PSSI Berlakukan Keamanan Ketat di Kualifikasi Piala Asia U-16

22 September 2019 16:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain Timnas Indonesia U-16 berfoto bersama sebelum pertandingan melawan Timnas Brunei Darussalam U-16 pada laga kualifikasi Piala AFC U-16 2020 di Stadion Madya, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Timnas Indonesia U-16 berfoto bersama sebelum pertandingan melawan Timnas Brunei Darussalam U-16 pada laga kualifikasi Piala AFC U-16 2020 di Stadion Madya, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
ADVERTISEMENT
Indonesia punya tanggung jawab penting ketika ditunjuk menjadi tuan rumah Grup G Kualifikasi Piala AFC U-16 2020. Dua medan laga disiapkan PSSI untuk kualifikasi tersebut, yaitu Stadion Madya dan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).
ADVERTISEMENT
Sejak dimulai pada 14 September hingga 18 September, laga kualifikasi digelar di Stadion Madya. Sementara SUGBK dipakai pada laga terakhir grup yang melibatkan Indonesia versus China dan Brunei kontra Filipina.
Selain itu, PSSI tak ingin kecolongan dengan munculnya kekisruhan suporter. Makanya, federasi tetap menerapkan pengamanan sesuai prosedur operasi standar.
Seperti diketahui, saat Timnas senior menjalani Kualifikasi Piala Dunia 2022 di SUGBK (5/9/2019), sejumlah suporter Indonesia membuat kericuhan. PSSI tentu tak ingin insiden itu terjadi lantaran tengah dalam pantauan FIFA dalam usaha menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2021.
“Semua berjalan lancar sesuai rencana di Stadion Madya. Prosedur setiap pertandingan selalu sama. Waktu Indonesia main memang menjadi perhatian utama. Ada konsentrasi pengaturan penonton dan pemeriksaan. Kalau di SUGBK agak beda karena perimeternya lebih luas,” ujar Security Officer PSSI, Adi Nugroho, saat dijumpai kumparanBOLA.
ADVERTISEMENT
Adi menuturkan bahwa strategi pengaman SUGBK sama seperti sebelumnya. Ring tiga semisal jalur timur, utara, tenggara, dan barat merupakan area pemeriksaan. Begitu masuk perimeter kedua—ring road SUGBK—akan ada pemindaian akreditasi untuk masuk di zona yang sudah ditetapkan.
Security Officer PSSI, Adi Nugroho. Foto: Ferry Adi/kumparan
“Tahapan sudah jelas. Sejak pagi menduduki stadion untuk persiapan jalur antrean. Jam 13.00 WIB tim sudah bersedia. Jam 18.00 WIB sudah mulai membuka pintu masuk penonton. Kami juga memastikan ketertiban penonton, seperti tidak ada lemparan, spanduk rasis, atau merokok. Sarana olahraga memang tidak boleh merokok, tapi masih ada yang harus kami imbau. Kalau tidak begitu kita tidak maju. Ketertiban dan kenyamanan penonton yang lain harus diperhatikan plus kebersihan,” kata Adi.
Tak cuma itu, Adi juga tak ingin bereksperimen soal pengamanan mengingat antusiasme menonton timnas kelompok umur lebih kecil ketimbang timnas senior.
ADVERTISEMENT
Menilik catatan penonton Indonesia U-16, pada laga pertama 'Garuda Asia' (16/9/2019), Stadion Madya diisi sekitar 3.100 penonton. Suporter menyusut pada laga kedua, yaitu berkisar 700-an. Terakhir, Indonesia U-16 ditonton langsung sekitar 1.000 pendukung.
Menurut Adi penilaian risiko dari terkecil hingga terbesar tetap dilakukan meski potensinya kecil.
“Kami lihat tren penonton timnas. Biasanya akan naik begitu laga-laga sebelumnya timnas menang terus. Nah, di SUGBK pasti ada peningkatan signifikan. Kami tetap memonitor dan bekerja sama dengan pihak tiket untuk mengetahui berapa yang terjual. Dari situ kami bisa mengatur keamanan dan hal lain seperti menyiapkan antrean serta jalurnya,” ujarnya.