Presiden Napoli: Sarri Memberi Kepahitan karena Tak Bisa Kasih Trofi

25 Agustus 2018 6:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sarri pada laga melawan RB Leipzig. (Foto: Reuters/Tony Gentile)
zoom-in-whitePerbesar
Sarri pada laga melawan RB Leipzig. (Foto: Reuters/Tony Gentile)
ADVERTISEMENT
Di bawah asuhan Maurizio Sarri, Napoli bersalin rupa. Mereka bukan kesebelasan yang bisa dipandang sebelah mata. Lihat saja rekam jejak Sarri bersama Napoli.
ADVERTISEMENT
Selama tiga musim menukangi Napoli, sosok berusia 59 tahun itu mampu membikin Napoli menjadi salah satu penantang terkuat Juventus dalam merengkuh trofi. Nahasnya, Sarri gagal mempersembahkan gelar Serie A dalam rentang waktu tersebut.
Pada musim 2015/16, Sarri membawa Napoli finis di peringkat kedua. Musim selanjutnya, Napoli bertengger di posisi ketiga. Sedangkan musim terakhir Sarri bersama Napoli atau 2017/2018, Sarri kembali mengantarkan Napoli menduduki posisi kedua.
Kendati gagal mempersembahkan trofi untuk Napoli, Sarri berhasil membentuk gaya sepak bola menyerang yang apik. Sempat diperkuat oleh Gonzalo Higuain, sebelum akhirnya penyerang asal Argentina itu pindah ke Juventus di musim 2016/2017, Sarri melahirkan sebuah gaya menyerang yang baru dengan memasang trio Dries Mertens, Lorenzo Insigne, dan Jose Callejon.
ADVERTISEMENT
Dampaknya, pada musim 2017/18, Napoli menyandang predikat sebagai tim tersebut ketiga menyoal jumlah setelah Lazio dan Juventus di Serie A. Mertens, yang Sarri mainkan sebagai penyerang tengah --bukan posisi aslinya, berhasil menyumbang 18 gol untuk Napoli di akhir musim.
Gaya menyerang yang dicanangkan Sarri diakui pemilik klub, Aurelio De Laurentiis, bisa memberikan kesenangan kepada siapa saja yang melihat. Akan tetapi, di sisi lain, dengan gaya menyerang yang diterapkan Sarri, Napoli tak mendapatkan apa-apa. Padahal, klub telah memberikan segalanya bagi Sarri.
De Laurentiis (kiri). (Foto: Alberto Pizzoli/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
De Laurentiis (kiri). (Foto: Alberto Pizzoli/AFP)
"Saya mengingat bagaimana dia memberikan kesenangan kepada kami (lewat gaya bermain atraktif yang diterapkan), tetapi juga jangan dilupakan dia juga memberikan kepahitan karena tak memenangi apa pun. Kami memberi Sarri segalanya dan dalam tiga musim," ucap Laurentiis sebagaimana mengutip ESPN.
ADVERTISEMENT
Musim 2018/19, Sarri memutuskan untuk angkat kaki. Chelsea jadi destinasi selanjutnya. Sebagai gantinya, Napoli merekrut Carlo Ancelotti. "Ancelotti merupakan pelatih baik. Sosok yang memasuki dunia sepak bola secara tak sengaja," kata Laurentiis.
Ancelotti sendiri tak asing dengan Serie A. Pada 2001 sampai 2009, pelatih kelahiran Reggiolo, Italia, itu mengarsiteki AC Milan. Hebatnya, Ancelotti dapat mempersembahkan dua gelar Liga Champions dan satu titel juara Serie A. Jadi, mampukah Ancelloti memasukkan trofi ke dalam lemari piala Napoli musim ini?