Rekap Transfer Premier League: Liverpool Terboros, Spurs Paling Irit

10 Agustus 2018 14:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logo Premier League (Ilustrasi) (Foto: Getty Images/Laurence Griffiths)
zoom-in-whitePerbesar
Logo Premier League (Ilustrasi) (Foto: Getty Images/Laurence Griffiths)
ADVERTISEMENT
Per Kamis (9/8/2018) kemarin, bursa transfer Premier League sudah resmi ditutup. Itu artinya, ke-20 kontestan sudah tak bisa lagi mendatangkan pemain anyar.
ADVERTISEMENT
Sepanjang bursa transfer musim panas ini, ada klub yang berhasil memboyong banyak sekali pemain anyar. Ada klub yang mampu mendatangkan pemain-pemain mahal untuk mempersolek skuatnya. Ada pula yang tak mendatangkan pemain sama sekali.
Nah, kini kami mencoba sedikit merekap bursa transfer musim panas Premier League ini.
Berdasar Transfermarkt, Liverpool keluar sebagai klub terboros di bursa transfer musim panas ini. Mereka mengeluarkan mahar sebesar 182,2 juta poundsterling (sekitar Rp 3,3 triliun) untuk mendatangkan empat pemain yakni Alisson Becker, Naby Keita, Fabinho, dan Xherdan Shaqiri.
Ekspresi Shaqiri usai cetak gol. (Foto: Cameron Pollack/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Ekspresi Shaqiri usai cetak gol. (Foto: Cameron Pollack/Reuters)
Keputusan Liverpool mengeluarkan uang begitu banyak bisa diwajarkan. Sebab, mereka mendatangkan pemain-pemain yang bisa menambal lubang yang ada pada musim kemarin, seperti kedatangan Alisson untuk mengobati masalah di pos penjaga gawang yang sudah menjangkit mereka sejak beberapa musim terakhir.
ADVERTISEMENT
Untuk klub terboros kedua, ada Chelsea. Mereka mengeluarkan biaya 137 juta pounds (sekitar Rp 2,5 triliun) di musim panas ini. Dua nama yang membuat mereka menghabiskan uang sebanyak itu adalah Jorginho dan Kepa Arrizabalaga. Nama terakhir bahkan jadi penjaga gawang termahal sepanjang sejarah usai didatangkan dengan mahar 72 juta pounds.
Yang kemudian mengejutkan adalah hadirnya Fulham sebagai tim terboros ketiga di bursa transfer musim panas ini. Klub promosi itu menghabiskan dana sekitar 117 juta pounds (sekitar Rp 2,1 triliun) untuk mendatangkan delapan pemain. Tak pelak nilai itu menjadikan mereka sebagai klub promosi terboros sepanjang sejarah Premier League.
Selebrasi pemain Fulham, Andre Schuerrle. (Foto: Dok. Fulham)
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi pemain Fulham, Andre Schuerrle. (Foto: Dok. Fulham)
Setelah Fulham, menguntit tiga klub papan tengah, yakni Leicester City, West Ham, dan Everton. Ketiga tim itu memang cukup boros di bursa transfer musim panas ini untuk memperkuat skuat agar bisa bersaing dengan klub enam besar.
ADVERTISEMENT
Leicester mengeluarkan uang sebesar 114 juta pounds (sekitar Rp 2 triliun), West Ham merogoh kocek 103 juta pounds (sekitar Rp 1,9 triliun), dan Everton yang amat aktif di deadline day itu mengeluarkan 91 juta pounds (sekitar Rp 1,6 triliun).
Setelah ketiganya, barulah ada tiga klub enam besar musim lalu, yakni Arsenal, Manchester United, dan Manchester City. Arsenal mengeluarkan uang 79 juta pounds (sekitar 1,4 triliun) untuk mendatangkan empat pemain.
Untuk United, mereka merogoh kocek sebesar 82 juta pounds (sekitar Rp 1,5 triliun) untuk mendatangkan tiga pemain, yakni Diogo Dalot, Fred, dan Lee Grant. Sementara sang rival sekota, City, mengeluarkan uang sebesar 71 juta pounds (Rp 1,3 triliun) hanya untuk mendatangkan tiga pemain dan 60 juta di antaranya cuma untuk Riyad Mahrez seorang.
ADVERTISEMENT
Riyad Mahrez memamerkan kostum Manchester City. (Foto: Dok. Manchester City)
zoom-in-whitePerbesar
Riyad Mahrez memamerkan kostum Manchester City. (Foto: Dok. Manchester City)
Yang menarik, Tottenham Hotspur sebagai klub enam besar musim lalu jadi tim kontestan yang paling irit di musim panas ini. Klub besutan Mauricio Pochettino itu jadi satu-satunya tim yang sama sekali tak belanja di musim panas ini.
Apa yang dilakukan Spurs jelas menarik karena mereka jadi satu-satunya klub Premier League yang tak belanja di bursa transfer musim panas sejak tahun 2003 silam. Kedalaman skuat dan situasi bahwa mereka tengah membangun stadion ditengarai jadi penyebab Spurs tak mengeluarkan uang.