PSSI Didesak Cari Orang Bersih

19 Februari 2019 18:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Persiapan Kongres PSSI 2019. Foto:  ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana/foc.
zoom-in-whitePerbesar
Persiapan Kongres PSSI 2019. Foto: ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana/foc.
ADVERTISEMENT
Dengan resminya status Joko Driyono menjadi tersangka dalam kasus pencurian, perusakan, dan penghilangan barang bukti, perdebatan baru pun bermunculan. Banyak desakan agar pelaksana tugas (Plt) ketua umum PSSI itu untuk menanggalkan jabatannya.
ADVERTISEMENT
Jokdri—sapaan Joko Driyono—masih akan diperiksa terkait bukti-bukti anyar dari Satuan Tugas (Satgas) Antimafia Bola yang mengarah pengaturan pertandingan. Satgas menemukan dokumen digital dan cetak serta aliran dana yang masuk tindak pidana.
Kasus tersebut membuat PSSI terguncang. Ditambah lagi tekanan dari anggota atau voters untuk menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI demi merombak jajaran di organisasi.
Presiden Persijap Jepara, Esti Puji Lestari, menjadi orang atau voters yang paling vokal menggelorakan KLB. Ia bahkan menginginkan seluruh Komite Eksekutif (Exco) PSSI diganti selain ketua umum dan wakil ketua umum PSSI.
Pasalnya, Esti menilai kinerja federasi tak membaik sejak kepengurusan 2016-2020 mengambil alih roda organisasi.
“Saya tidak kontra dengan PSSI, tapi soal kinerja mereka. Banyak sekali masalah muncul dari mulai kompetisi ruwet, jadwal acak-acakan, match fee tidak dibayar, sampai ketidakmampuan mengatasi match fixing. Mereka sudah gagal,” ujar Esti ketika diwawancarai kumparanBOLA.
ADVERTISEMENT
Esti menuturkan bahwa keinginannya untuk KLB tak didasari status tersangka Jokdri.
“Pak Jokdri tersangka atau tidak saya tetap mau KLB. Dari awal juga saya yang paling ingin KLB. Semua Exco PSSI juga harus turun,” katanya.
Presiden Persijap itu heran dengan anggota dan voters PSSI yang dulu enggan bersepakat menggelar KLB. Padahal, menurut Esti, keraguan mereka soal waktu panjang dan memakan biaya besar tak sebanding jika niatnya untuk kemajuan sepak bola Indonesia.
“Cuma butuh satu hari kongres, pengajuannya tiga bulan. Kemajuan sepak bola bangsa ini dimulai dari KLB. Jangan tunggu sampai 2020,” tuturnya.
Awalnya, keinginan Esti untuk KLB tak digubris voters. Namun, begitu Jokdri positif sebagai tersangka, mereka satu suara. Bahkan lucunya, kata Esti, voters kini datang kepadanya mendukung KLB. Ia juga menegaskan kalau hasil KLB harus diisi orang-orang baru yang bersih.
ADVERTISEMENT
“Awalnya mereka bilang untuk kasih kesempatan. Namun, apa hasilnya? Harus ada darah baru, orang bersih, dan tidak ada masa lalu kelam di sepak bola. Kita tidak akan tahu kalau tidak mencoba. Lebih baik trial and error daripada meneruskan hal sama yang error sejak lama. Jangan maunya di zona nyaman saja,” ujarnya.
Esti juga ingin menyebarkan semangat merombak federasi kepada suporter. Pasalnya, ia heran kenapa suporter tak ada yang turun saat borok PSSI sudah tampak.
“Kenapa suporter Indonesia belum ada yang turun ke jalan. Harusnya ini sudah paling parah. Belum pernah PSSI diobrak-abrik seperti ini,” kata Esti.