PT LIB Teruskan Aduan Persib ke Komdis PSSI

3 Agustus 2019 11:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain Arema dan Persib berduel. Foto: Dok. Media Persib
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Arema dan Persib berduel. Foto: Dok. Media Persib
ADVERTISEMENT
Kemenangan 5-1 Arema FC saat menjamu Persib di Stadion Kanjuruhan pada Selasa (30/7/2019) harus ternoda. Tim tamu melaporkan 'Singo Edan' ke PT Liga Indonesia Baru (LIB) lantaran menganggap panitia pelaksana (panpel) tak memberikan rasa aman sebelum laga.
ADVERTISEMENT
'Maung Bandung' berulang kali mendapat teror dari oknum suporter Arema. Keluhan tersebut disampaikan ke operator melalui surat bernomor 22/DIR-PBB/VII/2019.
Menanggapi kasus tersebut, PT LIB sudah bergerak mencari duduk perkara sebenarnya. Bahkan, pengaduan tersebut sudah diteruskan ke Komite Disiplin (Komdis) PSSI.
“Kami mencari tahu lewat match commissioner. Dari situ kami sudah membuat laporan bagaimana kejadian sebenarnya. Lalu, kami serahkan semua ke Komdis PSSI. Bukan ranah PT LIB bicara soal hukuman,” ujar Hanif Marjuni, Manajer Media PT LIB, kepada kumparanBOLA.
Lebih lanjut Hanif menuturkan laporan tersebut akan dibahas di sidang Komdis PSSI untuk menentukan apakah hukuman bakal diberikan atau tidak.
Pemain Persib Bandung Muhammad Agil Savik (bawah) berusaha menghalau bola dari kaki pemain Arema FC Riki Kayame (kiri) dalam pertandingan Liga I di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Foto: ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
Sementara itu, Persib tak cuma berkirim surat pengaduan kepada PT LIB. Mereka juga menyampaikan rasa keberatannya kepada PSSI dan Kemenpora khususnya BOPI (Badan Olahraga Profesional Indonesia).
ADVERTISEMENT
Ada lima poin yang disampaikan Persib dalam surat yang dikirimkan pada 30 Juli tersebut.
1. Pada hari Senin (29/7/2019) pukul 15:30-16:30 WIB, tim Persib melaksanakan official training (OT) di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Setelah tim Persib Bandung melaksanakan OT, pada saat ofisial dan pemain naik bus pariwisata untuk kembali ke hotel, oknum pendukung tim Arema FC menyalakan mercon/petasan yang diarahkan ke bus pariwisata dan berbicara kasar.
2. Pada hari Selasa (30/7/2019) pukul 02:30 WIB, oknum pendukung tim Arema FC menyalakan mercon/petasan di sekitar hotel tempat menginap tim Persib Bandung sehingga mengganggu jam tidur dan istirahat ofisial dan pemain tim Persib dan petugas keamanan hotel tidak bisa memberhentikan penyalaan mercon/petasan yang terjadi lebih kurang satu jam. Kejadian ini sangat berpengaruh terhadap kondisi fisik pemain tim Persib karena waktu tidur dan istirahatnya sangat terganggu.
ADVERTISEMENT
3. Pada hari Selasa (30/7/2019) sekitar pukul 13:30 WIB telah terjadi kesepakatan dengan panpel Arema FC bahwa tim Persib akan berangkat dari hotel pukul 15:30 WIB dengan mengendarai bus menuju hotel terdekat dari Stadion Kanjuruhan, kemudian berpindah ke kendaraan rantis milik kepolisian. Namun, tim Persib masih belum bisa berangkat ke Stadion Kanjuruhan karena adanya miskomunikasi dengan panpel berdasarkan Surat Rekomendasi Izin Keramaian No: Rek/000099/VII/YAN.2.1/2019DITINTELKAMKapolda (terlampir). Sehingga tim Persib baru berangkat dari hotel pukul 16.29 WIB dengan menggunakan kendaraan rantis (meskipun kami tidak setuju menggunakan kendaraan rantis menuju Stadion Kanjuruhan).
Robert Rene Alberts berdiskusi dengan Milomir Seslija. Foto: Dok. Media Persib
4. Terlampir disampaikan video tayangan-tayangan kejadian tersebut.
5. Kejadian tersebut bukanlah kejadian yang pertama. Tahun lalu, pelatih kepala tim Persib juga mengalami pendarahan di kepala karena adanya pelemparan botol oleh oknum suporter Arema FC.
ADVERTISEMENT
Insiden di laga tunda pekan keempat Liga 1 itu juga dibahas dalam pertemuan PT LIB dan BOPI pada Rabu (31/7/2019). Pertemuan yang diinisiasi BOPI itu lahir dipicu beberapa kerusuhan terakhir. Sebut saja laga PSM vs Persija di Piala Indonesia, partai Persela kontra Borneo FC, dan terakhir Arema FC melawan Persib di Liga 1.
BOPI lantas memberikan catatan khusus kepada PT LIB, khususnya soal edukasi panpel.
“Kami dari BOPI sudah memberikan catatan terutama tentang kesiapan panpel menggelar kegiatan. Panpel adalah kunci kegiatan berjalan baik atau menimbulkan masalah. Harapan kami ke depan PT LIB bisa menjaga perjalanan Liga 1 dan tidak ada rusuh lagi,” kata Sandi Suwardi Hasan—Plt Sekjen BOPI—di Kemenpora, Jakarta.
ADVERTISEMENT