Pratinjau Lazio vs Torino: Menanti Tuah Rotasi Simone Inzaghi

11 Desember 2017 21:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para pemain Lazio merayakan gol. (Foto: Reuters/Stefano Rellandini)
zoom-in-whitePerbesar
Para pemain Lazio merayakan gol. (Foto: Reuters/Stefano Rellandini)
ADVERTISEMENT
Tambahan satu angka yang didapat empat tim papan atas Serie A, Inter Milan, Napoli, Juventus, dan AS Roma mesti dimanfaatkan dengan baik oleh Lazio.
ADVERTISEMENT
Selasa (12/12/201) pukul 03.00 WIB, "Elang Biru" akan menjajal Torino di Olimpico pada giornata 16 Serie A. Di atas kertas, Il Toro merupakan tim yang mudah ditaklukkan oleh Lazio.
Empat kemenangan dan dua hasil imbang dari enam perjumpaan terakhir bisa dijadikan bukti sahih dominasi Lazio atas Torino. Oke, jika melihat rekam jejak Senad Lulic dan kawan-kawan dalam lima pertandingan termutakhir di semua ajang memang buruk. Pasalnya, Lazio memang hanya memetik satu kemenangan dalam rentang waktu tersebut.
Kendati demikian, terlalu naif untuk melegitimasikan Lazio dalam performa jeblok. Perlu digarisbawahi, Simone Inzaghi tidak menurunkan skuat terbaiknya saat berhadapan dengan Vitesse dan Zulte-Waregem di ajang Liga Europa.
Alhasil, Biancoceleste hanya meraih satu angka dari dua laga yang notabene sudah tidak menentukan lagi untuk lolos ke babak 32 besar Liga Europa itu. Justru kebijakan tersebut akan menghadirkan keuntungan bagi Lazio dari sisi kebugaran pemain. Oleh karena itu, Inzaghi akan menurunkan komposisi terbaiknya.
ADVERTISEMENT
Baik Ciro Immobile, Luis Alberto, Marco Parolo, dan Segej Milinkovic-Savic yang diistirahatkan saat lawatan ke Belgia itu akan jadi senjata mereka menghadapi Torino dini hari nanti.
Waktu istirahat yang lebih diharapkan bisa jadi penawar bagi Immobile yang mengalami puasa gol dalam dua laga teranyar. Andai belum juga manjur, Lazio bisa berharap para pemain dari lini kedua untuk memecah kebuntuan.
Alberto yang rajin dalam mengkreasi peluang, bisa diharapkan untuk melakukan serangan dari sisi sayap, bersama dengan Milinkovic-Savic yang berhasil mencetak gol ke gawang Sampdoria pekan lalu. Inzaghi diprediksi akan memasang keduanya untuk menyokong Immobile sebagai ujung tombak dalam formasi dasar 3-4-2-1.
Immobile tumpuan utama Lazio. (Foto: AFP/Vincenzo Pinto)
zoom-in-whitePerbesar
Immobile tumpuan utama Lazio. (Foto: AFP/Vincenzo Pinto)
Di sisi lain, lubang pertahanan Torino makin menganga setelah Cristian Ansaldi mengalami cedera. Bisa dibilang mantan pemain Rubin Kazan itu merupakan sosok penting di lini belakang mereka.
ADVERTISEMENT
Ansaldi menjadi pemain terbanyak ketiga yang paling intens melakukan tekel dengan rata-rata sebesar 2,3 per laga berdasarkan Whoscored. Celakanya, dirinya juga berperan penting dalam aksi menyerang. Sepasang assist dan rata-rata 1,1 umpan kunci di tiap pertandingan bisa dijadikan acuan.
Masalah Torino bukan cuma dalam bertahan saja. Justru lini depan jadi masalah utama anak asuh Sinisa Mihajlovic sejak awal musim. Bukannya sembuh, penyakit produktivitas Torino justru semakin kritis. Dalam empat laga termutakhir di Serie A, mereka hanya mampu mencetak 0,75 gol jika dirata-rata.
Tak lain tak bukan adalah mandeknya produktivitas Andrea Belotti sebagai mesin gol. Penyerang yang juga kapten tim itu memiliki rasio 357 menit per satu gol.
ADVERTISEMENT
Bandingkan dengan prestasinya di musim lalu yang mencatatkan satu gol per 118 menit. Artinya, Belotti telah mengalami penurunan dua kali lipat dari segi produktivitas.
Tak dapat dipungkiri bahwa Torino masih kehilangan Marco Benassi dan Davide Zappacosta yang rajin mendistribusikan bola ke lini depan.
Di musim ini, justru sisi sayap yang jadi tumpuan Torino untuk mendulang gol. Adalah Iago Falque dan Adem Ljajic yang terhitung rutin mencetak gol dibanding rekan-rekan setimnya. Total delapan gol berhasil dilesakkan oleh keduanya jika dikalkulasi.
Ljajic yang beroperasi di sayap kiri merupakan pemain yang paling berkontribusi dalam serangan Torino. Tapi, Antonio Barreca yang diplot sebagai pengganti Ansaldi sebagai full-back kiri tak cukup aktif dalam membantu serangan.
ADVERTISEMENT
Rotasi pemain yang dilakukan Inzaghi bakal mendatangkan keuntungan, khususnya dalam aspek kebugaran. Dengan skema 3-4-2-1 Lazio akan memilki lebih banyak opsi untuk mengantisipasi ketergantungan mereka akan Immobile.
Sementara itu, Torino diprediksi masih akan kesulitan lepas dari krisis produktivitas yang menjerat mereka. Belum lagi dengan cederanya Ansaldi yang bukan cuma memengaruhi pertahanan, tapi juga bantuan serangan dari sisi sayap kiri.