PSSI Setop Liga 1 sampai Waktu yang Tak Ditentukan

25 September 2018 20:19 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Edy Rahmayadi, Ketua Umum PSSI. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Edy Rahmayadi, Ketua Umum PSSI. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Menyikapi kematian Haringga Sirla, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan pemerintah berjalan di jalur yang sama.
ADVERTISEMENT
Dimulai dari Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi sebagai perpanjangan tangan pemerintah. Selasa (25/9/2018) malam WIB, Imam mengumumkan penghentian kompetisi sepak bola Indonesia di berbagai level, termasuk Liga 1 di dalamnya.
PSSI juga mengambil langkah mirip-mirip. Melalui jumpa pers yang digelar pada sore harinya, Ketua Umum Edy Rahmayadi menyampaikan bahwa kompetisi Liga 1 disetop sementara sampai menemukan solusi konkret agar kasus serupa tak terulang.
"Langkah PSSI adalah menghentikan Liga 1 senior untuk pertandingan putaran kedua yang melibatkan 18 klub sampai batas waktu yang ditentukan. Saya tidak bisa menentukan sampai kita semua tahu pasti. Ini juga menjadi bentuk keprihatinan dan belasungkawa kami terhadap almarhum," tutur Edy di Hotel Borobudur, Jakarta.
ADVERTISEMENT
Edy Rahmayadi, Ketua Umum PSSI. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Edy Rahmayadi, Ketua Umum PSSI. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
Tidak disebutkan apakah PSSI turut menghentikan kompetisi tingkat di bawahnya seperti Liga 2 atau tidak. Satu yang pasti, selama kompetisi vakum, Edy meminta semua komponen di internal PSSI bisa berkonsolidasi. Tak terkecuali klub dan suporter, semua diharapkan bisa duduk bersama untuk mencari solusi.
Selain itu, PSSI juga segera melakukan koordinasi dengan pemangku kepentingan di dunia olahraga, seperti Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI), dan Menpora Imam Nahrawi.
"Dari hasil ini semua, kami akan membuat SOP (Standar Operasional Prosedur, red) dalam meredam dan menghentikan kegiatan kegitan yang merugikan. Kejadian seperti ini berulang, berulang, dan berulang. Sudah 95 korban," ucap Edy.
Haringga Sirla. (Foto: Twitter/@alvinReparo)
zoom-in-whitePerbesar
Haringga Sirla. (Foto: Twitter/@alvinReparo)
Memang sudah banyak korban berjatuhan karena kekerasan suporter sepak bola. Kalau mengacu data Save Our Soccer selaku lembaga swadaya yang memantau isu sepak bola tanah air, jumlahnya mencapai 70 orang, termasuk Haringga.
ADVERTISEMENT
Rivalitas Persib-Persija turut memakan korban cukup banyak, sampai 7 orang atau sepersepuluh dari total korban. Haringga selaku korban terakhir meninggal karena pengeroyokan di pelataran parkir Stadion Gelora Bandung Lautan Api menjelang pertandingan kedua klub, Minggu (23/9).