news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pratinjau Chelsea vs Liverpool: Liga Champions Taruhannya

5 Mei 2018 8:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketika Chamberlain dikepung para pemain Chelsea. (Foto: Reuters/Carl Recine)
zoom-in-whitePerbesar
Ketika Chamberlain dikepung para pemain Chelsea. (Foto: Reuters/Carl Recine)
ADVERTISEMENT
Setelah Manchester CIty memastikan diri meraih gelar juara Premier League musim 2017/2018, persaingan papan atas kini tinggal menyoal tiket ke Liga Champions musim berikutnya. Inilah yang tengah diperebutkan Liverpool dan Chelsea.
ADVERTISEMENT
Chelsea dan Liverpool akan bersua pada pekan ke-37 Premier League musim 2017/2018 di Stamford Bridge, Minggu (6/5/2018) malam. Pertandingan ini, meski masih merupakan salah satu duel akbar di Premier League, mengalami pengurangan nilai di mata penggemar netral seiring kepastian City sebagai juara.
Tidak buat suporter kedua klub. Ini tentang nasib tim kesayangannya musim mendatang. Sebab, Chelsea dan Liverpool memburu posisi yang cukup penting: zona Liga Champions. Peluang mereka masih sama-sama terbuka.
Lalu, bagaimana situasi kedua tim menghadapi laga ini?
***
Chelsea dan Liverpool sudah cukup sering bertemu, apalagi di ajang Premier League. Lima dari enam duel kedua tim hadir di pentas liga. Hasilnya, Liverpool meraih dua kemenangan dan tiga lainnya berakhir imbang.
ADVERTISEMENT
Rekaman pertemuan kedua tim menggambarkan bahwa Liverpool, terutama sejak ditangani oleh Juergen Klopp, menjelma menjadi momok buat Chelsea. Begitu sulit 'Si Biru' meraih kemenangan, meski sudah ditukangi oleh Antonio Conte.
Hal ini tak lepas dari pendekatan strategi Klopp ketika menghadapi Chelsea. Sama seperti ketika menghadapi Manchester City besutan Pep Guardiola, Chelsea asuhan Conte juga acap menjadi sasaran empuk para pemain Liverpool. Taktik menekan ala Antonio Conte malah menjadi pintu kemenangan buat Klopp.
Ruang-ruang kosong tercipta ketika tekanan tidak dilakukan secara rapi oleh para pemain Chelsea. Ini menjadi awal hadirnya serangan-serangan Liverpool ke gawang Chelsea. Sementara gegenpressing ala Klopp membuat para pemain Chelsea kesulitan ketika memegang bola.
Tekanan dari Liverpool ini semakin kentara terasa ketika trio lini depan mereka, Mohamed Salah-Roberto Firmino-Sadio Mane, menjadi komposisi yang multifungsi. Tidak hanya sebagai pencetak gol ulung, tiga pemain depan ini juga menjadi para pemain yang mampu menekan para pemain lawan yang memegang bola sejak di lini pertahanan.
ADVERTISEMENT
Apiknya, tekanan yang dilakukan para pemain Liverpool ini tidak hanya yang bersifat agresif. 'Si Merah' juga bisa melakukan tekanan tak agresif, sekadar menempel lawan demi membatasi ruang. Variasi tekanan inilah yang membuat para pemain Liverpool acap dengan mudah merebut bola, bahkan sejak dari lini pertahanan lawan.
Hal ini yang mesti diwaspadai dari Liverpool. Conte semestinya tahu apa yang harus dilakukan berangkat dari pengalaman-pengalaman sebelumnya.
***
Mencermati penampilan kedua tim saat ini, sebenarnya Chelsea bisa dibilang sedikit lebih unggul. Dari enam laga terakhir, Chelsea sudah meraih empat kemenangan, sedangkan Liverpool hanya meraih tiga kemenangan. Di tiga laga terakhir Premier League yang dilakoni, Chelsea sukses menyapu semua laga tersebut dengan kemenangan.
Namun, Liverpool bukanlah tim sembarangan. Kesuksesan melaju ke final Liga Champions menjadi bukti sahih. Tidak cuma karena faktor Mohamed Salah, kemenangan-kemenangan mereka juga dipicu oleh sistem permainan.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, Chelsea tetap berpeluang mengalahkan Liverpool. Dengan pendekatan yang pas dan menyesuaikan diri dengan gegenpressing Klopp, Chelsea bisa menghentikan laju kencang serangan Liverpool. Apalagi pada intinya, kedua tim memiliki tujuan yang sama: Liga Champions musim depan.