Pratinjau: Agar Bali United Tak Kehilangan Poin di Kandang Thanh Hoa

12 Maret 2018 16:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para pemain Bali United tengah berlatih. (Foto: ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)
zoom-in-whitePerbesar
Para pemain Bali United tengah berlatih. (Foto: ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tiga poin yang dipetik Bali United usai mengalahkan FLC Thanh Hoa 3-1 dalam matchday III Grup G AFC Cup, Rabu (7/3/2018), di Stadion Kapten I Wayan Dipta, menghidupkan asa tim besutan Widodo C. Putro di kompetisi level kedua Asia itu.
ADVERTISEMENT
Kemenangan tersebut semestinya jadi bekal yang menyehatkan untuk melawat ke kandang Thanh Hoa, Selasa (13/3), pada lanjutan fase grup AFC Cup di Stadion My Dinh Hanoi, Vietnam. Pertandingan ini sendiri amat penting bagi 'Serdadu Tridatu' untuk terus menjaga kans mereka. Namun, Fadil Sausu dan kolega punya kans bakal kesulitan untuk mencuri poin.
Thanh Hoa diuntungkan oleh status mereka sebagai tuan rumah. Bermain di hadapan pendukung, Thanh Hoa jelas punya motivasi ganda: balas kekalahan dan rebut posisi kedua dari Bali United, karena kedua tim hanya terpaut satu angka di papan klasemen sementara.
Spasojevic di laga versus Thanh Hoa. (Foto: ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)
zoom-in-whitePerbesar
Spasojevic di laga versus Thanh Hoa. (Foto: ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)
Pada laga sebelumnya, Bali United sempat tertinggal pada babak pertama. Memasuki 45 menit kedua pertandingan, Widodo sukses mengubah arah angin dengan mengganti skema dasar dan aliran bola ke lini depan. Dan tentu saja, tiga gol berhasil dilesakkan.
ADVERTISEMENT
Perubahan tersebut mulai dipahami oleh pelatih Marian Mihail, dengan instruksi khusus barisan bertahan Thanh Hoa bakan mengantisipasinya. Lalu, bagaimana cara Bali United untuk memberi perlawanan serius kepada wakil Vietnam tersebut? Melihat jalannya laga pertama kedua tim, mari simak beberapa hal yang dapat dilakukan oleh Widodo.
Rendahkan Garis Pertahanan
Pada pertemuan pertama, Widodo menginstruksikan pemainnya agar bermain agresif. Dua bek sayap diperbolehkan bermain lebih ke depan serta dua bek tengah mereka, Demerson dan Ahn Byun-Keon, berdiri lebih ke depan untuk mengadang serangan lawan.
Strategi Widodo tersebut tak membuahkan hasil. Di atas lapangan, barisan pertahanan Bali United terlihat kerepotan mengadang serangan Thanh Hoa yang mengandalkan umpan daerah.
Pemain asal Senegal yang dimiliki Thanh Hoa, Pape Omar Paye, menjadi aktor utama dari skema tersebut. Tercatat situs resmi AFC, Pape berhasil mengirimkan umpan daerah sukses sebanyak 3 kali. Operan itu mengarah ke gawang. Proses penalti yang didapat oleh Thanh Hoa pada menit ke-13, jelas buah dari keberhasilan Pape.
Bali United Gelar Latihan (Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
zoom-in-whitePerbesar
Bali United Gelar Latihan (Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
Pemain yang selalu dituju oleh Pape ialah Nguyen Trong Hoang. Dengan kecepatan dan olah bola yang baik, pemain bernomor punggung 8 ini selalu menyambut umpan Pape dengan sempurna. Hal itu terjadi karena pemain belakang Bali United berdiri terlalu ke depan dan menyisakan banyak ruang yang bisa dimanfaatkan Nguyen.
ADVERTISEMENT
Untung saja bagi Bali United, pada laga tersebut, Thanh Hoa gagal memanfaatkan enam upaya tembakan di dalam kotak penalti. Oleh karena itu, salah satu strategi yang dapat diterapkan pada laga tersebut yakni menarik garis pertahanan lebih rendah dan merapatkan pemain di sekitar kotak 16.
