Pratinjau: Hampir Mustahil City Takluk dari Brighton

5 April 2019 17:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Selebrasi gol pemain City. Foto: REUTERS/Phil Noble
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi gol pemain City. Foto: REUTERS/Phil Noble
ADVERTISEMENT
Misi Manchester City mengejar quadruple akan berlanjut di Wembley Stadium, Sabtu (6/4/2019), malam WIB. Di stadion kebanggaan Inggris itu, City--yang telah menjuarai Piala Liga dan jadi pemuncak sementara Premier League musim ini--bersua Brighton and Hove Albion dalam laga semifinal Piala FA.
ADVERTISEMENT
Well, jujur saja, sebenarnya hampir mustahil City takluk di laga ini. Brighton seperti lupa caranya bermain sepak bola semenjak Pascal Gross absen karena cedera hamstring. Alhasil, setelah menang 2-1 atas Crystal Palace pada 9 Maret 2019, Brighton kalah dua kali beruntun di ajang Premier League.
Terkini, The Seagulls dibantai Chelsea 0-3 di Stamford Bridge, Kamis (6/4). Hasil ini dapat dibilang ironis, mengingat penampilan Chelsea musim ini sebenarnya tak begitu impresif. Sebelumnya, Chelsea perlu dua gol menit akhir untuk menyegel kemenangan 2-1 atas Cardiff City pada Minggu (31/3).
Untuk sampai ke babak semifinal Piala FA pun, Brighton perlu ‘berdarah-darah’. Pasukan Chris Hughton ini sangat kesulitan mengalahkan Millwall di babak perempat final yang dihelat pada 17 Maret. Butuh 120 menit plus adu penalti bagi Brighton untuk mendapatkan tiket menuju semifinal.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya, Millwall tak sehebat itu. The Dockers berada di posisi ke-21 di Divisi Championship dan telah kalah tiga dari lima laga sebelum bersua dengan Brighton. Hanya, struktur pertahanan Brighton sangat ringkih sehingga para pemain Millwall bisa memorakporandakannya dengan mudah.
Cara Brighton bertahan dalam skema bola mati juga enggak banget, deh. Dua masalah ini berhasil dimanfaatkan Millwall. Alex Pearce bisa mencetak gol sundulan dalam skema tendangan sudut pada menit 70. Sepuluh menit kemudian, Aiden O’Brien mengakhiri serangan balik cepat Millwall dengan gol.
Meski kalah, Dunk (kiri) dan Duffy cukup solid. Foto: Reuters/Hannah McKay
Keberuntungan bagi Brighton kala itu, Millwall diserang kelelahan di 10 menit akhir akibat terus menyerang. Akibatnya, Juergen Locadia dan Solomon March bisa mencetak gol yang membuat babak normal berakhir 2-2. Tidak ada gol tercipta di masa perpanjangan waktu. Dalam babak adu penalti, Brighton menang 5-4.
ADVERTISEMENT
Jika melawan tim macam itu saja mereka kesulitan, bagaimana Brighton bisa punya harapan saat melawan City? Apalagi, The Citizens musim ini mampu menjaga keharmonisan ketangguhan lini pertahanan dan ketajaman lini serang yang notabene sudah menjadi ciri khas mereka sejak musim lalu.
Sebagai bukti, sejak keok 1-2 dari Newcastle United pada 30 Januari, City tak pernah lagi merasakan kekalahan di seluruh kompetisi. Setelah laga melawan Newcastle, City telah menjalani 13 pertandingan di seluruh kompetisi. Dari situ, muncul catatan 2,8 gol dan 0,5 kebobolan per laga. Catatan yang menyeramkan.
Sergio Aguero, yang menjadi topskor City dengan 29 gol di seluruh kompetisi musim ini, diragukan tampil saat melawan Brighton. Sehingga, ada kemungkinan Gabriel Jesus akan kembali menggantikannya di posisi striker. Sebagai catatan, penyerang berkebangsaan Brasil itu telah mencetak 17 gol di seluruh kompetisi musim ini.
ADVERTISEMENT
Jika Jesus gagal melakukan tugasnya, City masih memiliki sejumlah opsi. Mulai dari Raheem Sterling (19 gol, 12 assist di seluruh kompetisi), Leroy Sane (15 gol, 14 assist), Bernardo Silva (11 gol, 9 assist), atau David Silva (9 gol, 8 assist).
Para pemain Manchester City merayakan gol. Foto: Reuters/Matthew Childs
Dalam urusan pertahanan, City terlihat solid berkat kerja keras duo John Stones dan Aymeric Laporte di pos bek tengah. Kerja keras Ederson Morales sebagai kiper juga patut diapresiasi. Eks kiper FC Porto ini tak hanya jago menepis tembakan, tetapi juga mengorganisir lini belakang hingga melepas umpan.
Kemudian ada Fernandinho yang andal dalam menjembatani lini pertahanan dan serang. Kemampuan eks gelandang bertahan Shakhtar Donetsk ini dalam membaca serangan menjadi kunci di balik mulusnya performa City era Pep Guardiola.
ADVERTISEMENT
Ya, dalam sepak bola, kejutan bisa saja terjadi. Tetapi, City sendiri sudah menunjukkan dalam perkataan dan aksinya di atas lapangan bahwa setiap laga terasa final bagi mereka. Berdasarkan track record itu, kemungkinan City kalah di laga ini, sebagaimana dibilang di awal, sangat tipis.
Namun, jika kejutan yang dimaksud adalah Brighton mencetak gol, kansnya cukup terbuka. Benjamin Mendy belum mendapatkan jaminan tampil di posisi full-back kiri, sementara Fabian Delph dan Oleksandr Zinchenko masih mengalami cedera.
Pilihan terlogis adalah memaksa salah satu di antara Danilo dan Laporte mengisi posisi tersebut. Perlu diingat Danilo merupakan seorang full-back kanan dan Laporte bek tengah sehingga belum tentu juga mereka tampil oke di posisi tersebut.
Selain itu, Brighton bisa berharap dengan mentalitas tangguh Glenn Murray di laga ini. Toh, striker berusia 35 tahun itu telah mencetak total 13 gol musim ini dan bisa menjebol gawang lawan dalam situasi yang sulit seorang diri.
ADVERTISEMENT
*** Laga semifinal Piala FA 2018/19 antara Manchester City dan Brighton & Hove Albion akan digelar pada Sabtu (6/4/2019) di Stadion Wembley. Sepak mula akan berlangsung pada pukul 23:30 WIB.