Rachmat Irianto: Diminta Sang Ayah Bermain sebagai Bek

14 September 2017 15:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rachmat Irianto (kanan). (Foto: Dok. PSSI)
zoom-in-whitePerbesar
Rachmat Irianto (kanan). (Foto: Dok. PSSI)
ADVERTISEMENT
Sepanjang perhelatan Piala AFF U-18, sosok Egy Maulana Vikri tak bisa dipungkiri selalu menjadi sorotan menyusul kemampuan olah bolanya yang menawan. Tak hanya itu, nama Egy juga semakin melambung setelah mampu melesakkan enam gol dari empat laga yang telah dijalani.
ADVERTISEMENT
Namun, tak hanya Egy, beberapa nama di kubu skuat "Garuda Nusantara" juga mampu memperlihatkan performa yang tak kalah ciamik. Salah satunya adalah Rachmat Irianto.
Ya, Rian--sapaan Rachmat--merupakan sosok yang tak tergantikan di barisan pertahanan Timnas U-19. Perawakannya yang tinggi besar membuatnya sangat ideal ditempatkan sebagai bek tengah.
Permainannya taktis, kuat dalam duel udara serta satu lawan satu. Kelebihan lainnya adalah pemain 18 tahun itu memiliki kemampuan untuk menginisiasi serangan dari bawah.
Meski demikian, banyak yang belum mengetahui, jika posisi awal Rian dalam mengawali kariernya sebagai pesepak bola bukanlah sebagai bek. Ia justru menampati posisi striker semasa kecilnya.
Hal itu terungkap dari perbincangan kumparan (kumparan.com) dengan ayah Rian, Sugiantoro. Ya, sosok yang dimaksud ada legenda Persebaya Surabaya yang pernah memperkuat Timnas Indonesia medio 1997-2004--yang juga pernah tergabung dalam skuat Primavera.
ADVERTISEMENT
"Dulu, awalnya Rian main sebagai penyerang saat di SSB (Sekolah Sepak Bola). Lalu, saya sarankan untuk coba (bermain) di posisi gelandang bertahan," ujar Bejo--panggilan akrab Sugiantoro--ketika dihubungi pada Kamis (14/9/2017).
Tak berhenti sampai disitu, pria yang kini menangani klub Liga 2 Persik Kediri itu kemudian menyarankan sang anak untuk mencoba berbagai posisi lainnya.
"Pernah juga dicoba di posisi sayap kiri lalu kanan. Dan, suatu waktu saya sarankan untuk dia bermain di posisi bek tengah, dan akhirnya sampai sekarang," sambungnya.
Rian, yang saat ini menjelma sebagai sosok tangguh serta tangkas mengawal lini belakang Timnas U-19, selalu menjadi pilihan utama dari pelatih Indra Sjafri. Tak hanya itu, jabatan kapten yang diembannya juga semakin menegaskan bahwa sosoknya tak tergantikan.
ADVERTISEMENT
Dari empat laga, Rian selalu tampil penuh. Bahkan, ketika Indra melakukan rotasi besar-besaran di lini belakang saat menghadapi Brunei Darussalam pada Rabu (13/9) kemarin, Rian tetap dipercaya turun sejak menit awal.
Bejo mengaku bangga dengan pencapaian yang diraih anaknya bersama Timnas U-19. Dari empat laga, Rian mampu menunjukkan penampilan konsisten. Kendati demikian, Bejo tetap memiliki catatan untuk pemuda kelahiran 3 September 1999 lalu ini.
"Saya melihat penampilan Rian sudah bisa mengangkat mental teman-temannya. Tapi, saat timnya kalah ketika melawan Vietnam, memang ada miss koordinasi dengan teman-temannya, dan terbukti gol tercipta melalui bola mati."
"Saya juga melihat melawan Brunei kemarin, dia ada sekitar enam kali melakukan kesalahan passing. Pesan yang selalu saya tekankan kepadanya yaitu fokuslah sampai pertandingan selesai. Sebelum peluit akhir dibunyikan, bertarunglah sekuat tenaga."
ADVERTISEMENT
Bek Timnas U-19 Rachmat Irianto. (Foto: PSSI)
zoom-in-whitePerbesar
Bek Timnas U-19 Rachmat Irianto. (Foto: PSSI)
Masukan demi masukan tak henti-hentinya diberikan oleh Bejo kepada sang anak. Ia juga mengaku selalu menjalin komunikasi dengan Rian, baik sebelum maupun sesudah pertandingan.
"Biasanya, Rian sebelum pertandingan selalu video call dengan saya, minta doa restu. Saya selalu pesankan kepada Rian (bermain) jangan ambil resiko, main simple, yang penting gawangmu aman dan nggak kemasukan."
"Walaupun, seumpama, para penyerang di timmu nggak mencetal gol, tetapi kamu bisa menjaga agar lawan tidak bisa mencetak gol ke gawang kamu, ya itu sudah cukup, bagus itu," tutup Bejo.
Kini, sosok Rian sebagai kapten dan pemain bertahan akan sangat dibutuhkan kala Timnas U-19 menghadapi Thailand di fase semifinal pada Jumat (15/9) besok. Mampukah Rian menjaga gawang "Garuda Nusantara" aman dari kebobolan?
ADVERTISEMENT