PSG vs Real Madrid: Adu Daya Duo Raksasa Ringkih

18 September 2019 15:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para pemain Madrid merayakan gol. Foto: REUTERS/Susana Vera
zoom-in-whitePerbesar
Para pemain Madrid merayakan gol. Foto: REUTERS/Susana Vera
ADVERTISEMENT
Kamis (19/9/2019) dini hari WIB, Parc des Princes tak akan tampak seperti biasanya. Stadion yang berarti 'Taman para Pangeran' itu tak akan diisi oleh pangeran-pangeran Paris Saint-Germain.
ADVERTISEMENT
Kylian Mbappe, Edinson Cavani, dan Julian Draxler dipastikan absen karena cedera. Itu belum ditambah dengan Neymar yang dijatuhi larangan tampil dua pertandingan oleh UEFA.
Problem PSG kian menggumpal karena lawan yang akan mereka hadapi pada matchday pertama Liga Champions nanti adalah Real Madrid.
Thomas Tuchel sudah sepantasnya waswas soal ini. Toleh saja bagaimana susahnya PSG mengalahkan Strasbourg di Ligue 1 akhir pekan lalu.
Cuma satu gol yang berhasil mereka buat ke gawang klub yang nangkring di zona degradasi tersebut.
Langkah untuk memainkan Eric Maxim Choupo-Moting sebagai ujung tombak tak berbuah hasil. Jangankan mengukir gol, catatan shot on target-nya ke gawang Strasbourg pun nihil.
Praktis, Tuchel hanya bertumpu kepada agresivitas winger-nya, Angel Di Maria dan Pablo Sarabia. Pada akhirnya, Neymar-lah yang muncul sebagai penyelamat via gol di masa injury time.
ADVERTISEMENT
Lawan Strasbourg saja susah payah, bagaimana di hadapan Madrid nanti?
Tuchel tak punya banyak pilihan, mengingat ia cuma punya dua alternatif untuk mengisi garda terdepan. Kalau bukan Choupo-Moting, ya, Mauro Icardi.
Well, nama yang disebut belakangan memang lebih tajam soal mencetak gol. Akan tetapi, perlu diingat bahwa laga versus Strasbourg itu merupakan debut Icardi --ia cuma mentas selama 27 menit pula.
Jadi masih terlalu riskan untuk mendaftarkan mantan penggawa Inter Milan itu sebagai starter dini hari nanti.
Duel PSG vs Real Madrid. Foto: REUTERS/Benoit Tessier
Sementara dari perspektif Madrid, sudah sepantasnya mereka untuk jemawa duluan. Gerombolan Zinedine Zidane itu tak pernah kalah dalam empat perjumpaan terakhir dari PSG di Liga Champions (tiga kali menang dan sekali kalah).
ADVERTISEMENT
Namun, jangan salah, kondisi Madrid saat ini sebelas-dua belas dengan PSG. Lebih parah malah, karena rasio kemenangan mereka di La Liga cuma menyentuh persentase 50%.
Dua kali El Real ditahan imbang tim papan bawah, Villarreal dan Real Valladolid. Kemenangan atas Levante di La Liga pekan keempat lalu juga diraih dengan skor tipis 3-2. Oh, ya, gawang Thibaut Courtois juga rutin kebobolan sejak laga pembuka.
See? Cukup menggambarkan betapa buruknya departemen pertahanan Madrid. Apalagi Sergio Ramos dan Nacho Fernandez juga tak bisa tampil karena suspensi. Besar kemungkinan, Zinedine Zidane bakal memilih Eder Militao sebagai tandem Raphael Varane di pos bek sentral.
Bukan cuma titik itu saja yang nantinya bisa dieksploitasi PSG. Ketiadaan Luka Modric juga memengaruhi stabilitas lini tengah Madrid.
ADVERTISEMENT
Oke, James Rodriguez yang diplot sebagai penggantinya memang nyaris setara untuk urusan kreativitas. Namun, mantan pemain FC Porto itu tak cukup dinamis untuk membantu Casemiro sebagai pelindung backfour.
Langkah Zidane dengan memperbantukan Lucas Vazquez di sisi kanan pertahanan juga tak sepenuhnya efektif. Buktinya sepasang gol Levante akhir pekan lalu lahir dari sektor tersebut.
Nah, di sinilah Di Maria bisa memainkan peranan penting nanti. Menurut data Whoscored, pemain berusia 31 tahun itu merupakan penyedia umpan kunci tertinggi untuk PSG sejauh ini dengan rata-rata 2,4 per laga. Lebih dari itu, Di Maria juga terbilang tajam karena sudah mengumpulkan 2 gol --terbanyak kedua.
Di Maria bisa jadi pembeda bagi PSG dari kekalahan. Foto: REUTERS/Christian Hartmann
Dengan absennya Mbappe, Cavani, dan Neymar, Tuchel kemungkinan akan mengaplikasikan pakem dasar 4-3-3 --Di Maria serta Sarabia di sisi tepi dan Choupo-Moting pada pos penyerang tengah.
ADVERTISEMENT
Satu hal lagi yang tak kalah penting, PSG bisa memaksimalkan lini kedua sebagai alternatif serangan. Ya, sebagaimana yang berhasil diterapkan Villarreal saat menahan imbang Madrid di La Liga pekan ketiga.
Untuk urusan ini, Tuchel bisa berharap kepada Marco Verratti atau Sarabia. Pemain yang disebut belakangan malah punya catatan bagus soal produktivitas lewat torehan 12 gol dan 13 assist bersama Sevilla di La Liga musim lalu.
Area sentral Madrid memang tak cukup stabil. Namun, bukan berarti PSG bisa abai akan agresivitas Los Blancos. Karim Benzema jadi ancaman nomor wahid karena sedang on-fire usai mencetak 4 gol dalam 4 pertandingan. Lalu, Gareth Bale yang jadi pahlawan Madrid saat mencetak brace gawang Villarreal.
ADVERTISEMENT
Jangan lupakan Eden Hazard yang telah pulih dari cedera dan bersiap untuk melakoni debutnya sebagai starter. Sementara James akan memainkan role vital perkara distribusi peluang, menggantikan Isco yang absen gara-gara cedera.
James Rodriguez melakukan pemanasan sebelum bertanding melawan Real Valladolid. Foto: Reuters/Juan Medina
Bentrokan PSG dan Madrid mungkin tak akan bertabur bintang. Absennya para Pilar di kedua kubu jadi alasannya.
Namun, justru itu menariknya. Soal bagaimana PSG dan Madrid mencari celah dan memaksimalkan senjata alternatifnya untuk memenangi pertandingan.