PSSI Tak Bisa Jalan Sendirian Berantas Pengaturan Skor

30 November 2018 20:28 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ratu Tisha Destria, Sekjen PSSI. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ratu Tisha Destria, Sekjen PSSI. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Tudingan manajer Madura FC, Januar Herwanto, kepada anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Hidayat, dalam program Mata Najwa bertajuk 'PSSI Bisa Apa?' meretas dugaan pengaturan skor di Liga 2.
ADVERTISEMENT
Diakui oleh Januar bahwa Hidayat meminta Madura FC mengalah dari PSS Sleman. Jika sepakat, Hidayat bakal mengganjarnya dengan Rp100-150 juta. Tentu saja, Hidayat membantah dan menyatakan siap mundur dari kursi Exco apabila terbukti bersalah.
Dugaan praktik jual beli laga merupakan permasalahan yang berulang di sepak bola Indonesia. Ambil contoh sepak bola gajah pada 2014 yang melibatkan PSS dengan PSIS Semarang. Berangkat dari situ, Kementerian Pemuda dan Olahraga ikut buka suara.
Sesmenpora, Gatot S. Dewa Broto. (Foto: Tomy Wahyu/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sesmenpora, Gatot S. Dewa Broto. (Foto: Tomy Wahyu/kumparan)
Melalui Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga, Gatot S. Dewa Broto, Kemenpora mengatakan bahwa pihaknya bisa meminta bantuan kepada Kepolisian untuk mengupas tuntas menyoal pengaturan skora. Apalagi, ada payung hukum yang mengaturnya.
"Kalau ditanya, perangkat hukumnya ada. Ada di UU No. 11 Tahun 1980, itu masih berlaku, tentang tindak pidana suap. Pasal 2, 3, 4, dan 5 masih berlaku. Aparat hukum juga kami minta kali ini lebih luas, artinya jangan semata-mata alat buktinya tidak cukup kemudian dibebaskan," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Apa yang diucapkan Gatot benar. Dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1980 tentang Tindak Pidana Suap tertera bahwa pihak yang terbukti melakukan suap pidana penjara maksimal lima tahun dan denda maksimal Rp15 juta.
Madura FC (Foto: Instagram/@madura.fc_officia)
zoom-in-whitePerbesar
Madura FC (Foto: Instagram/@madura.fc_officia)
Merespons hal tersebut, Sekretaris PSSI, Ratu Tisha Destria, tak keberatan. Bahkan, ia menyambut positif langkah Kemenpora. Terlebih, PSSI pun berkeinginan menyelesaikan kasus pengaturan skor sampai ke akarnya.
"Justru itulah yang kami tunggu. Jadi, mari kita berjuang bersama-sama karena PSSI tak bisa (berjalan) sendiri. Tak cuma PSSI saja yang mesti memerangi pengaturan skor," ucap Tisha dalam diskusi Free Kick bertajuk 'Citra Negatif Sepak Bola Nasional', Jumat (30/11).
"(Saya) Tak kaget (dengan pengaturan skor), tetapi biasa juga tidak, karena mungkin tak tepat mengatakan hal itu. PSSI sudah proaktif semuanya, ada beberapa kali pemanggilan terhadap pihak terkait," tutupnya.
ADVERTISEMENT