PSSI: Joko Driyono Jadi Tersangka Bukan Terkait Pengaturan Skor

16 Februari 2019 6:41 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Plt Ketua Umum PSSI Joko Driyono Foto: Alan Kusuma/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Plt Ketua Umum PSSI Joko Driyono Foto: Alan Kusuma/kumparan
ADVERTISEMENT
Tak butuh waktu lama bagi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) merespons penetapan Plt Ketua Umum Joko Driyono sebagai tersangka. Sabtu (16/2/2019) dini hari WIB atau hanya beberapa jam berselang ketetapan Polri, federasi langsung merilis pernyataan menyoal status pria asal Ngawi tersebut.
ADVERTISEMENT
Adalah Gusti Randa selaku Ketua Komite Hukum PSSI yang memberikan keterangan. Menurut Gusti, Joko menjadi tersangka bukan karena terlibat langsung dalam dugaan pengaturan skor yang tengah mencoreng sepak bola Tanah Air.
"Jadi bukan terkait pengaturan skor. Dugaan yang disangkakan yakni memasuki suatu tempat yang telah dipasang garis polisi (police line) oleh penguasan umum di Rasuna Office Park, Kuningan, Jakarta, beberapa waktu lalu," kata Gusti sebagaimana dilansir situs resmi federasi.
Plt Ketum PSSI, Joko Driyono, tengah menyaksikan penggeladahan apartemen miliknya oleh Satgas Antimafia Bola. Foto: Istimewa
Mengonfirmasi penuturan Gusti, Satuan Tugas (Satgas) Antimafia Bola bentukan Polri memang sempat menggeledah kantor bekas PT Liga Indonesia dan PT Gelora Tri Semesta pada 1 Februari 2019 lalu. Dari situ, polisi sempat menemukan sejumlah dokumen terkait laporan keuangan, tetapi beberapa di antaranya telah dirusak.
ADVERTISEMENT
Penyidik juga telah menetapkan tiga tersangka lewat kasus perusakan tersebut. Di antaranya Muhammad MM alias Dani, Musliadi alias Mus dan dan Abdul Gofur. Mereka didakwa telah merusak atau menghancurkan barang buku di area yang telah dibatasi garis polisi.
Polisi mengidentifikasi dokumen yang dihancurkan saat melakukan penggeledahan PT Liga Indonesia. Foto: Istimewa
"Jadi sekali lagi bukan terkait pengaturan skor dan tidak terkait dengan PSSI. Tetapi, lebih kepada pelanggaran pasal-pasal tersebut," ucap Gusti.
Lebih dari itu, Gusti juga memastikan bahwa PSSI tetap berjalan di tengah penetapan Joko sebagai tersangka dan pencekalannya untuk pergi ke luar negeri. Padahal, ada sejumlah agenda di luar negeri, seperti Timnas U-22 Indonesia yang melakoni Piala AFF di Kamboja, Februari 2019, dan Kongres Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) di mana Joko merupakan salah satu kandidat anggota Komite Eksekutif (Exco), April 2019.
ADVERTISEMENT
"PSSI solid dan tetap bekerja untuk menjalankan program hasil kongres," ujar Gusti yang juga masuk dalam daftar anggota Exco PSSI.