PSSI Janji Benahi SOP Pengamanan Pertandingan

25 September 2018 21:49 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Persib Bandung tiba menggunakan truk rantis. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Persib Bandung tiba menggunakan truk rantis. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
ADVERTISEMENT
Dengan terjadinya tragedi kematian Haringga Sirla di pertandingan Persib Bandung vs Persija Jakarta, Minggu (23/9/2018) lalu, PSSI akan berdiskusi dengan beberapa pihak untuk membenahi Standar Operasional Prosedur (SOP) pengamanan pertandingan.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut diutarakan oleh Ketua Umum Edy Rahmayadi dalam jumpa pers pada Selasa (25/9) malam WIB. Tujuannya tentu saja agar tragedi serupa tak terulang ke depannya.
“Kami konsolidasi dalam membenahi SOP ini untuk ke depannya. Yang SOP sekarang, setiap ada pertandingan di stadion mana, maka ada panpel dan mengoordinasikannya dengan aparat keamanan dan kepolisian. Melakukan keamanan di situ. Dan, SOP ini sudah dilaksanakan,” ujar Edy di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat.
Edy mengklaim bahwa panitia pelaksana pertandingan dari pihak Persib telah menjalankan SOP. Bahkan, standarnya ditingkatkan secara signifikan demi mengantisipasi kerusuhan akibat rivalitas kedua klub.
“Ada yang menyampaikan bahwa liga tidak melaksanakan pengamanan ini. Liga terlepas dari SOP. Minta maaf, saya laporkan kepada seluruh masyarakat Indonesia. Ini biasanya dari pihak kepolisian 1.500. Karena ada info dan selalu terjadi bentrok antara The Jakmania dan Bobotoh, ditingkatkan keamanannya itu sampai 4.300 personel,” ujar Edy.
ADVERTISEMENT
PSMS kalahkan PERSIB (Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)
zoom-in-whitePerbesar
PSMS kalahkan PERSIB (Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)
Masih ada celah dari pengamanan seketat itu. Hingga akhirnya, Haringga menjadi korban pengeroyokan di pelataran parkir Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA). Waktu kejadian terpaut tiga jam dengan sepak mula pertandingan.
Belajar dari kasus Haringga, PSSI berencana duduk bersama dengan beberapa pemangku kepentingan demi memperbaiki SOP pengamanan. Bakal turut di dalamnya Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI), Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
“Hasil ini semua akan buat SOP yang lebih jelas dan menghentikan kegiatan yang merugikan. Kejadian seperti ini berulang dan berulang terus. Dari 2005 sampai sekarang sudah 95 korban,” ujar Edy.