Pukuli Suporter, M. Rahmat Terancam Sanksi Komdis PSSI

11 Desember 2018 13:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain PSM Makasar, M Rahmat. (Foto: Instagram/@m_rahmat.11)
zoom-in-whitePerbesar
Pemain PSM Makasar, M Rahmat. (Foto: Instagram/@m_rahmat.11)
ADVERTISEMENT
PSM Makassar mengakhiri musim 2018 dengan hasil mengecewakan. Mematok gelar juara di awal musim, rencana itu gagal diwujudkan pada detik-detik akhir.
ADVERTISEMENT
Tabel di klasemen menelurkan 'Pasukan Ramang' harus puas di tempat kedua dengan raihan 61 poin. Anak-anak asuh pelatih Roberts Rene Albert kalah satu poin dari Persija Jakarta yang akhirnya tampil sebagai kampiun.
Saat berjuang mengejar gelar juara, PSM sejatinya dalam jalur yang benar. Sejak memasuki pekan ke-25 Liga 1, Zulkifli Syukur dan kawan-kawan sudah berada di puncak klasemen. Ketika turun ke peringkat kedua, lantaran mereka disalip belum menjalani pertandingan.
Nah, cerita lain nyatanya terselip saat PSM berburu gelar juara. Di laga pamungkas menghadapi PSMS Medan di Stadion Andi Mattalatta pada 9 Desember 2018 lalu, kejadian kurang menyenangkan mengampiri PSM.
Kejadian bermula saat salah satu winger mereka, M. Rahmat, terlibat perkelahian dengan salah satu pendukung PSM yang berjuluk The Macz Man bernama Dul. Saat laga berlangsung, penggawa 30 tahun menyambingi tribune penonton.
ADVERTISEMENT
''Ini karena flare. Sepengetahuan saya jika tiga kali pertandingan dihentikan karena pembakaran flare maka tim tamu akan dinyatakan menang (dengan status) walk out,'' ujar Rahmat mengutip Instagram pribadinya menyoal kronologi kejadian.
''Sementara pada saat itu, pemain mau memastikan mengamankan tiga poin di pertandingan tersebut, sembari terus berharap ada keajaiban di pertandingan tim lain, paling tidak mereka bermain seri."
''Kami tidak mau putus harapan hingga peluit akhir pertandingan dibunyikan. Kami masih tetap percaya kekuatan doa, maka dari itu kami menolak menyerah sampai batas. Tetapi kembali lagi, kami hanya bisa berusaha dan berdoa karena Tuhan jugalah yang menentukan semuanya,'' jelasnya.
Pemain PSM Makasar, M Rahmat. (Foto: Instagram/@m_rahmat.11)
zoom-in-whitePerbesar
Pemain PSM Makasar, M Rahmat. (Foto: Instagram/@m_rahmat.11)
Rahmat melanjutkan, kejadian itu sontak membikin ia dan beberapa penggawa PSM nekat untuk memanjat pagar pembatas lapangan dengan tribune penonton. Rahmat tak sendiri, bersama Chief Operation Officer PSM, Munafri Arifuddin dan pemain belakang Abdulrahmanan bermaksud agar penyalaan flare segera dipadamkan. Tetapi, Dul dan The Macz Man lainnya tak menggubris imbauan para ofisial PSM.
ADVERTISEMENT
''Karena mungkin perasaan kami yang campur aduk dari capek, kesal karena tidak didengarkan makanya kami nekat panjat pagar berharat ketika teman-teman (The Macz Man) melihat kami flare-nya dimatikan. Tetapi belum juga dipadamkan.''
''Demi Allah saya betul-betul lepas kendali. Suara dan tenaga saya sudah hampir habis. Lelah bercampur kesal dan marah dan yah terjadilah insiden [pemukulan] itu. Setelahnya saya tidak bisa menangis di pagar tribune stadion,'' kata Rahmat.
Atas perlakuannya, penggawa yang sudah sembilan tahun berseragam PSM mengaku sudah meminta maaf. Kejadian itu juga ditenggarai lantaran Rahmat menilai bahwa musim ini sudah saatnya PSM menjadi kampiun di Liga 1. Pasalnya, selama dua tahun belakangan, PSM sudah di jalur yang benar dalam perebutan juara, tetapi ketika di pengujung gelaran, PSM tetap gagal.
ADVERTISEMENT
''Saya siap mempertanggungjawabkan kejadian ini dan menerima konsekuensinya,'' tutup Rahmat.
Menyikapi perihal kejadian tersebut, manajemen PSM nyatanya sudah mengambil sikap. Akan tetapi, melalui Sekretaris PSM, Andi Widya Syadzwina, enggan memaparkan konsekuensi yang akan diberikan kepada Rahmat.
''Untuk urusan internal biarkan kami menyelesaikan dengan cara internal pula,'' kata wanita yang karib disapa Wina kepada kumparanBOLA, Selasa (11/12/2018).
PSM Makassar di Mattoangin. (Foto: ANTARA/Yusran Uccang)
zoom-in-whitePerbesar
PSM Makassar di Mattoangin. (Foto: ANTARA/Yusran Uccang)
Jika memang persoalan Rahmat, Dul dan manajemen PSM sudah selesai bukan tak mungkin hukuman akan terendus oleh Komisi Disiplin PSSI. Sebab, berkaca dari Kode Disiplin Pasal 54 tentang memancing kebencian dan kekerasan dan Pasal 55 tentang memprovokasi masyarakat Rahmat bisa dijatuhi dengan hukuman larangan dua kali pertandingan dan denda sebesar Rp 75 juta.
ADVERTISEMENT
Bukan hanya Rahmat, manajemen PSM juga sejatinya sudah harus merogoh kocek dalam di laga pertandingan menghadapi PSMS tersebut. Sebab, merujuk Pasal 70 tentang tanggung jawab terhadap tingkah laku buruk penonton terkait penyalaan flare, PSM juga akan mendapat sanksi.
Lebih dari itu, Panitia Pelaksana Pertandingan PSM vs PSMS juga akan dikenai sanksi merujuk Pasal 69 tetang kegagalan dalam menjalankan tanggung jawab menjaga ketertiban dan keamanan.