Prancis dan Hasrat Menghapus Kenangan Buruk di Final Piala Eropa 2016

12 Juli 2018 0:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prancis melangkah ke final Piala Dunia 2018. (Foto: REUTERS/Lee Smith)
zoom-in-whitePerbesar
Prancis melangkah ke final Piala Dunia 2018. (Foto: REUTERS/Lee Smith)
ADVERTISEMENT
Timnas Prancis berhasil menjejakkan kaki mereka di final Piala Dunia 2018. Tiket ke partai pamungkas tersebut didapatkan usai menundukkan perlawanan Timnas Belgia dengan skor 1-0 pada Rabu (11/7/2018) dini hari WIB.
ADVERTISEMENT
Prancis pun di ambang meraih gelar juara dunia untuk kali kedua setelah sebelumnya meraih trofi Piala Dunia edisi 1998. Namun, kenangan Prancis di sebuah laga final tak melulu berakhir menyenangkan. Teraktual, kenangan buruk mereka dapatkan di final Piala Eropa 2016.
Menghadapi Portugal, Prancis yang lebih difavoritkan justru kalah 0-1 lewat aksi Eder di menit 109. Kesempatan emas mengangkat trofi pun sirna tak berbekas. Menurut Didier Deschamps yang juga menjadi pelatih Prancis saat Piala Eropa 2016, kenangan pahit dua tahun lalu itu masih membebani timnya.
Tercatat hampir setengah dari skuat Prancis di Piala Dunia 2018 merupakan bagian dari skuat di final Piala Eropa 2016. Akan tetapi, Les Bleus yang kini juga dihuni oleh banyak pemain muda dianggap Deschamps bakal memberikan warna tersendiri, terlebih penampilan mereka dinilai sudah memenuhi harapan.
ADVERTISEMENT
"Sekarang kami ada di final selanjutnya, dua tahun lalu saya masih ingat apa yang terjadi pada kami. Kami akan pergi ke pertandingan final kali ini untuk menang, karena kami masih belum menyelesaikan final Piala Eropa," kata Deschamps kepada TF1.
"Hasil ini sesuai dengan harapan, saya sangat senang dengan para pemain. Mereka masih sangat muda, tapi karakter dan mentalitas mereka sangat kuat. Hal ini mereka tunjukkan saat melawan Belgia. Pertandingan itu milik para pemain," ujarnya menambahkan.
Prancis gagal di Piala Eropa 2016. (Foto: FRANCK FIFE / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Prancis gagal di Piala Eropa 2016. (Foto: FRANCK FIFE / AFP)
Beberapa pemain seperti Paul Pogba pun merasakan hal serupa dengan Deschamps. Luka akibat kekalahan dua tahun lalu dianggap gelandang Manchester United itu masih berbekas. Tapi, Pogba yakin bahwa rekan-rekannya memiliki hasrat untuk membayar kegagalan tersebut.
ADVERTISEMENT
"Kami senang, tapi masih ada satu langkah lagi yang harus dilewati. Bagaimanapun, ini tak akan seperti di Piala Eropa 2016. Kami cukup beruntung bisa berada di final dan kami mengalami sesuatu yang indah. Kami tidak boleh membiarkan kesempatan ini lepas," ungkap Pogba kepada L'Equpie.
"Masih ada langkah besar yang harus dilewati. Kami akan menikmati momen ini sebentar saja karena harus fokus kembali. Final Piala Eropa sangat indah, itu masih ada di memori saya. Kami sangat dekat dengan gelar juara. Saya tidak mau mengulang itu lagi."
Senada dengan Pogba, Samuel Umtiti dan N'Golo Kante yang juga menjadi bagian dari skuat Prancis di final Piala Eropa dua tahun lalu, optimistis bisa menyingkirkan 'hantu-hantu' kegagalan dan tak akan lagi melepaskan kesempatan emas.
ADVERTISEMENT
"Kami tidak menang di final dua tahun lalu. Itulah mengapa hati saya sangat tersentuh ketika kami bisa mencapai level ini di Piala Dunia. Saya berharap kali ini akan berbeda, saya harap kami akan membawa kembali trofi juara dunia ke Prancis," kata Umtiti.
"Kami ingin masuk ke final dan sekarang kami sedang mewujudkannya. Kami harus mengambil kesempatan ini sekarang, kami akan memberikan semuanya di laga final nanti. Saya berharap kami bisa mewujudkannya pada hari Minggu nanti," pungkas Kante.