Roda Kehidupan Mario Gomez Bersama Persib

13 Desember 2018 15:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelatih Persib, Mario Gomez. (Foto: Instagram @ igpersib)
zoom-in-whitePerbesar
Pelatih Persib, Mario Gomez. (Foto: Instagram @ igpersib)
ADVERTISEMENT
Kerja sama Persib Bandung dengan pelatih Roberto Carlos Mario Gómez resmi berakhir pada 12 Desember 2018. Kabar itu sejatinya tak pula begitu mencengangkan lantaran jajaran manajemen Persib dikbarkan sudah lama ingin menyudahi kebersamaan dengan sosok asal Argentina.
ADVERTISEMENT
Sikap Gómez yang kerap menyentil manajemen 'Maung Bandung' bila kondisi timnya tengah tak kondusif selalu jadi bahan rujukan membela diri. Wajar saja, sebagai pelatih yang sudah bekerja dengan Héctor Cúper di dua klub besar Eropa macam Inter Milan dan Valencia, kalau rencananya tak berjalan sesuai skema, sudah pasti mencari kambing hitam.
Ambil contoh saat memasuki masa persiapan sebelum kompetisi Liga 1 musim ini berjalan. Pelatih 61 tahun mengeluh lantaran Persib tak memiliki lapangan yang terbilang layak untuk menggelar latihan.
Manajemen Persib bergerak cepat. Pertengahan Maret, Lapangan Sesko AD dan Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) dijadikan lokasi latihan. Khusus lokasi latihan yang disebutkan pertama, manajemen Persib rela melakukan renovasi.
ADVERTISEMENT
Persiapan demi persiapan dilakukan hingga waktu sepak mula kompetisi dimulai hingga akhirnya Persib akan menjamu PS Tira di Stadion GBLA 26 Maret 2018.
Persib cukup percaya diri menjamu The Army kala itu. Wajar saja, hampir tiga bulan masa persiapan 'Pangeran Biru' jelas diprediksi akan meraup tiga poin.
Pada menit ke-32, penyerang Ezechiel N'douasel sudah membuka keran gol Persib. Teriakan Bobotoh, subutan pendukung Persib, yang memekik dari tribune stadion seolah akan menghancurkan mental para penggawa PS Tira. Akan tetapi, ketika babak kedua memasuki tambahan waktu, Aleksandar Rakic mencetak gol dan sekaligus merusak pesta Persib.
Alih-alih bangkit di pekan kedua, Persib justru keok di markas Sriwijaya FC. Kendati N'douasel mampu membuka angka lebih dahulu namun tiga gol balasan dari 'Laskar Wong Kito' memaksa Persib pulang tanpa poin.
ADVERTISEMENT
Bisa dimaklumi Persib hanya mengantongi satu poin dalam dua laga. Selama bolak balik Bandung - Palembang, Gómez tak turut hadir mendampingi tim lantaran bertolak ke Argentina. Istrinya sakit.
Mantan pelatih Persib Bandung, Mario Gomez. (Foto: Basith Subastian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Mantan pelatih Persib Bandung, Mario Gomez. (Foto: Basith Subastian/kumparan)
Gómez baru mendampingi Persib kala menjamu Mitra Kukar di pekan ke tiga. Bermain di rumah sendiri, Persib digdaya dengan menyabet tiga angka perdana musim ini.
Pakem 4-2-3-1 yang digunakan akan asisten pelatihnya, Fernando Soler, di dua laga sebelumnya, diganti menggunakan pakem 4-4-1-1. Di laga ini, Persib bermain lebih menyerang. Sisi bek sayap yang memasang Ardi Idrus dan Henhen Herdiana, bahu membahu dengan Ghozali Siregar dan Supardi Nasir yang berada di depan keduanya.
Keempat pemain ini, untuk beberapa pekan selanjutnya, nyaris tak tergantikan mengisi starting XI ala Gómez. Ketambahan Ezechiel dan Jonatahan Bauman sudah lebih dari cukup bagi Gómez. Belum lagi ada Bojan Malisic di jantung pertahanan.
