news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Ratu Tisha: PSSI Sediakan Wadah, Hasil Akhir di Tangan Pemain

9 Oktober 2019 10:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah satu pemain Garuda Select, Erlangga Setyo (jersey hijau). Foto: Angga Septiawan Putra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu pemain Garuda Select, Erlangga Setyo (jersey hijau). Foto: Angga Septiawan Putra/kumparan
ADVERTISEMENT
Warna jersi utama kita adalah merah yang artinya berani. Jadi, kita harus berani menunjukkan apa yang dipunyai selama di Inggris. Warna jersi kedua kita putih yang artinya suci. Jadi, kita harus bermain secara sportif.
ADVERTISEMENT
Begitu pesan Sekjen PSSI, Ratu Tisha, kepada 24 pemain yang terpilih mengikuti program Garuda Select II.
Mereka akan menjalani latihan selama enam bulan di Inggris dan akan berangkat pada Rabu (9/10/2019). Oke, terkecuali enam pemain Timnas U-19 yang mesti berlaga di Kualifikasi Piala Asia U-19 dulu.
Menilik edisi pertama, program ini berujung positif. Pemain-pemain yang sebelumnya sudah mencuat semakin berkembang. Tak sedikit pula pemain baru yang turut menunjukkan magi.
Itulah kenapa para suporter berharap besar agar mereka dapat bersinar sekaligus menjadi tumpuan Timnas Indonesia di masa depan. Yang jadi pertanyaan, apakah mereka bisa konsisten dan terus berkembang hingga ke level senior?
Menurut Tisha, kemungkinannya jelas ada. Apalagi PSSI sendiri sebagai federasi sudah menyediakan wadah untuk berkembang terlebih dahulu di kelompok usia. Selain Garuda Select, ada kompetisi U-16 dan U-18 bertajuk Elite Pro Academy.
ADVERTISEMENT
Tisha memang tidak menutup telinga dengan fenomena ini: Setahun atau dua tahun dilabeli wonderkid, tiba-tiba menghilang.
Itulah kenapa PSSI begitu intens menghelat kompetisi kelompok usia. Tujuannya agar para pemain tersebut bisa terus kompetitif sebelum menjajal level profesional.
Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria. Foto: Dok. Media PSSI
Namun, Tisha menilai kompetisi usia dini adalah wadah semata. Pada akhirnya yang terpenting adalah pemain itu sendiri. Terlebih, mereka sudah berada di usia yang menurut Tisha bisa menentukan sendiri harus mau jadi apa kelak.
"PSSI menyediakan segala cara untuk memfasilitasi. Kami mencarikan pelatih terbaik, fasilitas terbaik, kesempatan, tetapi segalanya berada di diri mereka," kata Tisha saat berbincang dengan kumparanBOLA usai acara pelepasan Garuda Select II, Selasa (8/10/2019).
"Jangan pernah kita tanyakan atau jangan pernah kita judge bahwa anak itu masih berusia 17 tahun. Bukan seperti itu, tetapi anak itu sudah berusia 17 tahun," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
"Jadi mereka sudah harus tahu apa yang dia mau. Dia harus punya determinasi tinggi. PSSI sudah menyediakan wadahnya, sedangkan orang tuanya pendorong. Soal hasilnya, mereka sendiri yang menentukan," ujar sang sekjen.
Wonderkid adalah satu dari sekian banyak keajaiban yang lahir di atas lapangan hijau. Selain Tuhan, tak ada yang bisa menjadi selamanya.
Keajaiban pun bisa lenyap ditelan Bumi. Maka, silakan merawat keajaibanmu masing-masing. Agar tak tenggelam, agar tak terkubur, apalagi sekadar menjadi kenang-kenangan akan musim yang pendek.