Segalanya

11 Juni 2019 19:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Paul Pogba berdoa sebelum bertanding. Foto: FRANCK FIFE / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Paul Pogba berdoa sebelum bertanding. Foto: FRANCK FIFE / AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bagi sebagian orang, iman adalah segalanya. Paul Pogba termasuk ke dalam sebagian orang tersebut. Bagi gelandang Manchester United itu, Islam adalah segalanya dalam hidupnya.
ADVERTISEMENT
“Islam adalah segalanya bagi saya. Islamlah yang membuat saya bersyukur atas segalanya di dalam hidup saya,” kata Pogba dalam sebuah podcast bersama The Times.
Pogba ternyata merupakan seorang mualaf. Ya, Pogba baru memeluk Islam ketika remaja.
Menurut pengakuannya, rekan-rekannya ketika muda dulu menjadi inspirasinya untuk menjadi seorang Muslim. Namun, Pogba menegaskan bahwa menjadi seorang pemeluk Islam adalah keputusannya sendiri.
Gelandang Timnas Prancis, Paul Pogba. Foto: Olga Maltseva/AFP
“Saya memiliki banyak teman yang memeluk Islam. Kami selalu berbincang. Dulu, saya sering sekali mempertanyakan diri sendiri. Saya kemudian beribadah (salat) bersama teman saya, dan saya merasa nyaman.”
“Setelah itu, saya terus beribadah. Anda harus melakukan salat lima kali sehari karena salat adalah pilar Islam. Salat adalah kewajiban,” tambah Pogba.
ADVERTISEMENT
Pogba memang pesepak bola yang terbuka soal imannya. Pada Ramadhan lalu, Pogba menyempatkan diri untuk pergi ke Makkah, Arab Saudi, demi menjalankan ibadah umrah.
Selain itu, mantan penggawa Juventus ini juga rajin untuk beribadah di masjid-masjid di Kota Manchester. Hanya membutuhkan waktu satu atau dua menit dengan mesin pencari internet untuk menemukan foto-foto soal aktivitas keagamaan Pogba.
Alasan Pogba mempraktikkan Islam bukan semata karena kewajiban, tapi kesadaran yang didasari oleh kebutuhannya sendiri. Pogba bahkan menegaskan bahwa ia menjadi orang yang lebih baik setelah memeluk Islam.
“Islam benar-benar membuka pikiran saya. Dan sepertinya membuat saya menjadi orang yang lebih baik. Hidup saya juga menjadi lebih damai.”
“Walaupun Anda bukan seorang Muslim, Anda tetap seorang manusia. Anda memiliki hubungan dengan manusia lain. Anda harus memberikan respek terhadap manusia lain, tak peduli apa pun agama ataupun warna kulitnya. Itulah yang diajarkan Islam kepada saya. Respek terhadap orang lain dan segalanya,” ungkap Pogba.
ADVERTISEMENT
Selebrasi sujud Mohamed Salah. Foto: Reuters/Carl Recine
Kepercayaan atau iman adalah urusan personal. Namun, keputusan public figure--termasuk Pogba--untuk berbicara blakblakan soal keimanannya bisa memberikan impak berbeda.
Ambil contoh efek yang ditimbulkan lewat keberadaan Mohamed Salah. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Universitas Stanford, dikutip dari Independent, persentase Islamofobia di Kota Liverpool berkurang drastis sejak pesepak bola asal Mesir itu bergabung.
Salah memang tak pernah berbicara secara terbuka mengenai kepercayaannya. Namun, menurut laporan tersebut, aksi dan persona Salah mampu mengubah persepsi orang di Liverpool mengenai Islam.
Pogba tentu memiliki kapabilitas seperti Salah dalam mengubah sudut pandang publik. Terlebih, sang pemain menyatakan bahwa Islam tidak sama seperti yang dipikirkan banyak orang.
“Islam tidak seperti apa yang orang lihat, terorisme, atau sebagainya. Islam tidak sama seperti yang kita dengar atau baca dari media. Islam itu benar-benar indah,” pungkas Pogba.
ADVERTISEMENT