PSSI: Tim Investigasi Akan Gerak Cepat

Joko Driyono, Wakil Ketua Umum PSSI. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)

Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) mengambil sikap tegas terkait kematian Haringga Sirla. Namun, PSSI tak ingin gegabah dalam menjatuhkan sanksi.

Ada lima keputusan yang diambil PSSI untuk merespons tewasnya Haringga akibat dikeroyok Bobotoh jelang laga Persib Bandung vs Persija Jakarta di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Minggu (23/9/2018). Mulai dari menyetop Liga 1 2018 untuk sementara waktu sampai membentuk tim investigasi.

Keputusan yang terakhir disebut merupakan pengejawantahan dari langkah hati-hati PSSI dalam menjatuhkan sanksi, terkhusus kepada Panita Penyelenggara (Panpel) Persib.

Tim investigasi nantinya bertugas mencari dan merangkum fakta di lapangan. Apa yang didapatkan tim investigasi bakal menjadi latar belakang rekomendasi PSSI untuk Komisi Disiplin (Komdis).

Menurut wakil ketua PSSI, Joko Driyono, serangkai langkah tersebut diambil agar Komdis bisa mengambil putusan yang akurat: Pihak yang salah tetap salah dan pihak yang benar tak bisa disalahkan.

"Jadi, ada note yang kami terima bahwa ada kejadian (pengeroyokan) kemudian ada pertandingan. Itu semua yang menjadi referensi saat Komdis melakukan sidang nanti. Setelah investigasi lanjutan, Komdis baru membuat keputusan secara akurat," ucapnya.

"Rekomendasi PSSI pasti setelah investigasi lanjutan itu tuntas. Kan tak boleh memberikan rekomendasi yang prematur. Nah, itu yang disampaikan oleh ketua umum (Edy Rahmayadi) untuk memastikan bahwa PSSI (nantinya) mengambil keputusan dengan cermat. Investigasi juga harus komprehensif," lanjutnya.

Tim investigasi, lanjut Joko, berisi orang-orang yang berada di struktural PSSI. Jokdri --demikian Joko disapa-- memastikan bahwa tim investigasi bakal bergerak cepat dan semua keputusan yang diambil PSSI sudah dikoordinasikan kepada AFC serta FIFA.

PSSI gelar drawing untuk Piala Indonesia (Foto: Alan Kusuma/kumparan)

"Saya rasa kita butuh cepat dan ini tidak lebih dari 3-5 hari. Exco dan melekat kepada seluruh unit-unit yang ada di PSSI karena ini menyangkut masalah kompetisi. Ada komite kompetisi, komite legal, ada divisi security PSSI. Tak ada tim khusus, tapi ini fungsional terhadap struktur yang ada di PSSI," kata Jokdri.

"Tadi yang mungkin tercecer dari ketua umum, PSSI berkomunikasi (sudah) dengan FIFA dan AFC. AFC dan FIFA juga ingin kita melakukan follow up tentang ini. Oleh karenanya, penghentian liga juga tak lepas dari koordinasi kita dengan AFC dan FIFA," tutupnya.