Polemik di Balik Selebrasi Gol Ketiga Ronaldo

20 Juni 2018 6:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Portugal vs Spanyol. (Foto: REUTERS/Murad Sezer)
zoom-in-whitePerbesar
Portugal vs Spanyol. (Foto: REUTERS/Murad Sezer)
ADVERTISEMENT
Laga Tim Nasional Portugal vs Spanyol, Sabtu (16/6/2018) dini hari WIB, berakhir dengan skor 3-3. Gol penutup laga tersebut diciptakan oleh Cristiano Ronaldo lewat sebuah tendangan bebas melengkung yang hanya bisa disaksikan oleh David De Gea.
ADVERTISEMENT
Saking vitalnya gol tersebut, semua pemain Portugal berlari ke arah Ronaldo—yang memilih melakukan selebrasi di sisi kanan pertahanan Spanyol, kecuali dua orang, Jose Fonte dan kiper Rui Patricio. Lantas mengapa Fonte dan Patricio tak mau bergabung?
Untuk Patricio, jawabannya bisa ditentukan dengan nalar. Gawang Portugal dan Spanyol berjarak sejauh 105 meter. Berlari ke arah kerumunan pemain Selecao tak hanya akan membuatnya lelah, tapi juga berisiko pada terjadinya gol jarak jauh via kick-off.
Fonte sendiri bykannya tak mau bergabung. Dalam selebrasi tersebut, ia juga berlari ke arah pemain Portugal yang lain. Namun, tampak bagaimana salah satu rekan setimnya yang menyuruh pemain 34 tahun untuk tetap berada di lapangan.
ADVERTISEMENT
Lalu, apa alasan di balik perintah tersebut?
Banyak orang saling silang pendapat soal alasan mengapa Fonte diminta untuk tetap berada di lapangan. Satu yang umum, alasan pemain Dalian Yifang tersebut berada di lapangan adalah untuk mengantisipasi terjadinya sepak mula yang bisa saja dilakukan oleh Spanyol dengan cepat.
Hal tersebut menjadi alasan karena untuk melakukan sepak mula oleh kesebelasan yang kebobolan, dibutuhkan satu orang pemain outfield dari kesebelasan yang mencetak gol. Namun, setelah dipahami lebih dalam, hal tersebut tak sepenuhnya benar.
Melihat pasal delapan Laws of the Game yang diterbitkan oleh IFAB terkait sepak mula, tidak ada aturan yang secara eksplisit menyebutkan alasan tersebut. Jika Fonte memilih untuk ikut rekan setimnya merayakan selebrasi gol, Spanyol tetap tak bisa melakukan sepak mula.
ADVERTISEMENT
Salah satu bagian dari pasal delapan Laws of the Game yang diterbitkan oleh IFAB yang bisa menjadi pegangan kasus ini menyebutkan: "Untuk setiap sepak mula, pemain kedua kesebelasan wajib berada di wilayah permainannya masing-masing.”
Meski demikian, peraturan tersebut tak bisa diterima secara mentah. Wajib berada di wilayah permainan masing-masing tidak lantas membuat Spanyol menunggu pemain-pemain Portugal kembali ke wilayah permainannya, melainkan bisa juga di luar wilayah permainan mereka.
Nah, di sini keberadaan Fonte di dalam wilayah permainan Spanyol bekerja. Adanya Fonte di daerah permainan Spanyol membuat mereka terpaksa menunggu hingga ia kembali ke daerah permainannya.
Hal tersebut dilakukan terkait peraturan di atas. Seperti yang sudah disebutkan, tak boleh ada lawan di wilayah permainan masing-masing kesebelasan untuk sebuah sepak mula. Keberadaan Fonte tidak untuk menunda sepak mula Spanyol, tapi membuat mereka tak boleh melakukan sepak mula.
ADVERTISEMENT