PSG Akan Tampil Ofensif Meski Tanpa Neymar dan Cavani

12 Februari 2019 15:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cavani dan Neymar Foto: Benoit Tessier/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Cavani dan Neymar Foto: Benoit Tessier/Reuters
ADVERTISEMENT
Paris Saint-Germain (PSG) tak akan tampil dengan kekuatan penuh saat melakoni leg pertama babak 16 besar Liga Champions versus Manchester United, Selasa (12/2/2018) dini hari WIB. Bayangkan saja, mereka akan mentas tanpa bantuan Thomas Meunier, Edinson Cavani, dan Neymar yang didera cedera. Well, dua nama yang dibelakang jelas bukan pemain sembarangan.
ADVERTISEMENT
Cavani sudah mengantongi 2 gol di Liga Champions sejauh ini. Lebih-lebih lagi Neymar, yang menjadi penyumbang gol terbanyak bagi PSG dengan 5 gol. Maka cukup logis andai Thomas Tuchel merindukan keduanya.
"Tentu saja, kami akan merindukan orang-orang seperti Neymar dan Edinson untuk menyerang," kata Tuchel seperti dilansir ESPN.
Masalahnya, kontribusi keduanya tak hanya terpancar di pentas Liga Champions, tetapi juga di panggung Ligue 1. Cavani, misalnya, sudah mengemas 18 gol di ajang tersebut--hanya kalah dari Kylian Mbappe yang mengumpulkan satu gol lebih banyak.
Sementara Neymar, produktivitasnya (13 gol) memang tak lebih tinggi ketimbang Cavani dan Mbappe. Namun, pemain yang digaet dari Barcelona itu menjadi yang terbaik soal kuantitas umpan kunci.
ADVERTISEMENT
Menurut WhoScored, Neymar mengukir rata-rata 2,8 umpan kunci di tiap pertandingan Ligue 1. Jauh lebih baik ketimbang Mbappe yang mengemas 1,8 serta Cavani dengan 0,7.
Khusus di Liga Champions, Neymar bahkan sukses mencatatakan 3,5 key pass per laga. Jumlah tersebut hanya kalah dari Toni Kroos yang menorehkan 4 umpan kunci per laga untuk Real Madrid.
Namun, absennya Cavani dan Neymar tak lantas membuat Tuchel mengesampingkan permainan menyerang yang biasa diperagakannya. Ya, agresivitas sudah menjadi identitas PSG. Nyatanya, Les Parisiens menjadi tim terproduktif di fase grup Liga Champions dengan 17 gol.
Cavani, Mbappe, dan Neymar. Foto: REUTERS/Gonzalo Fuentes
"Neymar adalah pemain kunci kami, salah satu yang terbaik di Eropa, tetapi kami masih memiliki identitas (menyerang) kami."
ADVERTISEMENT
"Kami tidak akan mengubah pendekatan kami hanya karena absennya para pemain penting. Kami terbiasa bermain sepakbola menyerang--itu ada dalam DNA kami. Akan sulit untuk mengubahnya," ujar Tuchel.
Dengan absennya Cavani dan Neymar, praktis Tuchel hanya bisa bersandar kepada Mbappe untuk urusan menyerang. Peraih trofi Golden Boy edisi 2017 itu akan dibantu Angel Di Maria dan Julian Draxler dari lini kedua.
Toh, keduanya tak hanya piawai dalam mengakomodir serangan saja, melainkan juga soal mencetak gol. Bila dikalkulasi, Di Maria dan Draxler sudah mengemas 8 gol di Ligue 1.
Angel Di Maria Foto: Christian Hartmann/Reuters
Masalahnya, barisan pertahanan United sedang bagus-bagusnya sekarang. Cuma 4 gol yang bersarang ke gawang mereka dalam 8 pertandingan termutakhir di lintas ajang. Hebatnya lagi, 5 di antaranya berhasil mereka akhiri dengan clean sheet.
ADVERTISEMENT
Sebaliknya, PSG sedang mengalami penurunan produktivitas, khususnya dalam dua laga ke belakang. Cuma dua gol yang mampu mereka buat dalam rentang waktu tersebut.