PSMS Medan Tagih Tunggakan Rp 2 Miliar ke PT LIB

8 April 2019 16:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para pemain PSMS merayakan gol (ilustrasi). Foto: Septianda Perdana/ANTARA
zoom-in-whitePerbesar
Para pemain PSMS merayakan gol (ilustrasi). Foto: Septianda Perdana/ANTARA
ADVERTISEMENT
Sudah jatuh, tertimpa tangga. Peribahasa itu agaknya cukup pas menggambarkan situasi PSMS Medan saat ini. Sebab, sebelum berakhirnya musim, neraca keuangan klub beralias 'Ayam Kinantan' ini tengah goyah.
ADVERTISEMENT
Tak lancarnya dana distribusi untuk memenuhi keberlangsungan klub dari PSSI melalui PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) selaku operator kompetisi jadi musababnya. Tak kurang dari Rp 2 miliar dan 280 juta hak PSMS tak kunjung dibayar hingga saat ini.
''Uang Rp. 1,8 miliar untuk pembinaan usia muda dan dana distribusi klub ada Rp. 480 juta,'' kata Sekretaris PSMS Medan, Julius Raja, ketika dihubungi pewarta, Senin (8/4/2019).
''Kami sudah bersurat dan bahkan menemui orang-orang di PT LIB, tetapi hingga kini belum ada kejelasan kapan mereka akan melunasinya,'' imbuhnya.
Julius menjelaskan pihak PT LIB yang ditemuinya adalah Komisaris Interim PT LIB, Gusti Randa. Dari pertemuan tersebut lahir alasan bahwa keuangan PSSI tengah tak memadai.
ADVERTISEMENT
PSMS Medan Foto: ANTARA FOTO/Septianda Perdana
Jalan lain, kata Julius, sejatinya sudah ditempuh oleh PSSI yakni dengan menggandeng sponsor untuk menalangi hutang klub. Akan tetapi, sponsor enggan merapatkan barisan karena PSSI tengah diterpa isu tak sedap. Salah satunya faktornya adalah ditetapkannya Pelaksana Tugas Ketua Umum PSSI, Joko Driyono, terkait kasus perusakan barang bukti.
''Pak Gusti juga bilang bahwa bukan kami saja yang meminta hak tetapi hampir semua klub peserta Liga 1,'' ujarnya.
Selain PSMS, Sriwijaya juga setali tiga uang. Bahkan, klub beralias 'Laskar Wong Kito' tersebut belum dibayarkan haknya oleh PT LIB sebesar Rp. 4 miliar lebih. Alih-alih membayar, PT LIB juga tak memberi tanggapan positif. Pun sudah bersurat pengajuan, mereka tak kunjung membalas.
ADVERTISEMENT
Nah, PSMS akhirnya menempuh jalur lain guna membayarkan hak para pemainnya. Pasalnya, urusan kewajiban tak hanya kepada para pemain PSMS saja, melainkan juga pada pemain muda.
Komisaris Interim PT Liga Indonesia Baru (LIB), Gusti Randa. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
''Kami juga mengelola para pemain muda yang main di (kompetisi) usia 16 dan usia 19 tahun dan hak mereka juga mesti kami bayarkan. Sementara jalan yang kami tempuh adalah mencari sponsor dan meminta bantuan kepada siapa saja yang mau membantu. Jadi keadaannya makin sulit, PSSI ini membuat klub jadi berhutang dengan pihak lainnya,'' ucap Julius.
Pada musim lalu, PSMS yang baru saja promosi, harus rela kembali terdegradasi ke Liga 2 untuk musim 2019.