ADVERTISEMENT
Gómez tak khawatir dengan nama besar penain-pemain Persib. Atep, Eka Ramdani, Febri Hariyadi, Hariyono, Tony Sucipto hingga I Made Wirawan bahkan harus banyak menghabiskan waktu duduk di bangku cadangan.
Khusus untuk Febri Hariyadi, Gómez sejatinya punya rencana bagus. Akan tetapi, seiring pemanggilan ke Timnas Indonesia lantaran persiapan berbagai ajang, nama Febri kerap timbul-tenggelam.
Kegemilangan Gómez perlahan terpancar pekan ke-10 dengan menguasai pucuk klasemen usai menghancurkan PSM Makassar 3-0. Sebelumnya, Persebaya Surabaya, Persipura Jayapura dan Madura United juga sudah merasakan kekalahan dari Persib.
Persib sempat kembali turun peringkat, lima laga setelahnya dilalui dengan tiga hasil seri, sekali menang dan sekali kalah. Namun, memasuki pekan ke-16 Persib berjaya dengan memuncaki klasemen selama kurun waktu sembilan pekan. Rinciannya, Juli hingga September. Pada pekan-pekan itu pula Persib memantapkan diri dengan peraih gelar juara pramusim.
ADVERTISEMENT
Bobotoh sempat 'mengeluh' di media sosal kala Persib berada di pucuk klasemen Liga 1. Berada di tempat ketinggian membikin mereka kedinginan.
Suporter Persib Bandung. (Foto: Antara)
zoom-in-whitePerbesar
Suporter Persib Bandung. (Foto: Antara)
Memasuki periode Oktober, Gómez melalui pekan-pekan menyakitkan. Dari lima laga yang dilalui, Persib hanya mengemas dua poin. Sementara sisanya, dilalui dengan kekalahan.
Ada sederet faktor yang membikin Persib turun secara performa. Hukuman Komisi Disiplin (Komdis) PSSI menjatuhkan Persib sembilan poin lantaran imbas meninggalnya suporter Persija, Haringga Sirla, sesaat sebelum menyaksikan laga Persija vs Persib di Stadion GBLA pada 23 September lalu.
Pemain macam Ezechiel, Bauman dan Bojan Malisic harus absen karena mendapat sanksi di laga itu. Adri Idrus dan Ghozali Siregar juga absen tiga pekan karena keduanya mendapat teguran keras usai ribut-ribut dengan pemain Persija. Kenyataan lain yang harus mereka terima adalah Persib tak bermain di hadapan pendukung sendiri alias terusir untuk sisa kompetisi.
ADVERTISEMENT
Kenyataan pahit itu yang direspons pedas oleh Gómez , menurutnya hukuman bagi Persib terbilang mengada-ngada dan menjurus gila. Ia merajuk.
Perjalana Mario Gómez menukangi Persib (Foto: Basith Subastian)
zoom-in-whitePerbesar
Perjalana Mario Gómez menukangi Persib (Foto: Basith Subastian)
Humuman bagi pemain-pemain inti beres memasuki periode November. Tetapi, perlahan namun pasti, Persib juga turun satu setrip demi satu setrip. Di lima laga tersisa, Persib hanya bermain imbang tiga kali, posisi mereka perlahan juga disalip PSM, Persija dan terakhir Bhayangkara FC dan membikin Persib menyudahi kompetisi dengan bertengger di peringkat keempat dengan 52 poin.
Sebelum kompetisi rampung, kala bersua PSMS Medan di pekan ke-30, Gómez berulah dengan menyebut tak mau lagi bekerja sama dengan manejemen Persib. Kala itu, Persib kalah 0-1 dari 'Ayam Kinantan'.
Suara ini bukan kali pertama, pulang dari Stadion Andi Mattalata bersua PSM pada pekan ke-27 akhir Oktober lalu, Gómez sudah menilai manajemen tak lagi berdiri di belakangnya dan para pemain. Ia merajuk untuk kali kesekian mencari pembelaan dari hasil minor.
ADVERTISEMENT
Manajemen Persib kadung gerah. Pascarampungnya kompetisi, Persib mengucap sayonara bagi Gómez. Apa yang diminta Abah Gómez , panggilan karib Bobotoh padanya, dikabulkan dan kini ia sudah tak lagi di Tanah Pasundan.