Presiden AS Roma: Saya Berikan Monchi Kontrol 100%

19 Maret 2019 5:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kebijakan transfer Monchi patut dipertanyakan. Foto: Reuters/Alberto Lingria
zoom-in-whitePerbesar
Kebijakan transfer Monchi patut dipertanyakan. Foto: Reuters/Alberto Lingria
ADVERTISEMENT
Presiden AS Roma, James “Jim” Palotta, memberikan tanggapan mengenai komentar Monchi, mantan Direktur Olahraga Roma yang belum lama ini mundur dari jabatannya. Seusai mundur, Monchi menyatakan bahwa ia tidak sejalan dengan sang presiden. Namun, Palotta menyanggah komentar tersebut dan menegaskan bahwa ia memberi Monchi kontrol seutuhnya.
ADVERTISEMENT
Monchi mundur tak lama setelah Eusebio Di Francesco, mantan pelatih Roma, dipecat oleh klub. Rentetan hasil buruk dan tekanan dari suporter disebut-sebut menjadi alasan dari mundurnya pria dengan nama asli Ramon Rodriguez Verejo tersebut.
Tak lama setelah mundur, Monchi kembali ke klub tempatnya bernaung sebelum direkrut Roma, Sevilla. Nah, dalam konferensi pers perdananya setelah kembali ke Sevilla, Monchi mengeluarkan pernyataan yang menarik.
“Sang presiden (Palotta) ingin bergerak ke kanan, saya ingin bergerak ke kiri,” ujar Monchi yang mengindikasikan bahwa ia tak sejalan dengan Palotta ketika berada di Roma.
Pernyataan Monchi yang satu ini membuat Palotta terperanjat.
“Saya terkejut membaca pernyataan Monchi bahwa ia dan saya tak satu visi,” ujar Palotta dikutip dari situs resmi Roma.
ADVERTISEMENT
“Saya tahu bahwa Monchi tak pernah ingin gagal di Roma. Namun, saya ingin menjernihkan satu hal. Dari awal, saya ingin kami untuk lebih baik, dan itulah mengapa kami mengeluarkan banyak uang untuk memboyong Monchi.”
“Saya menginginkan pelatih top, staf top, rekrutmen top, dan organisasi sepak bola yang top. Saya memberikan Monchi kunci untuk melakukan itu. Saya memberikan kontrol 100% terhadapnya untuk memilih pelatih dan staf, untuk membeli pemain yang dia inginkan. Apabila anda melihat hasil dan performa kami, jelas bahwa apa yang ia lakukan tak bekerja dengan baik.”
Bantahan Palotta atas klaim Monchi ini tentu memiliki justifikasi. Kiprah Monchi bersama Roma memang tak menyenangkan. Total, 13 pemain masuk ke Roma setelah Monchi direkrut. Namun, mungkin hanya Nicolo Zaniolo saja yang benar-benar moncer. Dua pembelian termahal, Steven Nzonzi dan Javier Pastore, sejauh ini tak memuaskan, terlebih nama kedua yang hanya lima kali tampil sebagai starter di Serie A.
ADVERTISEMENT
Aleksandar Kolarov masuk ke gawang Roma usai Felipe Caicedo mencetak gol untuk Lazio di Derby della Capitale. Foto: Reuters/Alberto Lingria
Dari segi prestasi, Roma malah memburuk. Saat ini, mereka terdampar di posisi lima klasemen Serie A dan tersingkir di babak 16 besar Liga Champions oleh Porto. Bandingkan dengan musim lalu kala ‘Serigala Ibukota’ finis di peringkat tiga klasemen Serie A dan menembus semifinal Liga Champions.
Palotta sebenarnya sempat meminta Monchi untuk melakukan sesuatu kala Roma mendapatkan segelintir hasil buruk di paruh awal musim lalu. Namun, Monchi menyatakan bahwa ia tak memiliki rencana B.
“Di bulan November, ketika musim kami bertambah buruk, saya meminta Monchi untuk memberikan rencana B apabila segalanya semakin jelek. Ia bertanggung jawab untuk semua hal mengenai sepak bola di Roma. Namun, ia tak punya rencana B. Ia mengatakan rencana B nya adalah tetap melakukan rencana A.”
ADVERTISEMENT
Monchi, otak di balik briliannya transfer Sevilla. Foto: Aitor Alcalde/Getty Images
Dengan segelintir fakta di atas, Palotta pun tak hanya memberikan klarifikasi, tetapi juga meluangkan waktunya untuk ‘menyerang’ Monchi.
“Jadi, apabila saya mendengar komentarnya bahwa ia pergi karena tidak sejalan dengan saya, tolong beritahu saya apa saja keinginannya yang berbeda dari saya?”
“Ia meminta saya untuk mempercayainya dan melakukan semuanya dengan caranya. Kami memberinya kontrol penuh, dan kini kami memiliki banyak cedera dari apa yang pernah kami hadapi. Kami juga terancam untuk keluar dari tiga besar untuk pertama kalinya sejak 2014,” tambah Palotta.