Rene Alberts Berbicara Pentingnya Proteksi Keselamatan Pemain

18 Oktober 2017 21:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Choirul Huda saat diberi pertolongan pertama. (Foto: ANTARA FOTO/Rahbani Syahputra)
zoom-in-whitePerbesar
Choirul Huda saat diberi pertolongan pertama. (Foto: ANTARA FOTO/Rahbani Syahputra)
ADVERTISEMENT
Kompetisi Go-Jek Traveloka Liga 1 akan segera berakhir November mendatang. Banyak cerita sudah terekam dalam perjalannya. Selain pertandingan yang menarik dan gol-gol yang tercipta atau aksi-aksi heroik para pemain, tersimpan juga sisi kelam yang masih saja ada dalam sepak bola di negeri ini.
ADVERTISEMENT
Teranyar, tentu masih segar betul dalam ingatan insiden meninggalnya penjaga gawang Persela Lamongan, Choirul Huda. Kapten tim berjuluk "Laskar Joko Tingkir" itu berpulang karena ditengarai terlambat mendapat penanganan usai bertabrakan dengan rekan satu timnya, Ramon Rodriguez.
Atas kejadian ini, pelatih PSM Makassar, Robert Rene Alberts, ikut buka suara. Menurutnya, banyak yang harus dibenahi di sepak bola Indonesia khususnya terhadap proteksi terkait keselamatan pemain.
"Saya pikir, setiap Panitia Pelaksana (Panpel) Pertandingan ke depannya harus lebih bersiap menyambut setiap pertandingan. Penting kiranya memerhatikan dari segi keamanan dan keselamatan pemain ketika berlaga," ujar Alberts.
"Dari segi proteksi keselamatan, mestinya Panpel menyiapkan dokter serta tim medis yang benar-benar profesional dan kompeten di bidangnya," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Kendati telah diupayakan segala cara untuk menolong nyawa Huda, takdir berkehendak lain. Huda dinyatakan meninggal setelah penanganan lebih lanjut dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soegiri, Lamongan.
Huda pun berpulang setelah didiagnosis mengalami trauma dada, kepala, dan leher. Ini adalah kehilangan besar yang harus menjadi pelajaran bagi sepak bola Indonesia.
"Kita semua tentu tidak ingin kejadian yang terjadi pada Huda terulang kembali. Apa artinya berebut gelar juara tetapi harus mengorbankan satu nyawa, karena gelar juara tak akan mampu mengembalikan satu nyawa yang telah hilang," sebut ekspelatih Arema FC ini.
"Ke depannya saya berharap sepak bola Indonesia berbenah. Semua yang memiliki kewenangan, harusnya bisa memastikan bahwa pemain 100 persen terjamin keselamatannya selama menjalani pertandingan," tutup Alberts.
ADVERTISEMENT