PSSI Janji Tindak Tegas Kericuhan Jakmania-Bonek di Bantul

3 Juni 2018 20:42 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
The Jakmania dan Bonek. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
The Jakmania dan Bonek. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Laga pekan ke-12 Go-Jek Liga 1 yang mempertemukan Persija Jakarta dan Persebaya Surabaya resmi dibatalkan. Laga yang seharusnya dihelat di Stadion Sultan Agung, Bantul, Minggu (3/6/2018), harus terhenti karena kedua kelompok suporter, Jakmania dan Bonek, terlibat bentrokan.
ADVERTISEMENT
Menyikapi kerusuhan yang kerap kali berulang di persepakbolaan Tanah Air, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) melalui Sekretaris Jenderalnya, Ratu Tisha Destria, buka suara. Meski belum mendapatkan laporan resmi dari Panitia Pelaksana Pertandingan di Bantul, Tisha sangat mengecam aksi kerusuhan ini.
"Kami masih menunggu kabar secara resmi, apa yang sebenarnya terjadi, kronologinya seperti apa, dan buktinya dari teman-teman yang ada di sana untuk share kondisi di sana," kata Tisha di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor.
"Yang pasti, PSSI sangat menyayangkan hal ini terjadi lagi, dikhususkan juga ini kan bulan Ramadan, di kala kita semua suporter harus bersatu mendukung Timnas kita di Asian Games. Ini hal apa yang diributkan, sih, sehingga terjadi ini?" tuturnya menambahkan.
Ratu Tisha Destria, Sekjen PSSI. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ratu Tisha Destria, Sekjen PSSI. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
PSSI, lanjut Tisha, memang tak bisa menoleransi tindakan suporter yang sudah di luar nalar. Menurut Tisha, esensi fairplay sepak bola yang mestinya dikedepankan seperti sudah hilang lewat kerusuhan ini.
ADVERTISEMENT
Diakui Tisha pula, tak mudah untuk menyelesaikan persoalan ini, khususnya bentrok antara Jakmania dan Bonek yang terjadi di luar pertandingan sepak bola. Oleh karenanya, dikatakan Tisha lagi, PSSI akan menindaklanjuti dengan berkoordinasi dengan pihak kepolisian.
"Kami menyadari harus ada langkah sinergi antara kepolisian dan PSSI menindaklanjuti secara tegas. Mungkin prosesnya agak lama (karena) terkait fanatisme dan hooligan-isme semacam ini. Tetapi, kami akan tindak tegas," kata Tisha.
"Jika urusan sepak bola hukum ada pada kami. Tetapi untuk urusan sepak bola di luar konteks sepak bola, seperti kerusakan di sana akan menjadi tanggung jawab polisi," kata Tisha menutup.