Pratinjau: Tren Positif Persija Bakal Sulitkan Bhayangkara FC

22 Maret 2018 17:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Persija Jakarta menang atas SLNA (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Persija Jakarta menang atas SLNA (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Situasi berbeda menghiasi dua tim, Persija Jakarta dan Bhayangkara FC, yang akan baku hantam dalam laga pembuka Liga 1 2018, Jumat (23/3/2018) pukul 18.30 WIB di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Di atas kertas, Persija difavoritkan dapat meraih poin penuh kendati berstatus sebagai tamu.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut tak lepas dari hengkangnya beberapa pilar andalan The Guardian musim lalu macam Ilija Spasojevic, Evan Dimas, Ilham Udin Armayin, dan Otavio Dutra. Keadaan semakin pelik bagi tim besutan Simon McMenemy usai menelan tiga kekalahan beruntun dalam ajang Jakajaya (Jakarta Kalimantan Jayapura) Friendly Game 2018.
Selain itu, Bhayangkara FC kemungkinan besar tak akan diperkuat oleh tiga pemain inti mereka yakni M. Hargianto, Putu Gede, dan Awan Setho, yang baru saja melakoni uji tanding internasional bersama Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-23, Rabu (21/3), di Stadion Nasional Singapura.
Sementara, 'Macan Kemayoran' saat ini berada dalam kondisi sebaliknya. Mereka sudah siap untuk tempur. Selain datangnya beberapa pemain anyar yang dapat mempersembahkan trofi Piala Presiden 2018, seperti Marko Simic dan Riko Simanjuntak, dalam tiga laga terakhir di AFC Cup, Persija juga belum mengalami kekalahan.
ADVERTISEMENT
Awasi Skema Serangan Persija
Tak dapat dipungkiri, dalam dua ajang berbeda, Piala Presiden 2018 dan AFC Cup, pemain Persija mampu menerjemahkan instruksi pelatih Stefano Cugurra dengan baik. Hasilnya, superioritas Persija atas lawan-lawannya sulit untuk dihentikan.
Tak salah rasanya jika menganggap ketangguhan Persija tak lepas dari keberadaan Simic di lini depan. Sebab, dari tiga ajang pramusim--Suramadu Super Cup 2018, Super Boost Sportsfix Cup di Malaysia, dan Piala Presiden 2018--Simic telah mengantongi 14 gol. Pemain asal Kroasia ini juga dapat mengemas 3 gol di kompetisi Asia.
Selain andal mencetak gol, Simic memiliki atribut-atribut lainnya yang membuat lawan-lawannya harus mewaspadai setiap pergerakkannya, seperti daya jelajah yang tinggi dan sepakan keras dari jarak jauh yang mematikan. Lengkap sudah atribut Simic sebagai penyerang modern.
ADVERTISEMENT
Persija Jakarta menang atas SLNA (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Persija Jakarta menang atas SLNA (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Namun, tak boleh dilenyapkan, ketangguhan penyerang berusia 30 tahun ini juga berkat skema serangan sayap kanan dan kiri yang diinstruksikan oleh Teco--demikian Stefano disapa. Skema yang lahir dari kejelian Teco memanfaatkan kemampuan individual para pemainnya yang sejatinya menjadi kunci Persija di setiap laganya.
Maka itu, serangan Persija dari sayap kanan dan kiri berbeda. Misalnya, di sayap kanan, tempat Riko berdiri. Teco tak menginstruksikan mantan pemain Semen Padang ini untuk bergerak melebar dan memberikan umpan silang atas ke depan gawang. Sebab, pemain berusia 26 tahun ini tak pandai dalam menyodorkan umpan lambung.
Riko sejatinya mempunyai kelebihan perihal kecepatan, kelincahan, dan olah bola yang oke. Oleh karenanya, Teco memberikan instruksi kepada Riko untuk merangsek masuk ke dalam kotak penalti dan menyodorkan umpan tarik ke lini kedua.
ADVERTISEMENT
Sementara, di sisi lainnya, kemampuan Rezaldi Hehanusa mengirim umpan lambung dan keahlian Novri Setiawan dalam membuka ruang benar-benar dimanfaatkan dengan jeli oleh Teco. Tak heran apabila skema serangan dari sayap kiri selalu diakhiri oleh umpan silang ke depan gawang.
Skema serangan inilah yang mesti diantisipasi oleh barisan bertahan Bhayangkara FC. Akan tetapi, menilik laga yang telah dimainkan Persija, hal yang paling mungkin dilakukan Bhayangkara FC untuk meredam skema tersebut, ialah dengan menerapkan pertahanan zonal dan menumpuk pemain di area pertahanan sendiri.
Menanti Kejutan Bhayangkara FC
Kendati sudah mengantongi skema serangan yang dapat diterjemahkan dengan baik oleh pemainnya di atas lapangan, Persija nyaris buta akan kekuatan Bhayangkara FC yang telah mendatangkan beberapa pemain baru. Teraktual, mereka resmi mendaratkan penyerang asal Serbia, Nikola Komazec.
ADVERTISEMENT
Bergabungnya Komazec jelas menjadi angin segar bagi sang juara bertahan. Pemain berusia 30 tahun ini dapat menjadi pembeda saat pertandingan berlangsung. Dengan tinggi badan yang mencapai 190 cm, Komazec diharapkan dapat membuat lini depan Bhayangkara FC menjadi tajam.
Pasalnya, di dua turnamen pramusim yang telah dimainkan--Piala Presiden dan Jakajaya--skuat asuhan pelatih asal Skotlandia ini hanya mencetak tiga gol saja. Maka itu, menghadapi Persija yang memiliki pertahanan bagus, Komazec langsung diharapkan.
Bhayangkara FC gelar latihan di Lapangan ABC (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bhayangkara FC gelar latihan di Lapangan ABC (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
Selain berharap pada Komazec, McMenemy perlu melakukan beberapa perubahan. Salah satu hal yang perlu dilakukan ialah mencari komposisi yang tepat di lini tengah agar kreativitas tim dapat meningkat.
Salah satu pemain yang bisa diandalkan oleh McMenemy adalah Vendry Mofu. Mantan pemain Semen Padang ini dapat menafsirkan ruang dengan baik.
ADVERTISEMENT
Kadang bergerak di area tengah lapangan dan sewaktu-waktu berada di kotak penalti lawan tanpa kawalan. Tak heran apabila Mofu mencetak 11 gol dari 34 laga musim lalu.
***
Peluang Persija untuk memenangi pertandingan jauh lebih besar ketimbang lawannya. Selain berbekal catatan apik, Persija bakal mendapat dukungan langsung dari pendukungnya. Meski berstatus sebagai tim tandang, mereka diyakini akan berlaga layakanya di rumah sendiri. Sebuah keuntungan, tentunya.
Kendati demikian, Persija tak boleh jemawa, Bhayangkara FC sewaktu-waktu dapat memberikan kejutan. Karena, biar bagaimana pun, mereka adalah sang jawara bertahan.