Risma Sebut Surabaya Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Bagaimana Faktanya?

27 Agustus 2019 17:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Risma himbau bonek tak datang ke Studio Kanjuruhan pakai jaket Persebaya. Foto: Dok: Pemkot Surabaya
zoom-in-whitePerbesar
Risma himbau bonek tak datang ke Studio Kanjuruhan pakai jaket Persebaya. Foto: Dok: Pemkot Surabaya
ADVERTISEMENT
Indonesia sangat serius mengikuti penawaran untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 pada 2021. Perkembangan teranyar, Indonesia kini tinggal bersaing dengan Brasil, Peru, dan gabungan Bahrain-Arab Saudi-Uni Emirat Arab.
ADVERTISEMENT
Pasalnya, Thailand-Myanmar memutuskan mundur dalam penawaran. Artinya, Indonesia kini menjadi satu-satunya negara ASEAN yang masih bersemangat menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.
"Kami tentu sangat senang bahwa Indonesia sebagai satu-satunya dari ASEAN yang ingin menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA U-20. Dengan perkembangan terakhir ini, kami berharap bahwa seluruh ASEAN akan mendukung penawaran Indonesia menjadi tuan rumah kejuaraan FIFA ini," kata Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria, dalam Rapat Dewan AFF ketiga di Pattaya, Thailand, Selasa (27/8/2019).
Melihat kondisi tersebut, Presiden AFF, Major Jenderal Khiev Sameth, mengatakan bahwa Konfederasi Sepak Bola Asia Tenggara akan mendukung langkah Indonesia.
"Kami menyambut perkembangan baru ini. Saya ingin menegaskan kembali dukungan kami (AFF) untuk Indonesia dalam upaya mereka menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 pada 2021," tutur Khiev.
ADVERTISEMENT
Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Terlepas dari itu, Indonesia kini tengah ramai membicarakan soal bidding tersebut. Apalagi setelah Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, salah kaprah bahwa Gelora Bung Tomo (GBT) resmi dijadikan venue Piala Dunia U-20.
“Ibu Risma terlalu bersemangat. Ini belum resmi bahwa Indonesia sudah menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Memang, GBT salah satu venue yang kami siapkan,” tutur Gatot Widakdo sebagai Direktur Media dan Digital PSSI, kepada kumparanBOLA.
PSSI memang bertemu Risma beberapa hari lalu untuk membicarakan hal tersebut. Federasi memang mesti meminta izin pemerintah daerah setempat sebagai persyaratan.
FIFA menekankan bahwa daerah yang akan menjadi tuan rumah juga harus dilibatkan. Tanda tangan dukungan pemerintah daerah dibawa PSSI sebagai bukti dukungan itu.
ADVERTISEMENT
Para pemain Persebaya berlatih di Stadion Gelora Bung Tomo. Foto: Dok. Media Persebaya
“Kami mengunjungi Wali Kota Surabaya dan menyampaikan GBT sebagai salah satu venue yang disiapkan. Lalu, FIFA minta kota tuan rumah juga terlibat. Karena itu, kami perlu izin seperti wali kota, bupati, atau gubernur. Jadi, kedatangan PSSI menghadap Ibu Risma untuk meminta tanda tangan dukungan pemerintah daerah. Itu persyaratan resmi dari FIFA,” ujar Gatot, Selasa (27/8/2019).
Bidding tuan rumah Piala Dunia U-20 sendiri punya tenggat waktu hingga 30 Agustus. Sementara, pengumuman siapa pemenang penawaran akan disampaikan pada kuarter keempat tahun ini. Kemungkinan besar FIFA akan membahas hasil bidding tersebut pada Kongres di China, akhir Oktober 2019.