Qatar Memang Kalah, tetapi Sukses Melumpuhkan Messi

24 Juni 2019 14:44 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lionel Messi mendapatkan kepungan dari pemain lawan dalam laga Timnas Argentina vs Qatar. Foto: Ueslei Marcelino/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Lionel Messi mendapatkan kepungan dari pemain lawan dalam laga Timnas Argentina vs Qatar. Foto: Ueslei Marcelino/Reuters
ADVERTISEMENT
Timnas Qatar tersingkir dari Copa America 2019 dengan status juru kunci Grup B. Namun, pelatih Felix Sanchez memetik sejumlah pelajaran penting dari tiga pertandingan di turnamen tersebut.
ADVERTISEMENT
Utamanya yakni laga pemungkas kontra Argentina di Arena do Gremio, Senin (24/6/2019) dini hari WIB. Qatar menelan kekalahan 0-2 via gol Lautaro Martinez (4') dan Sergio Aguero (82')
Bagi Sanchez, lesakan dua pemain tersebut di luar perkiraannya. Pasalnya, dari tiga penyerang Argentina, Qatar hanya memberikan perhatian khusus kepada Lionel Messi.
Wajar saja karena produktivitas Messi jauh di atas Aguero dan Martinez. La Pulga menutup musim 2018/19 dengan raihan Sepatu Emas Eropa, via koleksi 36 gol di La Liga.
Di skuat La Albiceleste, Messi pun menjadi pusat permainan. Dari dia pula, pasukan Lionel Scaloni meraih satu-satunya gol dalam dua laga pertama Copa America 2019.
"Messi mampu menciptakan perbedaan baik melalui gol maupun assist. Maka, kami coba memotong aliran bola sehingga Messi tidak berpartisipasi terlalu banyak dalam permainan," ucap Sanchez seperti dikutip dari Goal.
ADVERTISEMENT
"Tugas tersebut sungguh sulit karena Messi mampu menjelajah banyak area di lapangan. Pada akhirnya, Messi gagal mencetak gol tetapi Argentina mendapatkan dua angka dari pemain lainnya," kata sang juru taktik.
Kalau acuannya cuma Messi, Timnas Qatar memang menunjukkan kesuksesan. Lihat saja statistik permainan Messi versi Opta. Jangankan mencetak gol, menyentuh bola di kotak penalti saja dia tak mampu. Dua percobaannya di pertandingan ini pun lahir dari luar otak.
Berangkat dari kesuksesan meredam Messi, Sanchez merasa perlu memberikan kredit kepada anak-anak asuhnya. Karena tak banyak tim yang mampu melakukannya.
Penyerang Argentina, Lionel Messi. Foto: REUTERS/Rodolfo Buhrer
"Adalah pengalaman berharga bisa bermain dengan pemain paling mematikan di dunia. Ini berguna untuk meningkatkan kualitas pemain Qatar pada masa mendatang," ucap Sanchez.
ADVERTISEMENT
"Kami juga memiliki pemain yang sangat profesional. Mereka datang untuk bertarung, bukan meminta berfoto bersama Messi," ujarnya.
Ya, Qatar memang tengah berupaya meningkatkan level permainan. Okelah mereka baru menjadi Raja Asia, tetapi sejatinya keikutsertaan di Piala Dunia masih menjadi alpa. Dan, untuk kali pertama, Qatar bakal menjadi peserta Piala Dunia pada edisi 2022 mendatang.