Potensi Isco Jadi Tumbal Madrid di Rezim Solari

15 November 2018 1:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Julen Lopetegui merayakan gol Real Madrid ke gawang AS Roma. (Foto: Oscar Del Pozo/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Julen Lopetegui merayakan gol Real Madrid ke gawang AS Roma. (Foto: Oscar Del Pozo/AFP)
ADVERTISEMENT
Santiago Solari baru saja ditahbiskan sebagai pelatih tetap Real Madrid higga 2021 mendatang. Keputusan yang masuk akal, sebab Los Blancos dibawanya mengukir catatan 100% dalam empat laga awal kepemimpinannya. Namun, kabar baik tak selalu berimbas positif kepada semua pihak. Dalam situasi ini, Isco yang terancam jadi tumbalnya.
ADVERTISEMENT
Bukan rahasia lagi bahwa Isco adalah pemain favorit Julen Lopetegui. Kreativitasnya amat dibutuhkan untuk melengkapi format 4-3-3 yang jadi andalan Lopetegui. Bahkan, Isco telah memainkan porsi penting sejak pelatih berusia 52 itu masih membesut Tim Nasional Spanyol.
Akan tetapi, semuanya berbalik 180 derajat setelah kedatangan Solari. Tak sekalipun Isco tampil sebagai starter sejak arsitek asal Argentina itu mengambil alih kursi kepelatihan Madrid.
Eks penggawa Malaga itu tak diturunkan saat Madrid bertandang ke markas UD Melilla pada ajang Copa del Rey akhir bulan lalu. Pun demikian saat timnya menaklukkan Celta Vigo 4-2 pada La Liga pekan ke-12.
Isco sempat diturunkan Solari kala Madrid bersua Real Valladolid dan Viktoria Plzen --yang semuanya berawal dari bangku cadangan. Bila dikalkulasi, durasi tampil Isco di bawah rezim Solari hanya menyentuh 51 menit.
ADVERTISEMENT
Perayaan gol para penggawa Madrid. (Foto: OSCAR DEL POZO / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Perayaan gol para penggawa Madrid. (Foto: OSCAR DEL POZO / AFP)
Jelang laga lawan Celta akhir pekan lalu, Solari menegaskan bahwa kebugaran jadi alasan mengapa dirinya menyisihkan Isco. Ya, Isco memang sempat menepi dalam waktu relatif lama setelah menjalani opreasi usus buntu.
Hal itu pula yang jadi pertimbangan Solari saat mengurangi durasi tampil anak asuhnya tersebut. Argumen Solari turut diperkuat rekan setim Isco, Dani Ceballos.
"Dia adalah pemain yang baru sembuh dari cedera dan menjalani operasi. Dengan Julen dia bermain dalam dua pertandingan beruntun dan dengan Solari, dirinya mengalami penurunan performa (pasca-cedera), tetapi dia telah berlatih 100 persen," kata Ceballos kepada El Chiringuito.
Menariknya, Ceballos-lah yang ketiban untung dalam situasi saat ini. Gelandang yang digaet dari Real Betis itu dua kali diturunkan sebagai starter dan sudah mengecap 251 menit tampil sejak Solari memimpin.
ADVERTISEMENT
Di satu sisi, Ceballos sendiri memang sukses menyuguhkan penampilan mengesankan. Selain mampu memprakarsai peluang, gelandang yang pernah didaulat sebagai pemain terbaik Piala Eropa U-21 tahun lalu itu juga piawai dalam menjaga kedalaman.
Satu gol yang dibuatnya ke gawang Celta jadi bukti teraktual. Oh, ya, saat itu Ceballos masuk di pertengahan babak pertama untuk menggantikan posisi Casemiro sebagai gelandang bertahan.
Dani Ceballos saat diperkenalkan. (Foto: Reuters/Paul Hanna)
zoom-in-whitePerbesar
Dani Ceballos saat diperkenalkan. (Foto: Reuters/Paul Hanna)
Berbicara mengenai pergeseran porsi di tim utama pada era Solari, Isco tidaklah sendirian. Marco Asensio juga mengalami nasib yang sama karena cuma sekali tampil sebagai starter. Ketimbang dirinya, Solari lebih memilih Lucas Vazquez untuk melengkapi trisula lini depan bersama Karim Banzema dan Gareth Bale.
ADVERTISEMENT