Dengan begitu, Bali United dapat menekan jumlah tembakan Thanh Hoa di dalam kotak penalti, karena bila terlalu banyak peluang di depan gawang, bukan tak mungkin gawang Wawan Hendrawan bakal bergetar lebih dari satu kali.
Peran Nick van Der Velden yang Mesti Diubah
Harus diakui, buruknya permainan Bali United di babak pertama karena arah bola ke lini depan yang monoton. Berdirinya Kevin Brands di belakang Ilija Spasojevic memaksa Velden bermain lebih ke dalam dan bertugas memotong serangan lawan.
ADVERTISEMENT
Padahal, pemain asal Belanda merupakan gelandang yang cerdik untuk mengatur serangan dan mengalirkan bola ke lini depan. Itu yang tak dimanfaatkan dengan baik oleh Widodo. Di 45 menit pertama, Velden mencatatkan 25 umpan sukses. Namun, hanya 4 saja yang diarahkan ke pertahanan lawan.
Para pemain Bali United jalani latihan. (Foto: ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)
zoom-in-whitePerbesar
Para pemain Bali United jalani latihan. (Foto: ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)
Akibatnya, sirkulasi permainan Bali United selalu berakhir di sepertiga pertahanan lawan. Karena bola hanya diarahkan kepada Spasojevic yang gagal menjalankan tugasnya sebagai pemantul bola. Tak heran, bila Bali United hanya mencatatkan 3 upaya saja dan dua diantaranya berada di luar kotak penalti.
Saat perubahan dilakukan Widodo, Velden berdiri lebih ke depan dan bergerak lebih bebas. Dengan formasi 4-4-2, Velden berhasil menghidupkan serangan Bali United lewat umpan jauh ke sayap, mencari pemain cepat macam Yabes Roni dan Mifthahul Hamdi atau berharap pada kecerdikan Stefano Lilipaly memanfaatkan lubang di barisan pertahanan lawan yang tercipta karena pergerakkan Spasojevic.
ADVERTISEMENT
Dengan peran tersebut, Velden hanya membutuhkan waktu 45 menit untuk mengantongi 2 assist. Yang paling mencolok dari perubahan ini ialah umpan sukses yang berhasil dikirim Velden ke lini depan. Tercatat 13 operan sukses dicatatkannya di sepertiga pertahanan lawan.
Jangan Ragu pada Duet Spasojevic-Lilipaly
Pilihan Widodo untuk menggunakan 4-3-3 mesti diperhitungkan baik-baik. Pada matchday I dan II Grup G AFC Cup melawan Yangon United dan Global Cebu, Widodo menyimpan tiga pemain di lini depan. Dari dua laga tersebut, serangan Bali United dominan diakhiri lewat sepakan keras di luar kotak penalti.
Tak heran, bila dari 25 upaya hanya 8 saja yang mengarah ke gawang. Tentu saja, pada laga terakhir, dengan menerapkan strategi serupa, lini depan Bali United tak kunjung tajam.
Spasojevic di laga versus Thanh Hoa. (Foto: ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)
zoom-in-whitePerbesar
Spasojevic di laga versus Thanh Hoa. (Foto: ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)
Lawan sudah paham betul apa yang mesti dilakukan --mematikan Spasojevic berarti mematikan serangan Bali United-- sekiranya begitu. Dan memang begitu adanya, bola dari lini kedua selalu diarahkan kepada pemain naturalisasi asal Montenegro ini.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, Widodo tak takut melepas pakem andalan dan beralih dengan menyimpan Spasojevic dan Lilipaly sejajar di lini depan. Toh, dengan strategi ini serangan Bali United lebih berbahaya dan sadis.
Karena Spaso -sapaan akrab Spasojeivc- dapat menarik garis pertahanan lawan lebih tinggi dan Stefano bisa memanfaatkan itu dengan kecepatan dan penempatan posisi yang baik. Bukan begitu, coach?