Rahmad Darmawan: Kami Tak Akan Laporkan Wasit ke PSSI

30 Maret 2019 5:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesepak bola Persebaya Irfan Jaya melewati hadangan pesepak bola PS Tira Persikabo Muhamad Guntur Triaji dalam pertandingan babak delapan besar Piala Presiden 2019 di Surabaya. Foto: Antara/Moch Asim
zoom-in-whitePerbesar
Pesepak bola Persebaya Irfan Jaya melewati hadangan pesepak bola PS Tira Persikabo Muhamad Guntur Triaji dalam pertandingan babak delapan besar Piala Presiden 2019 di Surabaya. Foto: Antara/Moch Asim
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Lagi-lagi kepemimpinan wasit menuai sorotan negatif di ajang Piala Presiden 2019. Setelah Thoriq Alkatiri selaku pengadil laga Persija Jakarta vs Kalteng Putra, giliran Handri Kristanto yang menjadi sasaran protes pemain Tira Persikabo setelah laga melawan Persebaya Surabaya, Jumat (29/3/2019).
ADVERTISEMENT
Pertandingan babak perempat final di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, itu dimenangi Persebaya dengan skor 3-1. Tim tuan rumah mencetak angka via Manuchekhr Dzhalilov (2'), Damien Lizio (88'), serta Amido Balde (89'), sedangkan Tira Persikabo cuma membalas lewat Osas Saha (61').
Yang menjadi masalah bagi pihak Tira Persikabo adalah lesakan Lizio dari eksekusi penalti. Handri menunjuk titik putih karena Abduh Lestaluhu dianggap melanggar Osvaldo Haay, kemudian para pemain tim tamu melancarkan protes keras.
Protes kembali hadir dua menit berselang, saat Handri mengabaikan permintaan penalti dari Tira Persikabo. Di momen ini, Tira Persikabo kehilangan Rifad Marasabessy yang diganjar kartu merah akibat mendorong wasit. Kapten Manahati Lestusen menyusul di pengujung laga.
Ketidakpuasan Tira Persikabo berlanjut saat menuju lorong stadion selepas peluit panjang. Mereka coba mempertanyakan keputusan-keputusan Handri, tetapi diadang aparat keamanan.
ADVERTISEMENT
Menurut keterangan Media Officer Tira Persikabo, Nandang Permana, kepada kumparanBOLA, ada pemain yang terkena tameng aparat. Sampai akhirnya aksi saling dorong terjadi lantaran pemain tak terima.
Beda hal dengan sikap Rahmad Darmawan selaku pelatih Tira Persikabo. Sosok 52 tahun ini enggan melancarkan protes berlebihan dan agak menyayangkan perilaku para pemainnya.
"Saya meminta maaf kepada semuanya atas insiden yang melibatkan pemain dan ofisial karena emosi terhadap perangkat pertandingan," tutur RD --sapaan akrab Rahmad-- dalam jumpa pers setelah laga.
Meski begitu, RD bukan berarti tak kecewa dengan keputusan-keputusan sang pengadil. Dia menilai, PSSI seharusnya bisa belajar dari berbagai sorotan negatif terhadap kepemimpinan wasit di Piala Presiden 2019.
"Ini kelas turnamen pramusim dan kami tak akan melaporkan wasit ke PSSI. Namun, mereka sudah seharusnya tahu dan mencatat untuk bahan evaluasi sebelum Liga 1 digelar," kata RD.
ADVERTISEMENT
RD, walaupun dikenal sebagai sosok yang tenang, sebetulnya juga sempat melayangkan protes keras kepada wasit. Yakni ketika laga Persija Jakarta vs Mitra Kukar di pekan terakhir Liga 1 2018.
Persija memenangi laga tersebut dengan skor 2-1 sehingga mengunci gelar juara liga. Namun, RD sebagai pelatih Mitra Kukar ketika itu melihat kontroversi di balik dua gol 'Macan Kemayoran'. Dia pun sempat mengajukan protes di pinggir lapangan dan mengalamatkan kritik ke wasit pada sesi jumpa pers.