Ragam Kisah Hasil Undian Babak 16 Besar Liga Champions

11 Desember 2017 22:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Drawing Liga Champions. (Foto: REUTERS/Eric Gaillard)
zoom-in-whitePerbesar
Drawing Liga Champions. (Foto: REUTERS/Eric Gaillard)
ADVERTISEMENT
Apa yang diharapkan penggemar sepak bola seluruh dunia akhirnya datang juga. Dari markas UEFA di Nyon, Swiss, hasil undian babak 16 besar Liga Champions telah diumumkan. Dari hasil tersebut, ada ragam kisah yang tersaji. Beberapa tim baru bertemu, beberapa tim sudah sering bertemu.
ADVERTISEMENT
Kumparan kemudian merangkum beberapa kisah menarik dari hasil undian tersebut.
Juventus vs Tottenham Hotspurs
Mungkin ini yang harus membuat penggemar Juventus ngeri: Spurs tak terkalahkan di fase grup Liga Champions. Tidak dengan Real Madrid, apalagi dengan Borussia Dortmund. Mereka mencatatkan lima kemenangan dan hanya sekali imbang. Sehingga wajar saja jika striker Spurs, Harry Kane, sangat percaya diri dengan mengatakan Spurs siap menghadapi siapa pun.
Tentu ada poin yang membuat Juventus bisa menang. Spurs minim pengalaman di kompetisi Eropa. Pencapaian terbaik Spurs di Liga Champions adalah lolos ke babak 16 besar Liga Champions musim ini. Dengan pengalaman Juventus yang luar biasa itu, boleh jadi, Juventus justru lolos ke fase berikutnya.
Juventus rayakan kemenangan atas Olympiacos (Foto: REUTERS/Massimo Pinca)
zoom-in-whitePerbesar
Juventus rayakan kemenangan atas Olympiacos (Foto: REUTERS/Massimo Pinca)
Basel vs Manchester City
ADVERTISEMENT
Entah mimpi apa FC Basel ini. Mereka harus bertemu Manchester City di babak 16 besar Liga Champions. Seperti di liga, City tampil mengesankan di kompetisi paling elit Eropa ini. Lima kali menang dan hanya sekali kalah, itupun karena rotasi hebat. Fakta-fakta ini yang menjadi alasan mengapa Basel harus berhati-hati terhadap City.
Selain itu, Basel punya catatan buruk melawan tim besar. Di musim 2011/2012, Basel bertemu Bayern Munchen di babak 16 besar Liga Champions. Di leg pertama, mereka menang 1-0. Namun di leg kedua, mereka justru dibabat habis 7-1. Akibatnya, kecil harapan Basel lolos ke babak berikutnya.
FC Porto vs Liverpool
Liverpool adalah tim kedua terbaik dalam urusan mencetak gol setelah Paris Saint Germain di fase grup Liga Champions dengan torehan 23 gol. Kendati demikian, Liverpool sangat ringkih dalam bertahan. Meski di fase grup Liga Champions mereka hanya kebobolan enam kali, namun mereka telah kebobolan 20 kali di kompetisi liga.
ADVERTISEMENT
Untungnya Porto juga memiliki masalah serupa. Di fase grup, mereka telah kebobolan 10 kali meski mencetak 15 gol. Porto dan Liverpool sama-sama tidak lolos ke babak 16 besar Liga Champions dalam waktu yang cukup lama. Liverpool pada musim 2008/2009, sedangkan Porto pada musim 2009/2010. Melihat fakta-fakta tadi, bukannya tak mungkin laga ini bakal berjalan seru.
Sevilla vs Manchester United
Untuk menakar pertandingan Sevilla melawan Manchester United, kita hanya bisa mengacu pada performa mereka musim ini karena keduanya hanya bertemu sekali di ajang pramusim 2013.
Di kompetisi La Liga, Sevilla telah mencetak 19 gol dan kebobolan 19 gol. Sementara di Liga Champions, mereka mencetak dan kebobolan, masing-masing 12 gol. Dengan pendekatan realtif ala United, tidak muluk-muluk kalau kita berharap United bisa mencari celah untuk lolos ke babak berikutnya.
ADVERTISEMENT
Dan satu lagi: Sevilla, dalam tiga pertemuan terakhir di babak 16 besar Liga Champions, selalu tersingkir.
Real Madrid vs Paris Saint-Germain
PSG berjaya di kompetisi League 1 dan Liga Champions. Sampai saat ini, mereka berhasil menorehkan 25 gol dan hanya kebobolan empat kali. Sementara performa Real Madrid sedang naik-turun musim ini. Di bawah Spurs, mereka menempati posisi runner-up di Grup H Liga Champions.
Tapi tunggu dulu. Sebelum PSG mulai jemawa, perlu diingat bahwa Real Madrid tetaplah Real Madrid.
Di tiga pertemuan terakhir di kompetisi Eropa, PSG tak pernah sekalipun menang melawan Madrid. PSG terakhir kali mencetak gol ke gawang Madrid pada tahun 1994. Musim lalu pun, Madrid terpuruk di paruh musim pertama namun tampil meyakinkan di paruh kedua. Fakta-fakta ini seharusnya menjadi alasan mengapa Madrid tak boleh dianggap remeh.
Pelatih Shakhtar, Paulo Fonseca. (Foto: Reuters/Lee Smith)
zoom-in-whitePerbesar
Pelatih Shakhtar, Paulo Fonseca. (Foto: Reuters/Lee Smith)
Shakhtar Donetsk vs AS Roma
ADVERTISEMENT
Mungkin tak banyak yang tahu bahwa dalam lima pertemuan terakhir, Roma kalah empat kali dan hanya menang sekali melawan Shakhtar.
Di bawah kepelatihan Paulo Fonseca, Shakhtar berhasil mendepak Napoli yang diunggulkan akan menemani City ke babak 16 besar Liga Champions itu. Makanya, tak ada salahnya bagi Romanisti untuk berhati-hati.
Chelsea vs Barcelona
Jika Barcelona adalah Superman, Chelsea adalah kryptonite. Dalam tujuh pertemuan terakhir melawan tim Inggris, Barcelona lolos enam kali. Namun tahun 2012, Chelsea mengandaskan asa Barcelona untuk maju ke putaran final. Tak hanya itu, Chelsea juga mampu membuat Messi tak berkutik. Sampai hari ini, Messi belum berhasil mencetak gol ke gawang The Blues.
Bayern Munchen vs Besiktas
ADVERTISEMENT
Ini adalah pengalaman pertama Besiktas lolos ke babak 16 besar Liga Champions, sekaligus menjadi pertemuan mereka setelah 1997/1998. Bayern dan Besiktas bertemu 20 tahun lalu di fase grup Liga Champions. Di pertandingan ini, Munchen menang 2-0 di kedua leg.
Mengacu pada performa pasca kembalinya Jupp Heynckes, tak berlebihan untuk menilai Bavarian bakal menang mudah. Tapi ini sepak bola, semua hal bisa terjadi.