Robertson yang Membuat Roda Nasib Memihak padanya

15 Januari 2018 13:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pujian Klopp untuk Robertson. (Foto: REUTERS/Phil Noble)
zoom-in-whitePerbesar
Pujian Klopp untuk Robertson. (Foto: REUTERS/Phil Noble)
ADVERTISEMENT
Biasanya, Raheem Sterling menjadi pengganggu bagi lawan-lawannya. Ia bisa melakukan banyak hal untuk itu.
ADVERTISEMENT
Mulai dari menciptakan umpan-umpan pendek yang matang untuk rekan-rekannya. Atau menipu lawan dengan aksi olah bola yang memikat. Yang paling utama, kemapuannya dalam mencipta assist dan gol. Musim ini, ia telah mencetak 14 gol dan empat assist di ajang Premier League. Semestinya, laga kontra Liverpool pada Minggu (14/1), tak akan berbeda jauh baginya.
Sayangnya, kemampuan terbaiknya tak terlihat dalam laga melawan Liverpool tadi malam.
Sterling tampak tak nyaman dengan permainannya. Tak begitu banyak pergerakan yang bisa ia lakukan. Di laga tersebut, ia hanya melakukan satu kali umpan kunci. Ia sama sekali tidak berhasil menciptakan tembakan. Akurasi operannya hanya mencapai 71%. Saking buruknya, Sterling harus ditarik keluar dan digantikan dengan Ilkay Guendogan di menit 71.
ADVERTISEMENT
Jadi kenapa ia bermain buruk? Apa ia grogi, karena ini mantan klubnya? Seharusnya Sterling sudah tidak punya urusan apa-apa dengan Liverpool.
Jika memang bukan karena perkara psikologis, maka Andrew Robertson yang menyebabkan Sterling tampil begitu buruk.
Di laga tersebut, Robertson begitu disiplin menjaga dan menekan Raheem Sterling. Ia mencatatkan tujuh tekel dan tujuh sapuan kala menjaga sektor kiri Liverpool. Robertson tampil sebagai bek terbaik Liverpool di pertandingan melawan City. Suporter Liverpool menyebutnya sebagai Robertson Carlos. Mereka mengawinkan nama Robertson dan legenda Brasil, Roberto Carlos, yang terkenal akan kecepatan dan kekokohan pertahanannya.
Pencapaian ini tentu tidak terjadi dalam satu hari. Robertson datang dari Hull City dengan mahar 10 juta poundsterling. Debut yang gemilang melawan Crystal Palace pada Agustus 2017, tidak serta-merta membuat Jurgen Klopp percaya padanya. Apalagi bila mengingat Alberto Moreno yang sedang bagus-bagusnya saat itu. Terhitung dari Agustus hingga November 2017, Robertson hanya bermain dua laga di ajang Premier League.
ADVERTISEMENT
“Saya tidak akan menyembunyikan perasaan saya. Saya benci ketika tidak bermain,” kata Robertson pada November silam, dilansir Liverpool Echo. “Saya selalu berharap kesempatan itu akan datang bila saya melakukan apa yang patut saya lakukan.”
Untungnya, kesempatan itu benar-benar tiba. Dalam laga kontra Spartak Moskow pada Desember lalu, saat Liverpool menang 7-0, Moreno mengalami cedera yang membuatnya baru sembuh Januari ini. Blessing in disguise, berkat dalam petaka. Klopp mau tak mau harus memainkan Robertson.
Robertson resmi berseragam Liverpool. (Foto: Liverpool)
zoom-in-whitePerbesar
Robertson resmi berseragam Liverpool. (Foto: Liverpool)
Hasilnya, Robertson bermain dalam delapan dari sembilan laga yang dilakoni Liverpool sejak Desember. Ia mengoperasikan peranannya dengan mengesankan. Ia solid dalam bertahan, dan jika memang ada kesempatan, ia juga membantu membangun serangan.
Dalam rentang waktu tersebut, berdasarkan catatan Squawka, ia mencatatkan 28 sapuan, 13 intersep, dan dua kali blok. Kala menyerang, akurasi operasnnya mencapai 88%. Sejauh ini, ia telah menciptakan enam umpan kunci dan satu assist.
ADVERTISEMENT
Kini, namanya dikenal dan dinyanyikan di The Kop – sektor di Anfield yang diisi oleh penggemar Liverpool paling “berisik”.
Robertson mengaku bahwa dukungan penggemar menjadi salah satu penyebab mengapa ia bisa memutar roda nasib. Segala hal tentang sepak bola Robertson bersama Liverpool menjadi tampak begitu manis. Ini pula yang membuatnya berharap agar seluruh tim bisa bermain dengan standar yang tinggi di setiap pertandingan. Bukan hanya dia, tapi seluruh rekan setimnya.
“Ini begitu luar biasa. Saya memenangi beberapa tekel dan saya mendengar nama saya dinyanyikan di The Kop. Ini membuat saya merinding. Rasanya, terima kasih takkan cukup karena fans telah mendukung saya sejak hari pertama.”
“Kami tahu bahwa di hari terbaik kami, kami bisa melawan siapa saja. Dan itulah yang ingin kami capai setiap minggunya,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT