Prediksi Solskjaer: Manchester City Bakal Rajin Lakukan Pelanggaran

23 April 2019 19:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Vincent Kompany merayakan gol. Foto: REUTERS/Russell Cheyne
zoom-in-whitePerbesar
Vincent Kompany merayakan gol. Foto: REUTERS/Russell Cheyne
ADVERTISEMENT
Dalam mode bertahan, Manchester City tampak begitu lunak. Tak ada agresivitas berlebihan yang memaksa Vincent Kompany dan kolega melakukan pelanggaran secara intens.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut terkonfirmasi lewat statistik versi WhoScored. Dengan rata-rata 8,6 pelanggaran per laga, The Citizens menorehkan jumlah paling sedikit dibandingkan 19 kontestan Premier League lainnya.
Statistik tersebut tak lantas membuat pelatih Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer, merasa percaya. Dia justru memprediksi bahwa permainan Manchester City bakal berubah drastis saat kedua tim bertemu di Stadion Old Trafford, Kamis (25/4/2019) dini hari WIB.
Transformasi gaya City, menurut Solskjaer, tak lepas dari kondisi lawan. United gemar menunggu di daerah pertahanan dan melancarkan serangan kilat saat menghadapi tim besar. Dan untuk menangkal bahaya dari skenario serangan balik, City dianggap perlu melakukan pelanggaran sebelum lawan mendekati kotak penalti.
"Mereka akan mengincar pergelangan kaki, tumit, dan menendang Anda. Karena mereka akan melakukan segala cara agar kami tak mudah melancarkan serangan balik. Bakal ada banyak pelanggaran, tidak diragukan lagi," tutur Solskjaer sebagaimana dilansir oleh BBC.
ADVERTISEMENT
Solskjaer selepas laga Everton vs United. Foto: REUTERS/Andrew Yates
Solskjaer tak asal meramal. Hitung-hitungannya secara taktikal bisa menjadi akurat, menimbang bagaimana City menghadapi tim-tim dengan gaya serangan balik. Lihat saja duel mereka melawan Liverpool, 4 Januari 2019 lalu.
Dalam pertandingan di Stadion Etihad tersebut, City tercatat melakukan 12 pelanggaran berbanding sang lawan. Kebanyakan dialamatkan kepada motor serangan Liverpool, yakni Sadio Mane dengan tiga kali dilanggar dan Mohamed Salah yang tercatat sekali dijegal.
Hasilnya positif bagi City. Tak cuma mencegah gol Salah dan Mane, anak-anak asuh Pep Guardiola sukses mengantongi kemenangan 2-1 dalam laga itu.
Lantas, apakah United mampu meraih hasil lebih baik dibandingkan Liverpool jika City bermain dengan mode bertahan serupa? Kalau menimbang tren ke belakang, jawabannya tentu agak meragukan. Menghadapi Everton yang kelasnya di bawah City saja, United menderita kemasukan empat kali.
ADVERTISEMENT
Liverpool dan City harus puas dengan hasil imbang. Foto: REUTERS/Phil Noble
Meski demikian, Solskjaer tetap menaruh keyakinan akan kemampuan para pemainnya, meski baru menjalani serangkaian hasil minor. Tak terkecuali mereka yang mentas sebagai starter dan sempat dianggap tampil buruk saat menghadapi Everton.
"Ini bukan saatnya melakukan perubahan besar-besaran. Kami sebetulnya telah tampil bagus. Hanya Manchester City dan Liverpool yang mampu meraup poin lebih banyak daripada kami dalam 18 pertandingan terakhir. Itu semua berkat kerja keras pemain," ucap Solskjaer.
"Anda juga bisa melihat DNA Manchester United dari para pemain-pemain ini," katanya.