Rasa Penasaran Bima Sakti Terhadap Piala AFF

6 November 2018 19:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Asisten pelatih Timnas U-22, Bima Sakti (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Asisten pelatih Timnas U-22, Bima Sakti (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pada 21 Oktober 2018 lalu, PSSI selaku federasi sepak bola Indonesia menunjuk Bima Sakti sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia. Pria bernama lengkap Bima Sakti Tukiman ini menggantikan Luis Milla yang diberhentikan oleh PSSI.
ADVERTISEMENT
Penunjukan Bima memang bukan tanpa sebab. Pria berusia 42 tahun itu sebelumnya menjabat sebagai asisten dari Luis Milla. Bersama Luis Milla, Bima berhasil membawa Timnas U-23 melaju ke babak 16 besar Asian Games 2018 yang digelar di Jakarta.
Lalu, pemilihan Bima juga tergolong tepat karena Timnas Indonesia akan melakoni turnamen Piala AFF yang dimulai pada Jumat (9/11/2018) mendatang. Dengan begitu, para pemain Timnas Indonesia tak perlu melakukan adaptasi dengan gaya main dari pelatih baru. Mereka pun tinggal meneruskan gaya main yang sebelumnya dijalankan Luis Milla.
Apalagi, dalam 23 pemain yang dipanggil, 16 di antaranya merupakan pemain yang tampil di Asian Games. Tentu, Bima tak perlu lelah-lelah untuk beradaptasi dan menjelaskan strateginya kepada anak buahnya. Terlebih, Bima akan dibantu oleh beberapa rekan-rekannya seperti Kurniawan Dwi Yulianto dan Kurnia Sandy.
ADVERTISEMENT
Nah, dengan resminya Bima Sakti menjadi pelatih Timnas, pria kelahiran Balikpapan ini menjadi satu-satunya orang Indonesia yang tampil sebagai pemain dan pelatih di turnamen terbesar se-Asia Tenggara itu. Ya, semasa bermain, sudah tiga kali Bima tampil di Piala AFF.
Semasa bermain, Bima merupakan gelandang tengah yang sangat bertenaga. Pemain yang memulai karier di Timnas Indonesia pada tahun 1995 ini piawai memutus serangan lawan dan pintar membaca permainan.
Pemain yang akrab dengan nomor punggung 11 itu juga memiliki senjata melalui tendangan keras yang mematikan. Tak jarang, Bima mengeluarkan senjatanya itu kala tim yang dibelanya sedang mengalami kebuntuan.
Piala AFF 1996
Saat itu, usia Bima Sakti masih 20 tahun. Namun, Bima tetap menjadi pilihan dari pelatih Timnas Indonesia saat itu, Danurwindo. Bima bahu membahu di lini tengah bersama Fakhir Husaini, Ansyari Lubis, dan Supriyono.
ADVERTISEMENT
Di babak grup, Indonesia tampil sangat baik. Dari empat pertandingan, tak ada kekalahan yang diderita oleh 'Skuat Garuda'.
Namun, di babak semifinal, Timnas Indonesia harus bertekuk lutut di hadapan Malaysia. Pada laga yang dihelat di National Stadium, Kallang, Bima Sakti dan kolega dikalahkan dengan skor 1-3.
Apesnya, pada perebutan posisi tiga, Indonesia juga gagal menang. Menghadapi Vietnam, Bima Sakti dan rekan-rekannya kalah dengan skor tipis 2-3. Indonesia pun harus puas berada di peringkat 4 pada tahun itu.
Piala AFF 1998
Dua tahun setelahnya, Bima Sakti kembali dipercaya masuk ke dalam skuat Timnas Indonesia. Di bawah arahan pelatih Rusdy Bahalwan, Bima Sakti menjadi pilihan utama di skuat 'Merah Putih'.
Di babak grup, Indonesia tertatih-tatih. Menang di dua laga awal, Bima Sakti dan kolega kalah di pertandingan pamungkas menghadapi Thailand.
ADVERTISEMENT
Namun, di babak grup ini Indonesia cukup produktif dengan mencetak 11 gol dalam tiga laga. Tidak hanya itu, Bima Sakti juga sukses mencetak dua gol di tiga laga yang ia mainkan.
Bima Sakti saat memperkuat Timnas Indonesia (Foto: WEDA / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Bima Sakti saat memperkuat Timnas Indonesia (Foto: WEDA / AFP)
Di babak semifinal, Indonesia kembali tersandung. Kali ini Singapura yang menghapus mimpi Bima Sakti dan rekan-rekannya untuk menjadi juara. Indonesia kalah dengan skor tipis 2-1 dalam laga tersebut.
Beruntung, pada perebutan tempat ketiga Timnas Indonesia berhasil meraih kemenangan. Menghadapi Thailand, Indonesia menang adu penalti dengan skor 5-4. Bima Sakti pun menjadi salah satu algojo yang sukses membobol gawang Thailand.
Piala AFF 2000
Di bawah pelatih Nandar Iskandar, Bima Sakti kembali menjadi pilihan. Kali ini Imran Nahumarury dan Eduard Ivakdalam yang menjadi tandem bagi Bima yang kala itu berusia 24 tahun.
ADVERTISEMENT
Berada satu grup dengan Thailand, Myanmar, dan Filipina, Bima Sakti dan rekan-rekannya sukses melaju ke babak semifinal. Dua kemenangan dan satu kekalahan berhasil didapat oleh Timnas Indonesia kala itu.
Namun, kali ini Indonesia berhasil lolos dari babak semifinal usai menang atas Vietnam dengan skor tipis 3-2. Skuat 'Garuda' pun masuk ke pertandingan final untuk pertama kalinya.
Namun, gelar juara tak berhasil mereka raih. Menghadapi Thailand, Indonesia kalah dengan skor telak 4-1.
***
Ya, dari tiga edisi Piala AFF, prestasi Bima Sakti terhitung mengalami peningkatan. Akan tetapi, gelar juara belum juga diraihnya. Kini, Bima ingin balas dendam. Gelar juara menjadi incarannya di edisi 2018 kali ini--dengan status berbeda sebagai pelatih.
ADVERTISEMENT
"Dulu ketika nama turnamennya masih Piala Tiger, saya sempat melaju ke final dan semifinal. Sekarang kesempatan saya sebagai pelatih untuk bisa membawa Indonesia juara," ujar Bima seperti dilansir situs resmi PSSI.
Nah, akankah dendam Bima Sakti tertuntaskan? Menarik dinantikan.