news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pratinjau Cagliari vs Juventus: Siasat Allegri Jadi Kunci

2 April 2019 20:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain-pemain Juventus merayakan gol Moise Kean di laga melawan Udinese. Foto: Reuters/Massimo Pinca
zoom-in-whitePerbesar
Pemain-pemain Juventus merayakan gol Moise Kean di laga melawan Udinese. Foto: Reuters/Massimo Pinca
ADVERTISEMENT
Rabu (3/4/2019) dini hari WIB, Juventus "hanya" akan berhadapan dengan Cagliari. Dikatakan "hanya" karena klub asal Pulau Sardinia itu menghuni papan tengah klasemen Serie A saat ini.
ADVERTISEMENT
Cagliari baru mengemas 33 angka--setara dengan Parma dan Genoa dan ketiganya berurutan di posisi 11, 12, dan 13. Mereka terpisah jauh dari Juventus sang capolista lewat raihan 78 poin.
Tak cukup sampai di situ. Bianconeri juga punya segudang catatan kemenangan atas Cagliari. Mereka berhasil menyapu bersih tujuh lawatan terakhirnya ke Sardegna Arena.
Namun, pertandingan kali ini bakal berbeda sama dengan duel-duel sebelumnya. Misi Juventus membawa pulang poin penuh dari kandang Cagliari tak akan berjalan mudah. Massimiliano Allegri pun mengakui hal ini. Tumbangnya para pemain pilar karena cedera yang jadi alasannya.
Bukan cuma kehilangan Cristiano Ronaldo, Mattia Perin, Leonardo Spinazzola, Mario Mandzukic, dan Paulo Dybala jadi personel teranyar yang absen. Mereka menyusul Andrea Barzagli, Juan Cuadrado, Douglas Costa, dan Sami Khedira lebih dulu diparkir karena cedera. Bila ditotal, ada sembilan pemain Juventus yang absen dalam duel nanti.
ADVERTISEMENT
Ronaldo ibarat tongkat bagi 'Si Nyonya Tua'. Tanpanya, Juventus menjadi pincang. Ya, suka tidak suka, ketiadaan penyabet lima titel pemain terbaik dunia itu berdampak besar atas performa Juventus.
Kekalahan perdana dari Genoa pada giornata 28 lalu layak dijadikan acuan. Menghadapi Empoli yang masih terdampar di zona degradasi saja mereka kesulitan. Cuma satu gol yang berhasil mereka sarangkan, itu pun baru tercipta di menit 72 via aksi Moise Kean.
Yap, nama yang disebut belakangan itu yang nantinya bakal jadi tumpuan ideal Allegri di lini depan. Nyaris tak ada alasan untuk tidak menurunkannya sebagai starter. Kean rutin mencetak gol dalam tiga laga terakhirnya, termasuk lesakan perdananya bersama Tim Nasional Italia pekan lalu.
ADVERTISEMENT
Alasan selanjutnya, ya, karena memang Juventus tak punya stok penyerang lagi setelah Ronaldo, Mandzukic, dan Dybala tumbang. Selain Kean, Allegri cuma mencantumkan Federico Bernardeschi dan pemain muda, Stephy Mavididi, dalam skuat yang dibawanya mentas dini hari nanti.
Leonardo Bonucci dan Leonardo Spinazzola menyelamati Moise Kean. Foto: Reuters/Massimo Pinca
Allegri, memang belum memastikan bakal tetap mengaplikasi pakem 4-3-3, atau beralih ke format tiga bek. Andai memakai pakem 3-5-2, Kean bakal dipandu Bernardeschi di garda terdepan--sebagaimana saat berhadapan dengan Empoli.
Bila Allegri memilih konsisten dengan pakem 4-3-3, ia bisa mendorong Joao Cancelo sebagai winger alternatif, mengisi trisula bersama Bernardeschi dan Kean. Lagipula, Allegri tak perlu mengkhawatirkan pos full-back karena masih memiliki Alex Sandro dan Mattia De Sciglio.
Format 4-3-3 yang mengandalkan penetrasi dari sisi sayap, sejatinya menjadi langkah ideal untuk melumpuhkan pertahan Cagliari. Kebetulan, 3 gol terakhir yang bersarang ke gawang Alessio Cragno berawal dari kesalahan rekan-rekan setimnya dalam mengantisipasi serangan dari sisi sayap.
ADVERTISEMENT
Pelatih Cagliari, Rolando Maran. Foto: Dok. Cagliari
Pelatih Cagliari, Rolando Maran, menitikberatkan keseimbangan lini tengah timnya. Konsep yang tertuang lewat formasi dasar 4-3-1-2 yang intens ia usung. Menariknya, ketiga gelandang tengah yang intens diisi Artur Ionita, Paolo Farago, dan Filip Bradaric dalam skema tersebut tak terlalu aktif membantu serangan.
Buktinya, catatan aksi bertahan mereka lebih tinggi ketimbang aksi ofensif. Torehan rata-rata umpan kunci ketiganya tak genap menyentuh angka 1. Terhitung cuma Nicolo Barella dan Luca Cigarini yang memiliki lisensi untuk menyuplai bola ke lini depan--membantu proses penciptaan peluang.
Sebenarnya, bukan tanpa alasan Maran mengambil langkah demikian. Melimpahnya stok gelandang ketimbang penyerang jadi dasarnya. Itulah mengapa Joao Pedro, yang berposisi alami sebagai gelandang, didorong untuk mengisi pos penyerang.
ADVERTISEMENT
Justru sektor bek tepi yang jadi pilar penyokong serangan Cagliari. Kemenangan atas Fiorentina di pekan 27 lalu bisa dijadikan acuan. Fabrizio Cacciatore dan Charalampos Lykogiannis yang mengisi pos full-back, berkontribusi langsung atas kedua gol Cagliari. Baik Cacciotore dan Lykogiannis menyumbang masing-masing satu assist dalam laga tersebut.
Para pemain Cagliari merayakan kemenangan. Foto: Dok. Cagliari
Namun, sistem demikian menuai efek samping. Tingginya intensitas full-back dalam melakukan overlap menimbulkan celah di sisi tepi.
Nah, lubang itulah yang berpotensi jadi objek eksploitasi Juventus nanti, sebagaimana yang sudah dilakukan Fiorentina dan Bologna. Karena yang perlu dilakukan Allegri adalah memanfaatkan celah lawan di balik keterbatasan timnya.