news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Rekor Buruk yang Ingin Diubah Emery di Laga vs Manchester City

12 Agustus 2018 14:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Unai Emery di tur pramusim Arsenal 2018. (Foto: REUTERS/Edgar Su)
zoom-in-whitePerbesar
Unai Emery di tur pramusim Arsenal 2018. (Foto: REUTERS/Edgar Su)
ADVERTISEMENT
Langkah Unai Emery bersama Arsenal di Premier League 2018/19 diadang oleh Manchester City di laga perdana. Keduanya akan bertemu di Emirates Stadium pada Minggu (12/8/2018) pukul 22:00 WIB. Bersama Paris Saint-Germain, Emery sudah berhasil mempersembahkan tujuh gelar juara. Kini, pencapaian dan pengalamannya itu akan diuji oleh sengitnya persaingan Premier League.
ADVERTISEMENT
Bila membicarakan Premier League, maka nama Josep Guardiola sebagai juru taktik City tak bisa dipisahkan. Perjalanan Guardiola di Inggris memang tak semulus langkahnya di La Liga dan Bundesliga. Namun, ketiadaan gelar di musim pertamanya itu berhasil ditebus dengan dua gelar juara sekaligus di musim 2017/18. Tak hanya menjadi juara Piala Liga Inggris, City menutup musim sebagai raja Premier League 2017/18.
Kualitas Guardiola sebagai salah satu genius taktik yang berkiprah di Premier League disadari betul oleh Emery. Bukan hanya dari omongan orang dan pemberitaan media, tapi juga dari rekam jejak Emery melawan tim-tim asuhan Guardiola yang sayangnya, buruk.
Dalam 10 pertemuan di La Liga sejak 2008 hingga 2012, tak satu kemenangan pun berhasil diraih Emery. Bila dirinci, catatan itu akan menjadi tujuh kekalahan dan tiga hasil imbang. Bahkan, ada tiga pertandingan yang berakhir dengan kekalahan telak untuk kubu Emery. Kekalahan 0-6 dan 0-4 pada 2008, serta kekalahan 1-5 pada 2012.
ADVERTISEMENT
Keberuntungan bagi Arsenal, rekam jejak minor ini tak membikin sang pelatih ciut nyali. Malahan, Emery menyambut pertemuan pertama mereka di Premier League musim ini dengan antusias.
“Usia saya 46 tahun dan dia (Guardiola) 47 tahun. Ia memulai kariernya sebagai pemain yang lebih hebat daripada saya. Kami memang mengawali karier sebagai pelatih di waktu yang berbarengan. Hanya, secara statistik, kariernya juga lebih besar daripada saya," ucap Emery, dilansir Skysports.
"Namun, saya juga suka kalau harus bertanding melawan tim asuhannya karena menuntut saya untuk mempersiapkan diri dengan lebih baik dan detail. Laga seperti ini mendorong saya untuk mencoba segala cara demi merebut kemenangan atas timnya."
“Saat saya masih melatih di Spanyol, pertandingan yang mempertemukan Barcelona dan Valencia selalu membuat saya bersemangat. Pertandingan-pertandingan itu pula yang mengingatkan saya untuk mempersiapkan diri jelang laga melawan City ini," tegas mantan pelatih Sevilla ini.
ADVERTISEMENT
Unai Emery dan para pemain Arsenal. (Foto: REUTERS/Edgar Su)
zoom-in-whitePerbesar
Unai Emery dan para pemain Arsenal. (Foto: REUTERS/Edgar Su)
Pada kenyataannya, tak semua bekal yang dibawa Emery ke laga perdana ini berkonotasi buruk. Emery diberkahi dengan pemain-pemain anyar yang diprediksi sebagai solusi permasalahan tim. Di lini pertahanan, misalnya. Arsenal tak hanya diperkuat oleh Lucas Torreira di pos gelandang bertahan, tapi juga Ainsley Maitland-Niles yang berpeluang untuk tampil sebagai bek kiri.
Selain itu, periode pramusim Arsenal pun berjalan dengan meyakinkan. Dari lima laga, Arsenal hanya menelan satu kekalahan di babak adu penalti saat melawan Atletico Madrid. Performa meyakinkan Arsenal bersumber pada cairnya lini serangan yang dibangun oleh kolektivitas permainan tim. Alih-alih diisi dengan satu atau dua pemain yang lebih menonjol, penggawa-penggawa Arsenal justru bermain dengan kemampuan membaca pergerakan rekannya. Akibatnya, Arsenal tampil klik dan efektif.
ADVERTISEMENT
Lantas, bila Emery mampu memimpin timnya bertanding dengan sistem seperti ini, bukannya tak mungkin laga ini dapat menjadi pijakan pertamanya untuk mengubah segala rekam jejak buruk saat melawan tim asuhan Guardiola.